Aku menggeliat saat merasakan sinar matahari yang masuk lewat jendela kamar ku. Aku merasakan sebuah tangan memeluk ku erat aku tersenyum saat menemukan pemilik tangan itu.bahkan sampai sekarang aku masih tidak percaya dengan pengakuan nya semalam. Mark mencintai ku, aku sangat bahagia semalam adalah malam terindah dalam hidup ku
"Pagi" kata nya serak "pagi" jawab ku, lalu mark megecup bibir ku sebentar. "Apa yang kau lakukan" kata ku kesal "morning kiss" kata nya tersenyum "mulut mu bau" kata ku, tapi mark malah mencium ku lagi tapi kali ini lebih lembut dan lebih lama, aku menikmati nya.
"Kau sangat cantik" ucap nya, ku yakin pipi ku sudah merona saat ini "gombal" kata ku "serius" kata nya lagi "aku memang selalu cantik" kata ku, dia malah tertawa kecil "baik lah, sekarang bersiap lah.kita akan kerumah ibu, mereka belum tau kehamilan mu" ucap nya aku pun mengangguk dan bersiap, siap
kami sudah sampai di rumah ibu, ibu sangat senang kami datang. "Mari sarapan bersama" kata ibu kami pun sarapan bersama, hanya ada aku mark ayah dan ibu, ana sudah pergi sekolah. Selesai sarapan kami duduk di ruang keluarga "ibu ada yang ingin kami beritahu" kata mark "ada apa" tanya ibu bingung "mina sekarang sedang hamil" ucap mark "benarkah" kata ibu terkejut lalu dia langsung memeluk ku "oh sayang ibu sangat senang" ucap nya aku hanya tersenyum
"Sudah berapa lama" tanya ibu dan melepaskan pelukan nya " sudah tiga minggu" jawab ku "benarkan.ibu dari awal sudah curiga dengan perubahan mu, kau makan banyak, mood mu juga sering berubah, tapi kau selalu menolak jika ibu mengajak periksa" kata ibu aku hanya tersenyum. "Maaf bu" kata ku "wah ayah benar benar senang, kau harus menjaga mereka mark" kata ayah "pasti" jawab mark. "Aku permisi dulu nanti ada rapat, mina kau di sini saja" aku pun mengangguk "ibu tolong jaga istri ku" kata mark "ibu akan menjaga nya" jawab ibu tersenyum, lalu mark mengecup kening ku dan bergegas pergi ke kantor nya.
Aku dan ibu sekarang berada di dapur, sedang kan ayah sudah pergi keluar menemui teman nya. "Sayang apa kau ada ngidam sesuatu" tanya ibu "selama ini seperti nya tidak, tapi hanya saja aku selalu ingin dekatan sama mark" jawab ku ibu hanya tersenyum "seperti nya anak mu ingin selalu bersama ayah nya" kata ibu aku mengangguk "apa kau mau ikut ibu belanja, kau pasti tidak tau banyak tentang kehamilan" kata ibu "mau" kata ku semangat.akhirnya kami pergi belanja
"Kenapa ibu banyak mengambil buah" tanya ku sambil memegang buah apel "ini untuk mu, wanita hamil sangat baik mengonsumsi buah, apa lagi buah apel" jelas ibu aku pun mengangguk. Lalu kami melanjutkan belanja, "ibu bagaimana kalau kita buat pancake" kata ku semangat "kau mengingin kan nya" tanya ibu aku pun mengangguk "baik lah mari kita cari bahan nya" kami pun mencari bahan untuk membuat pencake. Setelah usai belanja kami memutuskan untuk pulang.
"Apa yang ibu cari" tanya ku saat kami sudah berada di parkiran "ibu rasa dompet ibu tertinggal di kasir tadi, ibu ambil dulu ya, kau tunggu disini" kata ibu aku menggangguk dan ibu pun pergi untuk mengambil dompet nya. Aku mengeluar kan handpone ku untuk menghubungi mark, aku nerindukan nya, tapi aku merasa ada yang memegang pundak ku "ibu kau sudah-hmm" mulut ku tiba tiba di bekap oleh seseorang dan aku tak sadarkan diri.
---
Aku meninggal kan mina di rumah ibu, aku tidak mengizin kan nya ke kantor hari ini.tapi entah kenapa aku sangat merindukan nya, aku tersenyum sendiri mengingat semalam aku mengungkap kan perasaan ku pada nya, aku mengambil ponsel ku untuk menghubungi nya. 'Tut tut tut' nomor nya tidak aktif, tidak biasa nya. entah kenapa aku mempunyai pirasat buruk, biasa nya mina selalu mengangkat panggilan ku. Lalu tiba tiba ibu menelpon ku."Mark apa mina bersama mu" tanya ibu panik "tidak bukan nya dia bersama ibu" jawab ku bingung "tadi ibu pergi belanja dengan nya, lalu ibu tinggal sebentar, pas ibu kembali dia tidak ada.ibu sudah menelpon rumah tapi tidak ada bisa kau pulang sekarang" kata ibu khawatir, tanpa pikir panjang aku langsung mengambil kunci mobil ku dan segera pulang. "Ibu bagaimana" tanya ku sesampainya aku di rumah. "Tidak ada mark, ibu juga sudah pergi ke rumah kalian tapi dia juga tidak ada" jawab ibu yang sudah menangis aku memeluk ibu untuk menenang kan nya " kita akan mencari nya"kata ku
"Apa yang terjadi" tanya ayah yang baru saja masuk bersama ana "mina hilang" jawab ibu "apa kak mina hilang" ucap ana kaget "apa jangan jangan ini ulah nya lagi" guman ayah "apa yang ayah katakan " tanya ku bingung. "Sebenar nya ini alasan ayah menyuruh mu menikahi mina" jawab ayah aku semakin tidak mengerti "ayah tau hal ini akan terjadi" lanjut nya lagi "aku tidak mengerti" ucap ku
"Kau ingat saat seseorang ingin membunuh mu waktu itu" aku pun mengangguk "dia juga pernah mencoba untuk membunuh ayah, tapi gagal karna mina menolong ayah, orang itu pasti mempunyai dendam dengan perusahaan kita sehingga dia mencoba untuk membunuh mu dan ayah karna kita pemimpin perusahaan itu.tapi usaha nya selalu gagal karna mina, jadi dia beranggapan kalau mina merupakan pengganggu, jadi dia menargetkan mina sekarang" jelas ayah aku sangat terkejut dengan ucapan nya
"Kenapa ayah tidak mengatakan nya" kata ku prustasi "ayah hanya tidak ingin kau terbebani, sampai sekarang kang jon dan anak buah nya masih mencari tau siapa orang itu tapi masih belum di ketahui juga" kata ayah aku mengacak rambut ku "halo jinyoung gerak kan seluruh anak buah mu untuk mencari mina, sekarang" bentak ku
"Ayah juga sudah menghubungi kang jon, mereka sedang mencarinya" ucap ayah"aku tidak akn membiar kan siapa pun yang melukai keluarga ku" ucap ku dan pergi meninggal kan rumah "mark" panggil ibu aku menoleh padanya "hati hati" ucap nya menangis aku pun mengangguk.
----
Aku mengerjap kan mata ku, kepala ku pusing, tapi di mana aku sekarang.tempat ini sangat gelap dan juga sepi, seperti bangunan yang sudah tak terpakai lagi.sial tubuh ku di iikat.aku harus pergi dari sini 'akh' ringis ku kesakitan, ikatan nya terlalu kuat hingga membuat tangan ku perih saat bergerak. "Mau mencoba kabur" kata seorang pria berpakaian serba hitam. "Kau, apa mau mu" teriak ku, dia pria yang pernah mencoba membunuh ayah dan mark"Tenang nona tidak perlu berteriak" kata nya lagi, tapi kenapa suara itu terasa familiar bagi ku "siapa kau" tanya ku, lalu dia tertawa kecil dan membuka topi nya "jimin" kata ku kaget, aku tak percaya dia yang melakukan ini semua "senang bertemu dengan mu lagi nona" kata nya menyeringai "lepas kan aku, apa yang kau ingin kan" teriak ku lagi. "Tidak banyak, aku hanya perlu menyekap mu dan membiarkan mark mencari mu, lalu setelah dia datang ke sini aku akan membunuh nya, dan juga diri mu" kata nya tajam "kenapa kau melakukan ini" kata ku kini yang mulai terisak
"Kenapa, kau bilang kenapa" kata nya tajam dan menarik dagu ku "kau tidak tau, karna ayah mertua mu itu perusahaan kami bangkrut. dia menjalin kerjasama bersama kami, tapi di saat kami hendak mencapai puncak mereka memutus kan kontrak nya, kau tau dalam sekejap kami jadi jatuh miskin, keluarga ku menderita karna ulah mereka, ayah ku meninggal karna serangan jantung, sedangkan ibu ku sekarang menjadi gila karna tidak terima dengan kebangkrutan ini. Dan lagi wanita yang paling ku cintai pergi meninggal kan ku karna itu" kata nya marah
"Tapi aku tidak berhenti di situ, seseorang membantu ku untuk bangkit lagi, dia yang membantu ku memberi pinjaman hingga perusahaan ku bangkit lagi meski tidak seperti dulu. Dan kau tau siapa orang itu, dia kakak nya mark" ucap nya dan tertawa sangat keras "gadis itu sangat bodoh, dia dengan diam diam membantu ku tanpa sepengetahuanga nya, dia tidak tau apa apa tentang diri ku, dengan mengarang cerita aku bisa menghasut nya, tapi sayang nya gadis itu sekarang sudah mati. Dia juga terkena serangan jantung, dia sangat terkejut saat tau siapa diriku hingga dia berakhir mati"
"Kau tau aku sangat senang, hingga aku bersumpah untuk membalas kan dendam ku pada mereka, bahkan mertua mu dan mark tidak tau jika aku anak dari keluarga yang dia hancurkan dulu" aku semakin terisak "mereka punya alasan untuk itu, kalian lah yang pertama kali menipu ayah" teriak ku, wajah nya langsung berubah dia sangat marah, jimin mencengkram rahang ku hingga membuat ku kesakitan "dengar nona, apa pun alasan nya mereka tetap bajingan, apa mereka bisa menghidup kan ayah ku lagi , bahkan ibu ku tidak bisa di obati hingga akhir nya dia bunuh diri" mata nya memerah tapi aku melihat ada kesedihan dan luka di mata nya
"Mark tidak akan membiarkan mu, kau akan membusuk di penjara nanti" teriak ku lagi, 'plak' dia menamparku hingga ujung bibirku mengeluarkan darah "diam lah atau kau ingin mati" kata nya, jimin melirik ke arloji nya dan tersenyum
"Aku akan pergi menemui mark, dia tidak tau tentang diri ku, dan kau si pengacau juga tidak bisa melakukan apa apa, ini akan mempermudah ku untuk membunuh nyaAku terkejut dengan perkataan nya lalu dia pergi meninggal kan ku, aku menangis " mark"guman ku, ya tuhan semoga mark baik baik saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Confession [Lengkap]
Fanfic"Sungguh aku tidak tau, bagaimana kehidupanku nanti setelah menikah dengan mark. Pria dingin dg segala perkataan yg menurut ku sangat berbahaya,dan tidak tau sopan santun" Mina "Aku tidak menyangka, akan menikah dg anak angkat ayah ku.menurut ku dia...