Lembar demi lembar harapan, impian dan permohonan harus ada dalam pundak Leo, beban itu tidak begitu berat, Leo takut jika nantinya beban yang dipikulnya menjadi sangat berat. Karna harapan tidak selalu sejalan dengan realita.
"Fareel...nanti gue ketemuan sama Ezra" ucap Leo yang bersebelahan dengan Fareel. Hari ini jam belajar di kelas Leo tidak begitu padat, makanya seisi kelas sudah seperti pasar. Apalagi guru kiler nggak masuk semakin menambah semangat seisi kelas.
"jadi?" tanya Fareel yang masih sibuk dengan handphone miliknya.
"lo nggak ngasi sesuatu sama dia gitu" jawab Leo "lo sebenarnya ada niat nggak jadian sama Ezra". Lalu Fareel menghentikan bermain handphone. "gini ya Leo, kalau niat pastiiiiiiii ada, tapi gue mana tahu mau ngasi apa?, gue juga nggak tahu kesukaan dia apa." jawab Fareel "gini aja deh,, lo nanti beliin dia bunga aja. Kan hampir semua cewek suka bunga" Fareel mengeluarkan beberapa lembar dari dalam kantung celananya. "ini uangnya kalau kurang tambahin, kalau lebih balikkan"
Hahahahahhaha, leo hanya membalas dengan tawa yang kecil.
Tetttttttt...... Tetttttttt... Bunyi bel pulang sekolah.. Segera Leo berkemas, dan langsung ngumpul bersama anak-anak osis lainnya.Waktu telah menunjukkan angka 14.30, rapat osis pun telah usai, leo langsung tancap gas menuju kafe tempat yang telah dia janjikan dengan Ezra. Nama kafenya yellow. Kafe dgn warna dominan kuning, menampilkan sudut pandang yang berbeda dgn kafe-kafe lain. Dan membuat siapa saja yang datang kesana menjadi lebih rileks dan bahagia.
Terlihat jam masih menunjukkan angka 14.45 Leo sudah tiba, karna letak sekolah dan kafe lumayan dekat.Ohh iya, bunganya mana? Batin Leo.
Leo segera mencari di sekeliling tempat dia berpijak, diseberang jalan terlihatlah penjual bunga dengan bunga yang bervariasi, Leo menghampiri tempat itu lalu dipilihnya bunga yang begitu mencuri perhatian dari Leo, bunga mawar merah. Setelah selesai membeli bunga Leo langsung kembali ke kafe, takut telat.
Mata Leo tertuju pada perempuan itu, hatinya berdebar-debar, rasa percaya yang dimiliki Leo pupus seketika, ketika melihat Ezra. Ternyata Ezra sudah diluan tiba.Segera Leo mendekat ke arah Ezra dengan seikat bunga yang digenggamnya, dan Ezra juga membelakangi tubuh Leo yang masih asik dengan handphone nya. Leo semakin dekat hanya terdengar suara dentuman langkah kaki dan dada Leo yang berdebar-debar tidak karuan. Dan sekarang mata itu, iya mata itu telah terarah pas di bola mata Leo. Ezra berdiri dan mengerutkan keningnya lalu menunjuk Leo pas di arah dada yang masih berdebar-debar itu. "lo Leo kan" ucap Ezra yang masih terlihat bingung. Leo membalas dengan senyuman yang tulus "iya Ezra ini gue Leo, lo masih ingat gue nggak" tanya Leo.
"iya gue masih ingat" jawab Ezra, kemudian mereka duduk. Pastinya banyak sekali lemparan-lemparan pertanyaan yang akan Ezra berikan pada Leo.
"lo kok bisa disini" tanya Ezra.
Kecantikan Ezra tak bisa lagi dipungkiri, mata Leo tak bisa lepas dari wajah cantik Ezra. "Leo......." suara itu langsung menghentikan lamunan Leo.
"lo sendirian kesini" tanya Leo.
"gue sama teman gue kesini, lagi ke toilet" jawab Ezra
"Ezra aku mau jujur sama lo" ucap Leo dan membuat wajah Ezra menjadi membeku "tapi lo jangan marah ya"
"iya gue janji gue nggak akan marah" jawab Ezra
"sebenarnya Leo yang lo chat dari kemarin-kemarin.... Itu gue Zra... "
"gue nggak percaya" ucap Ezra "yang hari itu aja gue chat, dia bilang bukan Leo yang gue pernah jumpa".
"waktu itu gue cuma mau bikin surprice aja"
"hmm, gue percaya nggak ya?" ucap Ezra sambil meletakkan tangannya di mulutnya
"harus percaya" pinta Leo. "apa mau bukti?"
"boleh,, itupun kalau lo punya "
Tanpa berfikir panjang Leo langsung merogo kantung tasnya, dan mengambil handphone miliknya. Belum sempat Leo memberikan bukti pada Ezra, seorang wanita datang menghampiri mereka berdua, mata Leo langsung tertuju padanya.Kek nya gue pernah lihat orang ini deh,,, tapi dimana ya. Ucap batin Leo
Wanita itu langsung mengambil tempat disisi Ezra,
"Zra ini orang yang lo tunggu" tanya wanita itu, sembari tersenyum pada Leo.
"iya" jawab Ezra "Oh ya Leo, kenalin namanya dia Flo... Flo kenalin dia namanya Leo" . Berjabat tanganlah antara Leo dan Flo, setelah selesai berkenalan, mata Flo langsung melekat pada seikat bunga yang dibawa oleh Leo. "ini bunga untuk siapa, untuk Ezra ya?" tebak Flo sambil tersenyum sinis.
"Betul, lo memang betul bunga ini untuk Ezra, tapi bunga ini dari Fareel" ucap Leo, tangan kanannya langsung menggenggam bunga itu dan menyerahkannya, "tadi Fareel titip ini ke gue, dia bilang dia sibuk"
"Ini seriusan?" tanya Ezra yang masih bingung memandangi bunga itu.
Leo tertawa kecil "ya iyalah, lagian Fareel itu sahabat gue, gue kan uda bilang waktu kita chattan kemarin, tapi tunggu bentar ya" tangan Leo langsung cekatan membuka fitur BBM dan menyerahkan handphonenya. "nah ini buktinya".
Tak ada respon yang keluar dari mulut Ezra, selagi Ezra masih asyik melihat obrolan mereka, Flo langsung kepo.. Dan memanjang-manjangkan lehernya 'tuk mencuri keadaan. Setelah beberapa menit berlalu, baru Ezra serahkan handphone milik Leo. "makannya kalau chattan jujur" ucap Ezra kesal.
"iyalahh"✳✳✳
Nuansa kafe tidak begitu ramai keadaanya, karna pada malam hari baru akan ramai, karna ada band pengiring musik, Leo hanya memesan sebuah minuman dan makanan dan di ikuti oleh mereka berdua.
Secara fisik postur tubuh Florence tidak begitu pendek, yah sekitar 150 cm, cantik dan apa adanya, begitu pula dengan Ezra, tapi Ezra lebih sedikit manis ditambah dengan lesung pipi yang menghiasi kedua pipinya , sungguh beruntung jika nantinya Fareel bisa jadian dengan Ezra..
Leo masih kepo, apa dia dan Flo pernah bertemu, tanpa pikir panjang dia lalu bertanya. "Flo.. Apa kita pernah ketemu sebelumnya"
Flo sedikit menekan ingatannya, sesambil menyeruput minumannya. "keknya si pernah, karna wajah lo nggak asing gitu"
1,2,3 ingatan Leo pun kembali, dia sudah ingat, walaupun hampir 10 menit mengingat. "ohh gue baru ingat" ucap Leo "lo pelayan kafe waktu itu kan?"
"pelayan kafe?" tanya Ezra yang kebingungan "itu benar Flo"
Sepertinya Ezra pun tidak tahu, padahal teman dekatnya, wajah Flo menjadi pucat, sepertinya ada yang sedang ditutupi olehnya.
Florence menghela napas, dan kemudian dia berkata "itu benar Zra" jawab Flo "dan sebenarnya Leo, itu kafe bokap gue, gue dapat hukuman untuk jadi pelayan disitu, dan hampir semua orang dikafe itu nggak tahu kalau gue anaknya yang punya kafe itu, tapi Leo please... jangan beri tahu ya... "
"Kenapa" tanya Leo
"soalnya bokap gue maunya gue itu hidup mandiri, jangan manja, dan harus tahu diri.. " ucap Flo.
Leo sedikit tersenyum, dan kagum dengan Flo. "bokap lo keren ya, gue juga salut sama lo yang bisa gitu,, dan gue janji kok, kami nggak akan beri tahu yang lain, iya kan Ezra" ucap Leo
"Hm, gue janji Flo" ucap Ezra.✳✳✳
Dan sekarang telah ada dua wanita hebat dan ada di depan mata Leo, Leo sangat terkesima dengan kisah Flo, karna jujur itu hanya Leo dapatkan waktu baca novel, namun sekarang tidak.
"nama lengkap lo siapa Flo dan lo juga Ezra" tanya Leo.
"ini untuk apa? Tanya Ezra balik.
"cuma mau pengen tahu aja" ucap Leo "kalah nggak mau ngasi juga nggak apa-apa" nada bicara sedikit loyo.
"Hmmm " gumam Ezra "nama lengkap gue Ezra Lora Citra, kalau lo Flo?
"Florence Gisella" ucap Flo. "kalau lo Leo"
"Leonardo Saputra " jawab Leo. "kalian berdua satu sekolah ya?"
Keduanya mengangguk "bukan hanya satu sekolah, kita berdua juga sekelas" ucap Ezra .............Mereka terus saja mengobrol tentang hal-hal yang mereka ikuti, contohnya Leo dgn osisnya dan lain-lain. Setelah beberapa jam mereka mengobrol akhirnya mereka pulang, karna hari sudah gelap. Leo tak bisa mengantar Ezra maupun Florence, karna takut bahaya.
✳✳✳
Catatanku.
Untaian kata memang tak cukup membayar fakta.
Untaian nada juga tak bisa membayar suara.
Untaian fakta dan suara juga tak bisa membayar bahagia.
Untaian apa lagi yang harus kutuliskan?Sederhana memang yang terjadi hari ini.
Tak bisa memang bersanding dengan indahnya pelangi.
Tapi ingat "Sederhana tapi tak sesederhana itu".Leo 26 Mei.
