Kamu berusaha menenangkan Wonho yang terus menerus menangis. Mengusap-usap punggungnya dan memeluknya dari samping menurutmu bisa menghiburnya. Kamu menasihatinya untuk bersabar dan jangan menangis.
Sahabatmu sekaligus Pacar Wonho baru saja meninggal dunia karena kanker. Kamu merasa sedih sahabatmu pergi selamanya ditambah lagi melihat Wonho menangis tak henti-henti. Kamu terlibat cinta segitigaㅡkau, sahabatmu dan Wonho. Sahabatmu dan Wonho tidak tau bahwa kau menyukai Wonhoㅡkarena kau bersahabat dengan Wonho sejak kecil dibanding sahabatmu sejak sekolah menengahㅡ karena kamu tidak ingin persahabatan kalian hancur.
Jujur saja kamu ingin egois tapi waktu yang tidak ditepat. Ponsel Wonho berbunyi, ia mengangkat telpon dengan tangan bergetar.
"Ada apa?"
"Oh oke oke terima kasih saya segera kesana"
"Dari siapa?" Tanyamu penasaran karena disebrang telpon sana terdengar suara bayi menangis.
"Biasa tanteku memintaku kerumahnya karena ada perlu, kita pulang ya"
Keesokan harinya sepulang kuliah Wonho mencarimu kemana-mana namun tidak bertemu karena ingin pulang bersama. Wonho melihatmu didepan gedung kampus sambil memainkan ponsel, akhirnya ia mengunci mobilnya kembali dan menghampirimu.
"(Y/n)-ya!" Panggil Wonho sontak kamu terkejut. "Aku mencarimu kemana-mana taunya kamu disini, kau sedang menunggu siapa?"
"A-aku ingin ketempat kerja, Wonho. Kamu pulang duluan saja "
"Oh, aku antarkan"
"Hnggg... yasudah tapi antar aku ke minimarket sebentar"
"Kau ingin membeli apa?"
"I-ingin membeli popok, makanan bayi dan susu"
"Hah?"
Wonho berpikir keras.
