Hari sudah larut malam tapi mina
Belum juga di temukan, sebenar nya dimana kau sekarang mina. Aku mengacak rambut ku prustasi tanpa sadar air mata ku terjatuh 'bertahan lah aku akan menemukan kalian' guman ku dalam hati. Aku melajukan mobil ku menuju ke rumah orang tua kuAku memasuki rumah dengan sangat lelah "kau sudah menemukan nya" tanya ibu ada raut ke khawatiran di wajah nya aku memeluk ibu ku dan menangis dalam dekapan nya "aku bahkan baru mengungkap kan perasaan ku pada nya" ucap ku lirih, ibu juga ikut menangis bersama ku dan mengusap punggung ku "mereka akan baik baik saja" ucap ibu lirih
"Kakak" panggil ana dia berlari dan memeluk ku "percaya lah mereka baik baik saja" kata nya terisak, ya mereka harus baik baik saja bahkan jika sampai terjadi sesuatu pada mereka aku tidak akan membiar kan orang yang melukai mina hidup.
Aku memasuki kamar ku, seakan semua bayangan ku bersama mina teringat di otak ku, aku tidak bisa tenang saat ini, apa mereka sudah makan, dia tidur dimana, apa penjahat itu melukai nya aku tidak bisa membayangkan nya saat ini. Tuhan lindungi istri dan anak ku. Tiba tiba ponsel ku berbunyi aku mengangkat nya "halo" jawab ku "jimin ada apa" tanya ku, jika dia ingin membicarakan kontrak aku tidak bisa saat ini "maaf mengganggu mu malam malam begini, ku dengar istri mu menghilang.aku turut prihatin tapi aku bisa membantu mu" kata nya lalu aku teringat sesuatu "terima kasih jimin, aku tutup telpon nya dulu aku sangat sibuk" kata ku dan memutuskan panggilan nya
Aku menghubungi jinyoung "halo cari tau tentang jb group dan juga jimin" kata ku dan pergi keluar kamar, aku menghampiri ayah yang berada di ruang tamu bersama kang jon sekretaris nya. "Ayah apa kau tau tentang jb group" tanya ku
"Setau ayah prusahaan itu sudah bangkrut dulu, mereka pernah menipu ayah saat itu" jawab ayah "kau bilang jb group" tanya paman kang jon aku mengangguk, lalu dia mengeluarkan suatu berkas"Perusahaan itu dulu pernah bekerja sama dengan kita, tapi saat kita hendak mencapai puncak, kami mengetahui bahwa mereka diam diam menggelap kan dana perusahaan tanpa sepengetahuan kami dan itu hampir membuat kita rugi, dan saat itu juga ayah mu memutus kan kontrak dengan nya" jelas nya, lalu tak lama kemudian jinyoung datang
"Aku sudah mencari apa yang kau minta" kata nya dan mengeluarkan amplop warna coklat "beberapa tahun yang lalu perusahaan mereka bangkrut karna ayah mu memutuskan kontrak tiba tiba.lalu beberpa bulan kemudian perusahaan mereka bangkit kembali tapi masih belum normal.hingga akhir nya perusahaan itu kembali seperti semula seperti saat ini" jelas nya
"Dan jimin merupakan anak dari ceo yang bekerja sama dengan ayah mu, setelah mereka bangkrut ayah nya meninggal karna serangan jantung, dan ibu nya depresi hingga akhir nya bunuh diri" aku tidak percaya dengan apa yang jinyoung katakan "ada kemungkinan dia orang di balik semua ini" kata ku "kau yakin " tanya ayah "jinyoung siap kan pertemuan ku dengan nya besok, dan pasang pelacak pada mobil nya jangan sampai dia tau" kata ku
---
"Makan lah" kata seorang gadis sambil memberi ku makanan, aku memang sangat lapar saat ini "bagaimana aku bisa memakan nya" kata ku, memang benarkan tangan ku di iikat jadi aku tidak bisa memakan nya. Lalu gadis itu menyuapi ku, ku kira dia akan membuka ikatan nya ternyata tidak aku harus mencari cara untuk keluar dari sini tapi bagaimana, ada dua penjaga di depan pintu."Bagaimana kabar mu cantik, apa kau tidur nyenyak" kata jimin menyeringai "diam kau berengsek" bentak ku, rahang nya mengeras dia mencengkram ke dua bahu ku "dengar kau seharus nya bersyukur aku tidak membunuh mu sekarang" kata nya lalu melepaskan cengkraman nya, kemudian dia mengangkat telepon"halo, siang ini baik lah"jawab nya dan tersenyum
"Ku rasa suami mu tidak peduli pada mu, lihat saja dia hanya sibuk dengan pekerjaan nya.dia bahkan tidak mencari mu, padahal aku ingin sekali melihat nya menderita tapi seperti nya dia kebih tertarik dengan pekerjaan" ucap nya dan berlalu pergi meninggal kan ku.Aku menangis, benarkah mark tidak mencari ku hati ku terasa pilu mark lebih mementingkan pekerjaan nya "bertahan lah sayang, kita akan keluar dari sini" guman ku, aku khawatir dengan keadaan janin ku.perut ku rasa nya perih karna mereka mengikat nya di perut ku.aku mencoba untuk melonggarkan ikatan nya dan ternyata berhasil, setidak nya janin ku tidak akan kesakitan.aku harus keluar dari sini
Aku melihat ada pecahan botol disana, aku menggeser kan kursi ku kesana untung kursi ini rendah jadi itu mempermudah ku untuk mengambil kaca itu.aku menggesek gesek kan kaca itu ke tali ikatan ku. 'Akh' aku mencoba menahan perih di telapak tangan ku akibat menggenggam kaca itu, aku terus berusaha hingga tali itu putus aku bernafas lega, aku segera bangkit dari kursi dan mencari jalan keluar. Ada jendela di dekat sudut ruangan ini aku bergegas ke sana, dan melihat nya, tidak terlalu tinggi aku pun memanjat ke jendela
"Akh" aku terjatuh karna gadis itu menarik ku "mau kabur nona" kata nya menyeringai "pengawal" panggil nya, lalu dua pengawal di depan pintu itu datang, "urus gadis in" ucap nya.ke dua pengawal itu menarik ku dan membawa ku ke tempat ku tadi dan mengikat ku lagi "kali ini jangan coba coba lagi, kau benar benar merepot kan" kata salah satu pengawal tersebut.
Mark tolong aku
---
Aku berada di sebuah kafe saat ini sambil menunggu jimin, tak lama kemudian jimin datang aku pun mempersilah kan dia duduk. "Hai apa kabar" kata nya "aku sangat baik" ucap ku "ngomong ngomong istri mu sudah di temukan" kata nya aku mengerut kan kening ku "dari mana kau tau mina hilang, padahal hanya keluarga ku saja yang mengetahui nya" jawab ku, ku lihat wajah nya berubah gugup "ah itu aku-" "sudah lah" potong ku dia membuang nafas nya lega aku semakin curiga dengan nya. "Bagaimana dengan project nya apa kau menyukai nya" tanya ku "ya kurasa itu menarik, kita bisa mendapat kan banyak untung nanti" jawab nya tersenyum kini wajah nya kembali normalSetelah lama berbincang dia pun memutus kan untuk pulang.dia sudah keluar dari kafe ini "halo jinyoung, dia sudah pergi" kata ku aku pun segera keluar dan memasuki mobil jinyoung. "Aku sudah meletak pelacak dan pengedap suara di mobil nya" kata jinyoung "ikuti dia" ucap ku, jinyoung pun langsung melaju kan mobil nya, kami masih mengikuti nya dari belakang, hingga mobil nya berhenti di sebuah rumah sakit. Selama di perjalanan jimin tidak melakukan interaksi dengan siapa pun atau menghubungi seseorang
Jimin memasuki rumah sakit itu, jinyoung menyuruh anak buah nya untuk mengikuti jimin. Setelah 20 menit jimin akhir nya keluar dan mengendarai mobil nya lagi, aku dan jinyoung langsung mengikuti nya "kata anak buah ku dia menemui seorang dokter, mereka terlihat sangat akrab" kata jin young, kami masih mengikuti nya. Kini mobil nya berhenti di sebuah rumah, kurasa itu rumah nya.kami pun menunggu di dalam mobil tidak ada tanda tanda dia akan keluar lalu, radio alat pengedap suara itu berbunyi, jinyoung langsung membesarkan volume nya.
Bik apa ada yang datang ke rumah tadi kata nya, lalu kami tidak mendengar apa apa lagi.
Ah sangat melelah kan lebih baik aku tidur hanya itu dan semua nya jadi hening "ku rasa dia tidur, seperti nya mina tidak ada di sini" ucap jinyoung aku pun menghela nafas "baik lah sebaik nya kita pulang, tapi tetap awasi dia" kata ku kami pun segera pergi meninggal kan rumah jimin

KAMU SEDANG MEMBACA
Confession [Lengkap]
Fanfiction"Sungguh aku tidak tau, bagaimana kehidupanku nanti setelah menikah dengan mark. Pria dingin dg segala perkataan yg menurut ku sangat berbahaya,dan tidak tau sopan santun" Mina "Aku tidak menyangka, akan menikah dg anak angkat ayah ku.menurut ku dia...