CHAPTER 14

4.9K 699 26
                                    

V O T E

Tapi..

Sehun​ terdiam, mata penuh amarahnya kembali berubah menjadi kelam. Ia akan memperburuk hidup yang sudah buruk sejak awal. Hidup Jinhye. Apa semua yang ia rencanakan ini benar adanya?

Bayangan ketika Jinhye terdiam datar dialtar, dengan riasan yang sangat membuatnya terlihat cantik. Namun, apakah hatinya merasa bahagia dengan pernikahan ini?

"Cihh.." Sehun​ mendengus, tanpa bertanya ia sudah tahu jawabannya.

Jinhye... Kenapa Sehun tidak pernah mengenal gadis itu sebelumnya? Sudah bertahun-tahun berada disekolah yang sama, dan ia tidak pernah bertemu gadis itu.

Gadis misterius yang entah mengapa selalu menyulut emosinya, gadis pendiam yang selalu membuat Sehun ingin menjahilinya. Gadis itu menarik.

Tunggu, benarkah? Apa yang Sehun pikirkan barusan? Ia bilang gadis itu menarik? Tidak mungkin. Dirinya tertarik pada Jinhye? Tidak, ini mungkin hanya karena dirinya terlalu banyak berfikir.

'Ting Nong'

Suara bel kecil yang menandakan ada seseorang yang masuk kedalam Cafe menghancurkan lamunan pria tampan itu. Sehun menoleh kearah pintu dan membulatkan matanya.

Gadis itu?

Bukan Sehun namanya jika ia tidak bisa menetralkan keterkejutannya pada apa yang ia lihat. Sehun kembali memasang ekspresi datar dan memperhatikan gadis yang masuk kedalam Cafe.

Tanpa sadar sudut bibir Sehun tertarik membentuk senyuman tipis, matanya menatap tajam gerak-gerik gadis berambut coklat itu.

'Untuk apa dia kesini?'

Park Hyebin. Tidak tidak. Gadis itu meminta Sehun untuk menyebutnya.. Hmm.. Hyebin​. Ya, Hyebin.

Gadis itu tidak mencari tempat untuk duduk ddan segera memesan. Ia menghampiri area pemesanan dan nampak bercakap-cakap dengan pelayan Cafe. Sehun tidak dapat mendengar apa yang gadis itu bicarakan dengan pelayan toko karena jaraknya ke tempat itu cukup jauh, tetapi Sehun tahu Hyebin sedang nampak kebingungan.

Gadis itu nampak berbeda, bahkan dari belakang. Punggung yang tertutupi setengahnya oleh rambut panjang Hyebin, tubuh yang ramping, kaki dengan jenjang yang indah. Ya, gadis itu berbeda, bahkan sejak Sehun melihatnya duduk dihalte sendirian.

Apa yang berbeda? Entahlah. Yang pasti Sehun merasa sangat tertarik dengan gadis itu.

Setelah beberapa menit memperhatikan Hyebin , gadis itu mengambil sebuah kotak berukuran sedang dan membayar. Kemudian melangkah pelan menuju pintu keluar. Namun lagi-lagi gadis itu tidak menyadari keberadaan Sehun.

Oh tidak Sehun harus mengejarnya. Dengan cepat Sehun meninggalkan beberapa lembar uang kertas diatas meja, yang mungkin totalnya lebih banyak dari harga makanan dan minuman yang belum ia sentuh sama sekali.

Sehun mendorong knop pintu keluar dan membuka mantel tebalnya ke tempat sampah yang ada didepan Cafe itu. Kini dirinya hanya menggunakan kaos polo yang mungkin tidak dapat menahan dinginnya cuaca musim salju.

Sehun berjalan cepat mengejar Hyebin. Gadis itu tidak menaiki kendaraan apapun.

Kaki Sehun semakin cepat melangkah, ketika gadis itu tepat berada dihadapannya, Sehun menarik lengan Hyebin dan memutar tubuh gadis itu agar berhadapan dengannya.

Mata Hyebin terbelalak kaget, ia terdiam melihat Sehun, pria yang menariknya.

Tunggu. Apa hanya Hyebin yang merasa suasana ini terlalu mendramatisir? Pria itu--Sehun, menariknya. Dan jarak keduanya kini sangat dekat, dengan kedua pasang mata yang saling melihat. Dan benarkah hanya jantung Hyebin yang menari dan berteriak dramatis?

BETWEEN ; Sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang