"Dalam diam"

106 7 0
                                    

Seorang gadis membutuhkan kepastian
Tentang rasa yang dimiliki seseorang yang dicintainya
Bukan karna meragukannya
Tapi karna
Ia butuh kepastian dan pembuktian

kring kring....
Bel pulang berdering memenuhi ruang kelas,semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya masing masing untuk melanjutkan aktifitasnya masing masing,begitupun lia yang mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah

Seseorang menarik tangan lia kasar dan membawanya ke lorong kelas

"lee gue mau ngomong!lo kenapa sih?"ucap Randa mencoba menahan lengan lia yang mulai memberontak

"Lepasin gue,gue mau pulang!!lepasin" tukas lia meninggikan volume suaranya

"Dengerin gue lee,gue mau ngomong penting sama lo!!"bentak Randa

"Lepasin gue,atau gue akan teriakin lo!!" ancam lia membesarkan matanya ke arah Randa

Lia lepas,ia berlari keluar dan tinggallah Randa yang bingung denga sikap lia yang aneh beberapa hari terakhir

Seseorang datang dan menepuk nepukkan kedua tangannya lalu mendekati Randa

"Udah lo akuin aja kalo lo naksir lia,gue udah liat semuanya ,lo takut lia ngejauhin lo kan??" Ucap Bryan menghentikan tepukan tangannya

"Lo apaan sih,ini semua gara gara lo!" tuduh Randa lalu memukul wajah Bryan keras tanpa henti dan dibalas dengan pukulan yang tak kalah keras

Perkelahian berlangsung selama lima belas menit,untung saja ada penjaga sekolah datang dan melerai perkelahian itu

Darah segar mengalir di sudut bibir Randa ,wajahnya membiru karna tamparan kasar Bryan,Bryan lebih jago dibanding Randa sehingga tubuhnya tidak terlalu parah dibanding Randa

...

langit gelap,mungkin ini waktunya musim hujan angin berhembus kencang membawa percikan percikan hujan yang masih berada di dalam awan hitam

Randa terduduk di lantai bersandar di ruang kamarnya sambil memetik gitar kuno miliknya itu dan menyanyikan lagu favoritnya

"Obsessed depressed at the same time
I can't even walk in a straight line
I've been lying in the dark no sunshine
No sunshine
No sunshine....."

petikan gitar itu terhenti,randa teringat perkataan lia
gue gak butuk rasa kasihan dari lo,begitupun dengan perkataan Bryan lo takut lia ngejauhin lo kan,Apa mungkin yang dikatakan Bryan itu benar ??apa randa takut kehilangan lia??apa semua itu benar??

Menulis,ya entah mengapa Randa merasa tangannya yang sudah memerah karna memetik gitar ,ia mulai menuliskan sebait lagu yang menggambarkan perasaannya ,entah itu untuk lia atau tidak


Di waktu yang sama lia juga tak lain sedang menulis seperti biasa ,bukan seperti Randa sangat langka menulis kecuali menulis pelajaran

Angin berhembus semakin kencang seketika lampu padam,membuat lia kaget dan mencoba menemukan sesuatu yang bisa membantunya menuju ranjang yang agak jauh dari meja belajarnya,nihil tak ada yang ditemukannya lia phobia gelap ia memutuskan untuk menutup matanya dan menghilangkan pikiran" aneh yang mencoba merasuki pikirannya

Nada dering ponselnya berbunyi cajayanya menyibak ,syukurlah seseorang telah membantunya dari kegelapan,lia meraih ponselnya dan seketika panggilan itu terputus  one miss call itulah yang terpampang di layar itu ,lia tidak mempedulikan itu,ia menghidupkan senter di ponselnya itu dan melangkah ke ranjangnya cepat

Membaca do'a lalu tidur ,tak lupa sebelumnya lia menghidupkan lampu cas bergambar owl pink itu ia nyalakan meskipun kuno ia tetap menggunakannya

...

Hari ini sekolah tidak terlalu membosankan,tak ada guru killer yang masuk,tak ada Dica yang sok kegantengan,menyenangkan, bahkan lia berdo'a agar hari ini setiap hari terjadi meskipun ini mustahil

Drrrrrt,ponsel lia berdering menampilkan sebuah kotak pesan, dengan sigap lia membuka lalu membacanya

"bu irma minta kita buat latihan sekarang buat lomba lusa,gue tungguin lo di aula!!"     Randa

lia kesal,marah ,benci dengan semua ini,tapi mau tidak mau ia harus pergi mememui Randa tidak buat randa ,tapi buat bu irma pikirnya

Seketika kekesalannya sirna saat menekan tombol miss call semalam dan melihat seseorang yang menyelamatkannya semalam,tak lain adalah Randa,orang yang selalu datang disaat yang tepat untuk membantunya hanya karena rasa kasihan

senyuman manis terpampang jelas di wajah lia,langkahnya sepertinya sangat semangat untuk menemui Randa yang katanya untuk bu irma

Lia masuk ke ruangan itu pelan,dan menemukan Randa yang tengah memainkan gitar nya

"tadi bu irma bilang sama gue,tema puisinya diganti jadi  indonesia katanya"ucap randa yang mulai menyadari kehadiran lia

"Seriusan lo???padahal gue udah mulai nulis !tapi tak apalah,bakal gue coba!"Cetus lia

Diam,serasa tak saling mengenal,tak ada percakapan maupun perdebatan ,padahal banyak sekali yang harus ditanyakan satu sama lain,semuanya tertahan

"Thanks ya ran,semalem lo bener bener bantu gue,mungkin lo ngak sengaja tapi itu udah bantu gue banget,kalo ngak ada lo ,mungkin sekarang gue udah gak ada karna mati ketakutan"

Rasanya semua kalimat yang sudah tersusun rapi itu tak bisa lia lontarkan,entah karna randa yang hanya diam mematung atau apa

"Morning guys,firt love balik nih,semangat ya bacanya!jgn lpa Cvote ya

Salam 👋"

first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang