"Hunch"

52 11 0
                                    


"Hunch is a part of reality."

1 bulan kemudian........

Hari ini Sahabat Leo yaitu Fareel menelepon Leo dan meminta Leo agar datang ke tempat tongkrongan mereka, Leo belum tahu pasti apa yg mau dibicarakan oleh Fareel. Namun firasat Leo tidak enak, tapi mau apa lagi, Fareel adalah sahabatnya.

Langit yg tadinya biru, kini tlah berubah menjadi abu-abu. Leo sangat kesal bila perjalanannya ditemani oleh dinginnya hujan.
Untunglah Leo sudah tiba sebelum hujan memandikannya.

✳✳✳

Leo kemudian memarkirkan motornya lalu pergi untuk menemui Fareel.
Leo berjalan beberapa langkah di dalam kafe, di kafe ini merupakan tempat tongkrongan untuk tempat ngumpul sahabat Leo.
"sore bro" sapa Leo, lalu melakukan tos dgn Fareel.
"sore" jawab Fareel. "akhirnya lo nyampek juga"
"yg lain mana? Kok nggak diajak ngumpul." tanya Leo.
"gue memang sengaja nggak ngundang mereka, ada yg mau gue omongin sama lo....."
Ucap Fareel sambil menyandarkan badannya ke kursi.
Kemudian pelayanan kafe datang, wajahnya cukup asing di mata mereka. Pelayanan itu mempunyai paras yg cantik rapi tinggi rambutnya panjang dan putih. Dia menyodorkan menu makanan dan minuman.
"mau pesan apa mas" tanya pelayan wanita tersebut.
Fareel mengeleng-gelengkan kepalanya "nggak usa panggil mas dong kak" ucap Fareel lalu menyodorkan tangannya "panggil aja Fareel double e ya.", pelayanan pun membalasnya "saya Florence pelayanan baru disini". Tangan mereka pun terlepas. "pantesan baru lihat" ucap Fareel dan kemudian memukul bahu Leo pelan "kalau yg ini sahabat saya kak namanya Leo." Leo hanya membalas dgn senyuman yg tipis.

memang nggak bisa matanya ini lihat cewek cantik sedikit. Ucap batin Leo.

"jadi kalian mau pesan apa" terlihat wajah dari pelayan tersebut ingin sekali pergi dari situ. Melihat mata Fareel terus tak lepas melihat pelayanan itu.
"saya pesan nasi goreng spesial minuman air kosong sama kopi."ucap Leo untuk mempercepat waktu.
"kalau Fareel?" tanya pelayan itu. "samain aja ya "kemudian pelayanan itu pergi.

"cewek yg tadi itu cantik ya" ucap Fareel sambil melihat gadis itu lagi.
"emang kenapa kalau dia cantik, lo mau sikat yg itu juga" tanya Leo sinis.
"lo nggak ada ketertarikan gitu sama gadis tadi" tanya Fareel.
"nggak ada, lagian kalau lo mau ambil aja" jawab Leo "asalkan jangan repotin gue.
Fareel menghela nafas, "gue uda ada gebetan baru"
"tapi menurut gue dia seumuran deh sama kita." tebak Leo.
"maksud lo apa?".
"maksud gue dia sekolah sambil kerja. Mudah-mudahan itu nggak benar ya, coba lo bayangin uda cantik, pekerja keras lagi."
"nanti gue tanya kalau dia kesini" ucap Fareel.

Pesanan sudah datang tapi yg datang bukan cewek itu lagi. Yg mengganti adalah pelayan biasa yg sering mereka lihat.
"ini pesanannya" ucap pelayanan itu. "silakan dinikmati."
"bang pelayan cantik tadi mana?" tanya Fareel.
"ada di ruang belakang, memangnya kenapa"
"nggak kenapa-napa si bang" ucap Fareel."
"saya boleh nanya nggak bang" tanya Leo.
"boleh"
"cewek yg tadi itu kan baru disini kan",
"iya".
"umurnya berapa si bang" tanya Leo lagi.
"saya kurang tau berapa umurnya, yg pasti dia masih anak SMA."
"oh, gitu ya,, Makasi bang"
Pelayan itu pergi menjauh dari mereka.
"tuh kan benar, firasat gue nggak salah" ucap Leo sambil menuangkan saus keatas piringnya.
"sombong lah ya"..
Lalu mereka menghabiskan makanannya....
Langit yg tadinya abu-abu, kini telah mengeluarkan suara gemuruh dari petir dan air hujan yg curahnya cukup tinggi. Suasana berubah menjadi dingin. Leo masih bertanya-tanya....apa yg akan dibicarakan oleh Fareel, dan semoga saja tidak menyangkut soal kejombloan dia selama beberapa belakangan ini.


                                                         ✳✳✳

"tujuan lo nggak gue disini apa" tanya Leo, dan kemudian menyeruput kopi yg masih panas miliknya.
"gue boleh minta bantuan nggak" ucap Fareel dan kemudian mengeluarkan ponsel miliknya.
"Gimana ya, tapi firasat gue nggak enak" wajah Leo memelas, lalu berkata lagi "ini menyangkut tentang cinta nggak". Tanya Leo. Fareel memasang wajah heran "kok lo bisa tahu".
"Kita uda sahabattan sejak lama, jadi gue tau lah".
"tapi untuk kali ini gue bantuin lo lah" Leo mengangkat alisnya dan tersenyum. Fareel mengepal tangannya lalu mengangkat nya tinggi. "hore.... ". Teriakan Fareel sontak mencuri perhatian dari pengunjung yg datang. Wajah Fareel tertunduk malu.
"emangnya apa yg gue harus lakukan" tanya Leo.
"gue lagi suka ni sama cewek, dia beda sekolah sama kita, jadi gue mau lo mendekatkan gue sama dia" ucap Fareel dgn nada bicara yg sedikit berubah.
"lo kan bisa sendiri" wajah Leo kesal.
"lo kan tadi uda mau"
"ya udalah, tapi lo harus menanggung semua resikonya ya" ucap Leo. Fareel sedikit bingung dgn ucapan Leo "resiko?, resiko apaan" tanya Fareel. "ya resiko, misalkan lo ditolak, lo jangan salahin gue ya"
"ohh gitu, gue nggak akan salahin lo lah, prinsip gue.... Kalau ditolak cari yg baru.".
"Hmm" Leo menggugam "gue bisa lihat foto ceweknya, gue yakin sih dia cantik" pinta Leo.
"tunggu ya.... " Fareel memegang handphone miliknya dan ingin mencari foto dari cewek itu ...
"nah ini fotonya" ucap Fareel sambil memutar handphone miliknya pada Leo. Leo tertawa terbahak-bahak."selera lo sekarang berubah ya," ucap Leo sambil mengusap air dari matanya karna terlalu banyak tertawa.
Fareel langsung memasang wajah yg sangat bingung, karna penasaran Fareel memutar kembali handphonenya....... Fareel terkejut, " loh.... Ini foto tante gue... " ucap Fareel. Leo masih belum bisa menghentikan ketawanya.
"uda deh bro, berhenti napa lo ketawa" ucap Fareel lagi. Setelah mendengar Fareel, baru Leo menghentikan tertawanya. "itu tante lo... Gue nggak yakin" ucap Leo sinis. Wajah Fareel berubah menjadi murung...
"gue becanda kok, nggak usa murung gitu.... Gue percaya itu tante lo, lagian kan selera lo tinggi banget... Nggak mungkin lah suka sama tante-tante"
Kemudian Fareel mencoba kembali, mencari foto cewek yg dia maksud.
"nah... Ini yg benar" ucap Fareel dgn ekspresi yg senang, kemudian dia memberikan handphonenya ke Leo...
JENG-JENG.............
...........JENG-JENG........

                                                          ✳✳✳

Setelah melihat foto yg diberikan oleh Fareel, wajah Leo berubah, bukan berubah menjadi boy band korea atau pun jadi alien. Tapi wajah Leo memelas seperti kehilangan gairah hidupnya, Leo tidak tahu harus memasang ekspresi seperti apa, dia harus senang ataukah tidak senang. Foto yg ditunjukkan Fareel adalah Ezra, wanita yang pernah dia tolong, wanita yg membuat dia tidak karuan selama seminggu lebih.

Tapi waktu berkata lain, perasaan yg dimiliki Leo tidak sekuat hari itu. Sudah merosot tajam hingga tak tersisa sedikitpun, apalagi Fareel menyukainya tambah membuat Leo harus mengubur dalam dalam perasaannya pada Ezra. Leo tidak mau nantinya terjadi cinta segitiga, atau salam paham.

Itu semua memang bukan salah Fareel atau Ezra, itu semua karena komunikasi, bayangkan bagaimana hubungan bisa terjalin tanpa ada komunikasi, pastinya itu hambar dan mati, itulah yg dirasakan Leo sebulan ini.

Leo masih tertegun ke arah layar hp milik Fareel.
"lo kenapa Leo, kek nggak senang gitu,,,dia cantik kan" ucap Fareel.
Ucapan dari Fareel sontak membuat Leo sadar.
"gue nggak papa kok, ceweknya cantik, cantik banget malahan" ucap Leo.
"lo kenal dia dari mana?" tanya Leo sambil mengembalikan handphone milik Fareel. "gue kenal dia lewat jejaring sosial" ucap Fareel..
"jadi lo belum pernah ketemu dgn dia" tanya Leo lagi.
"pernah,, tapi cuma sekali. Lo nggak usa kwatir, dia itu orangnya baik.."ucap Fareel.
"gue juga tau kalau dia baik.." ucap batin Leo.
"namanya siapa?" tanya Leo, yg pura-pura tidak tahu(bohong).
"namanya Ezra" jawab Fareel.

Firasat tak sama dengan ucapan hati, firasat datang dgn spontan, tidak diduga, firasat juga bisa benar dan bisa juga salah. Dan jika firasat bicara dlm hati mu dan juga dalam pikiranmu.. Itu tandanya, apa yg kau harapkan akan terjadi... Sama hal nya dgn Leo, firasatnya sudah bicara demikian, tapi dia tidak pernah berfikir bahwa cewek yg ditaksir oleh Fareel adalah Ezra, cewek yg dia tolong sebelum yg lalu, Leo memang tidak punya rasa lagi pada Ezra,

"kenapa sih harus dia, menangnya nggak ada yg lain" ucap batin Leo

Fareel mengeluarkan pena dan secarik kertas dan menulis sesuatu..
"lo lagi nulis apa" tanya Leo. "tunggu aja sebentar" jawab Fareel dan kembali menulis..

Hujan sudah mulai reda, lalu Leo melihat jam yg melingkar dipergelangan tangan Leo, ternyata sudah senja, dan sebentar lagi akan larut malam.

"nah ini PIN BBMnya, no HPnya, dan alamat tempat tinggalnya." ucap Fareel sambil menyerahkan kertas tadi pada Leo..
"oke deh, tapi ini kali terakhir ya.."
"ya.. Senang bekerja sama dgn anda" ucap Fareel.
"bahasa lo, kayak kerja di perusahaan aja"..
"bagaimana cara gue berterima kasih sama lo bro" tanya Fareel.
"gampang, lo bawa mobil satu ke rumah gue" jawab Leo.
Kemudian wajah Fareel berubah jadi bingung...
"nggak bisa kan? Tadi gue becanda... Lo cukup doain gue, biar gue dapat jodoh di tahun ini."
"ya ya ya" ucap Fareel sambil mengangguk.

Lalu Leo pergi dari sisi Fareel untuk kembali ke rumah, banyak hal yg harus Leo pikirkan, belum lagi soal sekolah dan tugas dari Fareel.
Tugas yg sebenarnya Leo tidak ingin dapatkan, karna Fareel sebenarnya bisa sendiri.. Tapi ya sudahlah nasi sudah jadi bubur. Tak ada yg harus disesali, harus terima dgn tugas ini......

"Kemarin kulihat awan membentuk wajahmu,
Desau angin meniupkan namamu
Tubuhku terpaku.
Semalam bulan sabit melengkungkan senyummu,
Tabur bintang serupa kilau auratmu"

Itulah sepenggal lagu milik marcel yg Leo dengar, bahwa firasat itu sebenarnya tidaklah salah, tapi kadang salah. Ngerti nggak?........

Jangan lupa untuk comment dan berikan masukan. Dan jangan lupa voted ya.

F L E OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang