V O T E
"Baiklah jika kau tetap tidak mengizinkanku untuk masuk. Jangan salahkan aku jika nantinya kau akan dipecat dan tidak diberikan pesangon sepeser--"
"Tunggu!"
"Jangan menyumpah sekasar itu, nona"
Sehun? Mengapa dia ada disini? Dirumah Jinhye?
"Tuan, nona ini memaksa untuk masuk. Ia ingin bertemu dengan nona Jinhye"
Sehun menautkan alisnya, bertemu Jinhy? Ekor mata Sehun bergerak kearah sebuah kotak yang dipegang oleh gadis itu. Kotak kue?
Apa pertemuannya dikafe waktu itu ada hubungannya dengan ini?
"Katakan padaku secara langsung, apa yang kau lakukan dirumahku?" tanya Sehun dingin. Hyebin membulatkan matanya, ini rumah Sehun? Apa dia salah alamat? Tidak! Security itu mengatakan Jinhye tidak bisa diganggu, berarti ini memang rumah Jinhye. Lalu...
"Katakan, Hyebin!"
"A..Aku.."
"Apa itu adalah kue pengganti?"
Tangan Hyebin bergetar. Ya, ini kue penggantinya. Ia tak menyangka akan bertemu Sehun disini, apa pria itu akan marah? Dengan takut Hyebin menganggukan kepalanya dan menunduk.
Tangan Sehun terkepal, rahangnya mengeras, gadis ini sangat keras kepala. Ia melupakan perintah Sehun kala itu. Tidak, tidak ada yang bisa melanggar perintahku.
"Gadis keras kepala. Buka gerbangnya dan biarkan dia masuk!"
Hyebin mengadahkan kepalanya cepat, apa yang terjadi? Kenapa Sehun membiarkan dirinya masuk?
"Tapi tuan--"
"Ku bilang buka! Apa kau masih membutuhkan pekerjaan ini?"
Dengan takut security membukakan pintu gerbang besar itu. Sehun melangkah mendekat dan segera menarik lengan Hyebin masuk. Kemudian security kembali menutup pintu gerbang.
Hyebin mencoba menepis tangan Sehun, namun tidak bisa. Cengkraman pria itu membuat pergelangan tangannya terasa sakit. Tanpa sadar airmata gadis itu jatuh, ia takut, sangat. Tak ada pria yang bersikap kasar padanya selain Sehun, ia merasa tak punya harga diri. Mengapa ia terlihat sangat tunduk pada pria itu?
"S-Sehun.."
Pria itu melepas cengkraman tangannya ketika mereka berada tepat di depan pintu utama rumah ini, "Sakit?" tanya Sehun sinis.
Hyebin menunduk, melihat pergelangan tangannya yang memerah. Sakit sekali.
"Hatiku lebih sakit dari itu! Tak ada orang yang bisa melanggarku. Dan kau.. kau mencari masalah padaku! Apa kau gila?"
Hyebin kembali meneteskan cairan bening itu dari matanya, dia tidak mengerti apa yang terjadi disini. Ia hanya tidak ingin merepotkan Sehun dengan memintanya mengganti kue yang baru, sungguh. Tidak ada maksud lain, ia tidak ingin menentang. Sehun salah paham. Kenapa pria itu bisa semarah ini?
"Tatap mataku ketika aku sedang bicara padamu nona keras kepala!"
Hyebin tetap menunduk, bahunya bergetar, ia sangat takut. Budak? Mengapa ia terkesan seperti budak yang tengah dimarahi majikannya? Apa serendah itu dirinya dimata Sehun? Apa orang miskin tak bisa dihargai?
"Kau--" Sehun menggeram, memotong jarak antara dirinya dan Hyebin kemudian mencengkram dagu gadis itu untuk mengadahkan kepalanya.
"Sshh" Hyebin mendesah kesakitan, matanya bertemu dengan mata pria itu. Airmatanya belum berhenti terproduksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN ; Sehun ✔
Fanfiction#1 . . . Kita selalu memiliki hambatan. Cinta adalah soal waktu. Yang penting adalah ketika jalan kita bersebrangan. Inilah jalan takdirnya. Ini adalah tentang waktu.