Cast:
All member Monsta XKamu mencoba memfokuskan diri pada guru yang sedang menerangkan pelajaran. Lagi-lagi teman sebangkumu, Jooheon mengganggumu. Ia menusuk-nusuk pipimu dengan jari telunjuknya, mencubit pipimu, sekarang memainkan jari-jarimu. "Jooheon!" Pekikmu agak berbisik.
Bukannya berhenti ia malah menggenggam tanganmu lalu mendekatkan wajahnya padamu. Perlahan kamu mundur, untung saja Jooheon menahan pinggangmu agar tidak jatuh. "(Y/n) ?" Panggil Gurumu.
Kamu gelagapan sementara Jooheon santai, "a a anu Jooheon..."
"Silahkan kalian berdiri di luar kelas!" Ujur Gurumu sambil menunjuk pintu kelas.
Kamu dan Jooheon pun keluar kelas. Kau enggan melihat Jooheon dan melipat kedua lenganmu di depan dada. Sekarang Jooheon sudah berada didepanmu sambil tertawa pelan. Jooheon meraih kedua tanganmu, ia memegang erat tanganmu dan tersenyum manis hingga matanya tidak terlihat. Perlahan kau menatapnya. Ia melirik kearah sampingmu, kamu bingung akhirnya kamu melihat kearah sampingmu. Ada Hyunwoo tersenyum manis padamu lalu menarik tanganmu entah kemana ia mengajakmu.
Ternyata ia mengajakmu ke perpustakaan, ia menarikmu kesebuah rak buku berisi fanfiction. Ia mengambil salah satu buku tentang cinta. Hyunwoo mulai membuka buku halaman demi halaman. Kamu hanya melihat gerak-gerik Hyunwoo, tak lama Hyunwoo menunjukkan satu kutipan kata dari novel itu.
You still look pretty.
You're blushing, Hyunwoo terkekeh sambil mengusap-usap kepalamu lalu mencubit pipimu. Bisa-bisanya Hyunwoo membuat pipimu memerah. Hyunwoo melirik kearah belakangmu. Tiba-tiba saja ada yang menarik tanganmu lagi, orang itu menarik tanganmu tanpa memperdulikanmu yang sedang mengaduh kesakitan. Dengan reflek kamu berhenti jalan, orang itu menoleh kearahmu. Minhyuk dengan wajah khawatir ia menarik tanganmu agar ia bisa melihat tanganmu, "wah pergelangan tanganmu merah! Maafkan aku ya sini aku usap-usap biar mendingan"
Minhyuk mengusap-usap pelan pergelangan tanganmu yang merah lalu mencium tanganmu dengan maksud agar sembuh. Detak jantung kamu yang tidak sembuh. "Maaf ya kita jalan pelan saja ya" kalian melanjutkan jalan.
"Kita mau kemana sih?" Tanya kamu penasaran.
"Ke kantin"
Kamu memukul-mukul lengan Minhyuk, "dari sini ke kantin itu jauh bodoh! Aku tidak mau lebih baik aku kembali ke perpustakaan!" Tolakmu.
Minhyuk jongkok didepanmu, "cepat naik aku tidak ingin kau kecapekan"
Tak berpikir lama kamu naik kepunggung Minhyuk. Padahal jarak perpustakaan ke kantin itu dekat cuman kamu saja yang malas berjalan. Sampai di kantin, sepi bukan main malah tidak ada orang. Minhyuk menurunkanmu, ia melambaikan tangan padamu. "Bye bye i'll see you soon"
Minhyuk mendorongmu ke dapur dan disambut oleh Changkyun dengan senyuman manisnya. Ia menarik lenganmu. Lalu memakaikanmu celemek dan mengikat rambutmu. "Tolong bantu aku masak kue tart ya" pinta Changkyun.
Kamu membantu Changkyun mengocok adonan. Dengan sengaja Changkyun membantumu mengocok adonan dari belakang, mungkin bisa dibilang back hug.
Setelah adonannya selesai, Changkyun memasukan loyang berisi adonan kue pada oven. Changkyun membantumu membukakan celemek. Tak lupa ia mencium pipimu lalu mendorongmu keluar dari dapur dan sudah ada Kihyun. Ia menarik tanganmu keluar dari kantin.
"Kamu cantik jika diikat rambutnya" ucap Kihyun lalu merangkul bahumu. Kamu melihat ruangan yang akan dituju kalian, ruang musik. Kihyun mempersilahkan kamu duduk sementara ia mengambil gitar sebentar dan duduk disampingmu. Kihyun mulai memetik senar gitar dan mengalunkan lagu Beautiful. Ia mulai bernyanyi, kamu juga mulai bernyanyi. Tiba-tiba saja Kihyun meringis kesakitan.
"Kau kenapa?" Tanya kamu panik saat Kihyun mengaduh kesakitan jarinya terkena senar. Saat ingin meraih tangan Kihyun, ia malah memberi love sign padamu, "우리 사랑의 (kami semua mencintaimu)"
Lagi-lagi kamu memukul-mukul tubuh Kihyun, "aduh aduh tolong!"
Pukulanmu berhenti saat ada orang menahan kedua tanganmu. Kau melihat siapa yang menahan tanganmu, Wonho dengan wajah sangarnya. "kau tidak boleh memukul orang seperti itu nanti telapak tanganmu terluka, ayo!" Ia membantumu bangun dari kursi lalu keluar dari ruang musik.
"Pakai selimut ini ya nanti kamu kedinginan" ucapWonho memakaikanmu selimut yang cukup besar, lembut dan hangat.
Ia memberimu balon berwarna pink pastel dan menyelipkan bunga pada telingamu. Kamu tersenyum padanya begitu juga dengan Wonho. Tanpa sadar kalian menaiki tangga menuju atap sekolah, ia melepaskan rangkulanmu dan membiarkanmu jalan menuju atap. Tiba-tiba saja Hyungwon berdiri di depanmu sontak balon yang kamu pegang lepas. Hyungwon meraih lenganmu dan mencium lenganmu. Ia menuntunmu hingga bertemu dengan enam pria yang bersejajar tersenyum padamu.
kalian bersenang-senang mulai saling bermain basket. Secara bergantian mereka merebut bola basket darimu dengan cara memelukmu dan mencium pipimu. Akhirnya kamu kalah. Malam pun tiba, kalian bermain kembang api dan berlari-lari tak jelas. Hanya suara tawa dan teriakan kalian.
Kamu berdiri dekat dengan pembatas atap. "(Y/n) -ah" sahut Hyunwoo, kamu berbalik terdapat tujuh pria berbaris sejajar.
"Kami ingin mendapat kepastian" ucap Hyungwon.
"Siapa yang akan kau pilih diantara kami yang pantas menjadi pasanganmu?" Tanya Changkyun.
Kamu melihat mereka satu-satu bingung. Siapa yang akan kau pilih?
Imajinasi gue buntu wkwkwkk ayo yang mau saran alur cerita silahkan komen^____^