"Cara terakhir"

46 4 0
                                    

Sehari setelah bertemu dengan Radit, Leo langsung ambil langkah cepat untuk menulis surat cinta untuk Ezra, akan tetapi Leo belum memberitahu Fareel soal hal ini. Setidaknya sudah mencoba walau ujungnya nanti ditolak, begitu kira-kira yang ada dibenat Leo.
Dengan pikiran yang masih fresh Leo mencoba untuk menulis surat itu, dihadapkan Leo sudah terdapat kertas hvs dan amplop yang masih belum ternoda dengan hitamnya pena. Dengan tangan yang cukup lihay akhirnya Leo menulis surat itu.

Dear: Ezra

Hi.. Ezra
Kamu apa kabar, aku harap kamu baik ya
Maaf ya hampir seminggu ini kita nggak bisa ketemu ya
Bukan karna aku sibuk tapi aku takut nanti aku ganggu kamu
Kamu uda ketemu Leo, dia itu sahabat aku
Dia cerita apa aja samamu..

Meskipun bila saat ini kita tak bisa bertemu.
Tapi ada satu yang paling aku rindukan
Yaitu senyumanmu dan kehangatanmu.

Tapi disini bayangmu masih bisa menemaniku kok
Apakah bayanganku menemanimu disana?
Intinya sih aku rindu kamu saat ini.

From: Fareel

Tak perlu banyak waktu memang bagi Leo untuk menulis surat itu.
Dan sekarang tinggal menunggu persetujuan dari Fareel, karna bagaimanapun juga ini di atas namakan namanya.

✳✳✳

Keesokan harinya Leo langsung memberitakan kabar tentang idenya tersebut kepala Fareel. Tepatnya di kelas Leo masih menunggu kedatangan dari Fareel. Hari ini Leo memang terlalu cepat masuk sekolah, ini pun untuk tidak memakan waktu belajar disekolah karena ingin membicarakan tentang surat tersebut. Akan tetapi Fareel tak berpikiran yang sama walau sudah diberi tahu lewat jejaring sosial.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Fareel pun datang.

Fareel tersenyum kehadapan Leo."Kok cepat kali datangnya" tanya Fareel.
"ada yg mau gue omongin lah" jawab Leo.
Fareel langsung ambil tempat duduk dan mendengar kan Leo bicara.
"ini tentang Ezra lagi ya" tebak Fareel.
Leo menganggukkan kepalanya "pasti nya lah"
"ada kabar apa rupanya tentang Ezra" tanya Fareel. "dia uda nerima gue" ucap Fareel dengan sangat antusias.
Leo menggelengkan kepalanya. "Menurut gue Ezra itu bukan kayak cewek-cewek yang ada diluar sana, dia itu beda banget, semenjak lo nyuruh gue ketemu dengan dia gue uda nggak yakin".
"trus lo masih punya ide?". Tanya Fareel lagi.
"Tenang aja, dua hari yg lalu gue jumpa dengan Radit, trus dia kasih gue ide" jawab Leo.
"Ide apa?". Tanya Fareel.
"Surat". Jawab Leo.
Kemudian Leo memeriksa tasnya dan mengambil surat yg tadi malam dia tulis, dan menyerahkannya kepada Fareel..
"isi surat nya sih belum ada makna nya, tapi kalau aku buat yang ada cinta-cintanya nanti lo malu sendiri". Ucap Leo.
"gimana ya, bukannya aku nggak setuju tapi cara kek gini jarang berhasil, tapi coba aja dulu". Ucap Fareel.
"Tapi kalau cara ini gagal, lo yang harus turun tangan sendiri. Mungkin Ezra maunya cowok yang berani menunjukkan mukanya di depan dia".
"Okelah, mungkin uda ini saatnya, gue juga nggak mungkin nyusahin lo terus." ucap Fareel.

✳✳✳

Sepulang dari sekolah Leo langsung tancap gas menuju ke sekolahnya Ezra, mana tahu dia masih berada disana.
Setelah sampai disana, kondisi sekolah masih ramai dan Leo belum berhasil menemukan Ezra.
Leo hanya bisa menunggu di depan gerbang.
Setelah beberapa menit kemudian Leo melihat Florence yang mungkin sedang menunggu kendaraan untuk pulang, Leo langsung melangkah kehadapan Florence sambil memegang amplop yang berisikan surat untuk diberikan kepada Ezra.
"Hi Florence apa kabar?". Tanya Leo manis.
"Eh ada Leo, kabar gue baik. Ngomong-ngomong lo ngapain ke sekolah ku, ada urusan tentang osis". Ucap Florence.
"Nggak ada urusan apa-apa sih cuma mau ketemu Ezra aja, Ezranya mana ya?" tanya Leo.
"Hari ini Ezra pulangnya lebih awal tadi, dia kurang enak badan katanya.
Tapi ada urusan apa dengan Ezra Leo?". Tanya Florence sinis.
"ini aku ada surat dari Fareel untuk Ezra, bisa tolong kasikan sama Ezra"
Pinta Leo.
"Jadi maksudnya kita berdua cuma jadi distributor untuk mereka" ucap Florence sambil mengambil surat tersebut.
"Jangan pernah berfikir kayak gitu, disini posisi gue cuma mau tolongin sahabat gue doang, dan menurut gue itu nggak salah kan?" ucap Leo.
"Iyalah Leo yang bijak. Nanti gue kasih ya sama Ezra". Florence pun memasukkan surat tersebut kedalam tasnya. Dan tak lama kemudian taxinya pun datang kemudian dia pergi.

Dan kita hanya menunggu hasilnya besok, apakah Ezra suka dengan cara ini atau tidak. Bayangkan saja sudah semua cara Leo coba, mulai dari chat, kado bunga, cerita tentang Fareel, ngomongi kalau Fareel suka sama dia, tetap aja nggak berhasil mungkin ini yang terakhir, yaitu surat.

♥♥♥

↘⬇↙

"Cinta tak serumit yang kau bayangkan
Karena cinta akan mengikuti kemanapun engkau pergi
Sama seperti bayanganmu."

F L E OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang