"Ketidaksengajaan"(part 2)

83 11 0
                                    

Sang dokter wanita tersebut diam sejenak, membuat jantung Leo semakin berdetak kencang, dia takut terjadi hal yg tidak dia inginkan.
Lalu sang dokter angkat bicara "kondisinya baik-baik aja, nggak ada kondisi yg serius."

Ohh syukur lah, dia baik-baik aja, ,,,ucap batin Leo

"tapi kenapa dia belum sadar? "
"saya rasa dia kecapean, kalau dia sudah sadar, dia bisa langsung pulang. kalau adek mau masuk silakan"
"Makasi dokter "
Sebelum Leo ingin masuk ke dalam ruangan gadis tersebut, sang dokter melontarkan pertanyaan yg biasa namun sangat janggal bagi Leo
"kamu siapanya dia ya?" tanya dokter
Leo sejenak diam
"gue harus bilang apa ini, gue mau bilang teman, sahabat, pacar, atau bukan siapa-siapa dia, tapi kalau gue bilang gue bukan siapa-siapanya dia, pasti dokter nggak akan percaya,,,,Hmmmm Gue bilang teman dekat aja kali ya" lirih suara batin Leo
"saya teman dekatnya dok" jawab Leo
"Ohhh, jawab itu aja kok lama."
Lalu Leo masuk ke dalam ruangan gadis tersebut berada, dia duduk tidak jauh dari posisi gadis itu berada, Leo hanya bisa duduk sesambil memainkan handphonenya untuk menunggu gadis itu sadar.

✳✳✳

15 menit kemudian.........

Gadis itu membuka bola matanya, yg tadinya posisinya berbaring, kini telah duduk di atas kasur. Wajahnya pucat, dan tangan dan kakinya lecet sedikit.
"gue kok ada disini" ucap gadis tersebut dgn nada lirih.
Lalu Leo datang menghampiri gadis tersebut. "lo uda bangun"
"lo siapa, kenapa gue ada disini" tanya gadis itu.
"gue Leo, tadi lo ketabrak taxi" jawab Leo, kemudian dia menarik kursinya agar mendekat ke kasur gadis itu.
Gadis itu terkikik, sungguh tidak jelas apa maksudnya, omongan Leo pun tidak ada yg lucu.

Apa dia gila atau ini efek samping dari kecelakaan tadi? Ucap batin Leo

Sekilas Leo memperhatikan ke seluruh badannya,, tapi dia tidak menemukan hal yang aneh....
"lo kok ketawa nggak jelas gitu sih,,,,,, oh gue tau, ini pasti acara tv yg suka ngerjain orang gitu kan... Mana kameranya" jawab Leo sambil melambaikan tangan ke segala arah, sontak saja membuat gadis itu kembali tertawa geli.
"lo lucu deh, lagian nggak mungkin gue ikut acara begituan"
"jadi kenapa?"
"wajar lah gue ketawa, karna gue belum pernah lihat supir taxi pake seragam sekolah, keren lagi." ucapnya dgn bibir yg menahan ingin tertawa.
"haaaa, gue supir taxi? Jadi gara-gara itu lo ketawa". Lalu gadis itu menjawab dgn anggukan.
"ya ampun... Gini ya biar gue cerita kronologisnya.....bla bla blla blaaa bla bbllaa bla..... "
"ohh.. Jadi gitu ceritanya, kalau gitu gue ucapin makasi banyak ya". Ucap gadis itu sambil melontarkan senyuman yg manis pada Leo.
"nggak usa terlalu dipikirin, lagian uda jadi kewajiban sebagai manusia".
"lebay deh... "..

✳✳✳

Leo merupakan tipe orang yg suka bergaul, ramah dan humoris. Biarpun tidak ke semua orang Leo humoris. Leo juga sangat pandai mengambil hati dan perhatian orang. Seperti halnya dgn gadis ini, Leo berpikir bahwa mereka banyak kesamaan, biarpun Leo belum terlalu jauh untuk mengenalnya.

Menurut prinsip Leo, hidup harus memiliki lebih dari satu muka, atau lebih. Manusia tidak bisa berkembang kalau dia hanya punya satu muka.
Muka yg pertama biasanya Leo pakai untuk orang-orang yg dekat dgn Leo, contoh yg sahabatnya, keluarga dll.
Namun untuk wajah yg kedua Leo hanya memakainya untuk hal-hal yg berbau resmi, contohnya bertemu dgn orang-orang yg baru.
Dan setelah Leo sudah kenal dekat dan nyaman, Leo perlahan-lahan mengganti muka yg kedua menjadi yg pertama.

Tapi ntah kenapa Leo memakai muka pertamanya pada gadis ini, padahal Leo baru mengenalnya.

Tiba-tiba handphone milik Leo berbunyi. "ternyata supir taxi tadi," ucap batinnya. "tunggu sebentar ya, ada yg telepon" lalu Leo menjauh dari dekat kasur gadis tersebut.
Lalu Leo menjawab panggilan itu.
Supir : halo..
Leo : halo pak, ada apa ya pak?
Supir : saya mau nanya, kabar gadis tadi uda gimana?
Leo : kabarnya baik, dia uda sadar, jadi bapak nggak usa terlalu was-was lagi.
Supir : Ohh gitu ya, ngomong-ngomong biayanya berapa dek.
Leo : nggak usa terlalu dipikirin pak,saya uda bayar semuanya, lagian biayanya nggak mahal-mahal amat.
Supir : saya jadi nggak enak ni, kalau gitu saya minta makasi banyak ya dek.
Leo : iya pak,,sama-sama.
Telepon terputus
Lalu Leo kembali menghampiri gadis tersebut.
"tadi telepon dari siapa" tanya gadis itu
Leo lalu duduk kembali "tadi dapat telepon dari supir taxi yg nabrak lo tadi siang" jawab Leo. "ohh gitu, bapak itu ngomong apa aja?". "nggak banyak, yg jelas dia nanya kabar lo"
"Ohh..".
"ya".
Kemudian suasana hening.......
Dokter kemudian masuk ke dalam ruangan, lalu dia memeriksa gadis itu dgn stetoskop dan senternya. "kabarnya gimana dok, apa dia uda bisa pulang" tanya Leo. Dokter pun selesai memeriksa gadis itu. "kondisinya baik-baik saja, dia bisa langsung pulang " lalu dokter mengambil bolpoin dari dalam saku bajunya, dan dia menulis resep obat. "nah ini resep obat, ini bisa diambil di apotik rumah sakit ini" tambah dokter itu. "makasi ya dok" ucap Leo sambil mengambil resep tersebut. Dokter pun keluar dari ruangan.
"gimana, lo uda kuat untuk pulang atau lo nginap disini"
"Nggak nggak.... gue kuat kok, lagian gue nggak suka sama bau, makanan dari rumah sakit".
"dari tadi kita ngobrollll aja terus, sampai nggak tau namanya siapa"
Lalu Leo mengulurkan tangan kanannya pada gadis itu "nama gue Leo"
Gadis itu pun membalas niat dari Leo dengan menyalamkan tangan kanannya ke tangan Leo "gue Ezra, makasi untuk semuanya".
Salaman mereka pun terputus, Leo memberikan pertanyaan pada Ezra soal kejadian tadi. "lo tadi kok bisa ketabrak gitu".
"gue aja nggak sadar kenapa gue bisa ketabrak".jawab Ezra sambil menggelengkan kepalanya.
"aneh, masa dia nggak tau," ucap batin Leo.
"tadi lo habis nangis kan"
"nangis???" wajah Ezra menjadi terlihat bingung.
"tadi pas lo ketabrak, pipi lo basah kek orang habis nangis"
Sepertinya Ezra sedang menutupi sesuatu tentang yg tadi.
Setelah beberapa detik Ezra mulai bicara.
"tadi gue habis lihat pacar gue selingkuh sama teman gue sendiri, gue nggak nyangka banget" gadis itu kembali meneteskan air mata. Leo tak tau harus buat apa, karna dia belum pernah dalam posisi ini. Dia hanya bisa mengelus pundak Ezra dan memberikan sehelai tisu.
"yg sabar ya, mungkin ini cara Tuhan, untuk nunjukin kalau dia nggak pantas untukmu"
"makasi ya Leo"
"iya, jadi lo nggak boleh nangis untuk dia yg meninggalkan lo untuk orang lain, lo pasti dapat cowok yg lebih baik dari dia, lagi pula lo cantik kok" Leo memberikan sedikit motivasi pada Ezra. "iya juga ya, kok gue jadi sebodoh ini sih" ucap Ezra sambil mengusap air mata nya.
"jadi sekarang apa yg lo harus lakukan"
"gue bakalan fokus belajar aja deh, tapi,,,, kalau Tuhan ngasi gue pacar lagi, gue harus memastikan kalau dia itu baik"
"pinter ya, ngomong-ngomong lo sekolah dimana?" tanya Leo sambil melihat simbol sekolah milik Ezra.
"gue sekolah di SMA cipta karya, kalau lo sekolah mana?". Tanya Ezra balik. "gue sekolah di SMA negeri, dekat taman kota."
"jadi lo pinter dong"
"lumayan lah" jawab Leo, kemudian dia melihat ke arah jam tangannya.
"uda deh, gue uda enakan, kita pulang yuk" ajak Ezra pada Leo, dan kemudian bangkit dari kasur.
"Ok".

F L E OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang