CHAPTER 22

6.6K 816 121
                                    

V O T E


'Maafkan aku karena harus meninggalkanmu'

.

.

.

●●●
.

.

.

Kedua insan itu kini berada dalam ruangan hening dan gelap, hanya terdapat lampu tidur sebagai penerangnya. Sang gadis terus memeluk prianya dengan erat, perasaannya terasa hangat mendapatkan perlakuan seperti ini. Haus kasih sayang, mungkin memang itu yang terjadi padanya. Jinhye semakin menutupi wajahnya pada dada bidang Sehun, menikmati aroma khas yang melekat pada tubuh pria itu. Entah mengapa aroma Sehun dapat membuatnya tenang, apa Sehun menambahkan obat penenang dalam parfumnya? Ssh, pikiran Jinhye kacau karena berada didekat Sehun.

Sedangkan pria itu, ia masih terus mengelus rambut Jinhye. Membiarkan lengan kirinya sebagai penyangga kepala gadis itu. Ia belum memejamkan matanya, masih menatap kosong langit-langit kamar.

'Sekarang, apa yang harus kulakukan?'

Sehun memejamkan matanya, dadanya kembali merasa sesak. Apa ia benar-benar telah terjebak dalam permainannya sendiri? Mencintai Jinhye ? Benarkah? Bayangan Hyebin seketika muncul dalam otaknya, gadis manis itu...

Sehun​ tersenyum, Hyebin memang terlihat berbeda dari gadis lain, gadis cantik dengan pribadi berbeda, gadis galak yang mampu membuatnya tersenyum.

Ah-Hyebin, Sehun tak mencintainya. Ya, perasaannya pada Hyebin hanyalah sebuah ketertarikan karena Hyebin berbeda dengan gadis lain pada umumnya.

Sehun mendelik, ia benar-benar pria jahat. Tidak, ia monster. Perasaan menyesal menyeruak dalam dirinya, benarkah ia hanya memanfaatkan Hyebin untuk membuat Jinhye merasa tersiksa? Lagi-lagi ini karena bajingan sialan itu, ini karena pembalas dendaman ini. Sial, mengapa hidupnya jadi sehancur ini? Ciuman itu, apakah itu adalah yang pertama untuk Hyebin ?

Sehun mengalihkan pandangannya pada Jinhye, wajahnya terlihat sangat polos saat terlelap. Alis Sehun mengernyit, bagaimana bisa seorang gadis dengan tatapan tajam nampak seperti bayi ketika sedang tertidur? Pria itu mengelus pipi Jinhye, ia memang tertarik pada Hyebin karena gadis itu berbeda, tetapi Jinhye adalah satu-satunya satunya gadis yang 'sangat' berbeda. Ia hanya tertarik pada Hyebin, tapi Jinhye dapat membuatnya segila ini. Jinhye, gadis yang membuat Sehun ingin menghentikan semua dendam yang sudah ia rencanakan sejak dulu, hanya karena tangisan, hanya karena airmata yang membasahi pipi gadis itu. Hanya karena itu?

Tidak, ini semua terjadi karena ia telah jatuh cinta pada istrinya, Jinhye.

Dengan berhati-hati Sehun meletakkan kepala gadis itu pada bantal, pria itu beranjak dari ranjang. Ia kembali melihat kearah gadisnya kemudian menarik napas.

'Aku sudah cukup menderita, tak ada salahnya jika saat ini aku mengejar kebahagianku. Bukan karena kehancuran Sewoo, aku ingin bahagia bersama orang yang kucinta dan mencintaiku.'

Sehun mengambil mantelnya kemudian melangkah keluar kamar dengan perlahan, ia tak ingin membangunkan gadis itu. Jinhye nampak kelelahan setelah menangisinya, sebenarnya pria sebrengsek Sehun tak pantas untuk ditangisi.

Sehun membuka knop pintu mobilnya dan segera masuk, menyalakan mesin dengan berhati-hati kemudian menancap gas. Kepalanya sudah tak terasa pusing, tubuhnya selalu membaik ketika berada didekat gadis itu. Benarkan? Sehun pun baru menyadarinya.

Tak peduli jam sudah menunjukkan pukul 04.00AM KST, Sehun mengambil ponselnya kemudian menekan beberapa digit nomor. Ia harus menghentikkan semuanya, ia tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.

BETWEEN ; Sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang