°°°
Donghyuk berjalan sambil menunduk. Ini sudah terhitung 7 hari setelah ia diangkat menjadi pattisiere dan 6 bulan sejak ia meninggalkan rumah.
Bungsu tetap lah anak bungsu. Ia merindukan Appa dan Hyungnya di Busan.
Sebenarnya bisa saja Donghyuk kesana, tapi mengingat ia kemari untuk mengejar cita-citanya, tidak mungkin ia minta cuti.
Ia tau, 2 orang di Busan sana, tidak akan pernah akur, Donghyuk dapat melihat air muka mereka saat mengantar Donghyuk ke stasiun.
Percayalah, dirinya juga lelah menghadapi Appa dan Hyungnya yang tidak pernah mencairkan suasana.
Apalagi jika sedang makan malam bersama, pastilah hanya terdengar dentingan antara sendok,garpu dan piring. Sehingga lagi-lagi dan terus menerus Donghyuk yang harus bercerita dan ceria. Ia membutuhkan ibu yang membawa kehangatan, ia tidak bisa selamanya menjadi pencair suasana, karena ia akan menikah dengan seseorang.
Menurut Donghyuk, Appanya juga masih terbilang tampan, ia bisa saja menikahi seseorang yang masih berumur 25tahun. Ia bertaruh, anak kecil jika di tawarkan Hanbin juga tidak akan menolak.
Jika kalian ingin tau, sebenarnya usaha toko kayu dan furniture milik hanbin, bukan lah dari modalnya sendiri. Melainkan pemberian seorang perempuan yang tergila-gila dengan Hanbin.
Well, perempuan itu tidak meminta Hanbin untuk menikahinya. Ia hanya merasa senang apabila hanbin melanjutkan usaha furniturenya.
Andai kata ada nominasi 'ayah tertampan di Busan' sudah pasti Hanbin yang akan memenanginya. Donghyuk yakin itu, karena ia juga merasa Appanya adalah pria tua yang sangat tampan.
Hhh.. Namja semok ini menghela napas berat, ia rindu sesosok Eomma, masih terekam jelas bagaimana senyum malaikat tanpa sayap itu saat terakhir kali mengecup kepala Donghyuk.
"Eomma...bogoshippeo."
•••
"5 cinnamon roll!"
Teriakan itu membuat seorang pattisiere muda terlonjak senang karena ia akan bergulat dengan puff pastry.
Jujur saja, Donghyuk sedikit bosan karena akhir-akhir ini sangat banyak yang memesan greentea cake dan chocolate cake. Menurutnya itu sangat mudah, itu adalah level sederhana bagi Donghyuk. Sehingga ia merasa bosan.
Namun kali ini ia akan bertemu dengan puff pastry.
Donghyuk mengambil cinnamon powder yang kemudian ia campurkan dengan gula. Ia taburkan di atas puff pastry kemudian ia gulung sesuai yang ia mau, ada yang berbentuk panjang kemudian ia roll, ada yang berbentuk lebih tebal kemudian ia gulung dan lain-lain. Disinilah titik keseruan saat mengolah bahan puff pastry, Donghyuk harus terus memantau suhu, dan kuenya yang akan di oven.
Hah, Donghyuk merasa sangat senang saat aroma Cinnamon roll buatannya itu tercium, itu artinya ia berhasil, sumringah di wajahnya tidak hilang. Ia keluarkan 1 loyang yang berisi 5 cinnamon itu, memejamkan matanya, menghirup udara nikmat.
Namja sintal itu, memindahkan kuenya dari loyang ke masing-masing piring dan plating secantik mungkin.
Pikirannya langsung menuju namja kelinci penyuka cinnamon roll, ahh mengingatnya saja membuat ia berdebar. Walaupun Donghyuk belum diberi status oleh Jiwon, namun ia tau bahwa kisah cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
Menggelengkan kepala kemudian memencet bel guna untuk memanggil waitress
Ting!
LeeHi menyembulkan kepalanya di jendela tanpa kaca yang menyambungkan antara cashier dan dapur. "Kue mu selalu menggoda hidung, lidah dan perutku." Ucap yeoja itu sambil tersenyum senang saat melihat hasil teman kerjanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Cake! (Bobdong)
FanfictionKkk, hanya dari pertemuan bodoh itu, Kim Jiwon si namja kelinci, tergila-gila oleh Kim Donghyuk Namja imut yang kekanakan.