"pengakuan Bryan"

105 10 4
                                        

Drrrt,ponsel Lia kembali bergetar dengan setengah sadar lia membaca pesan dari Bryan karna ia masih tertidur pulas saat itu

"lee,ntar ke sekolah bareng gue ya,ada yang mau gue omongin,,!

Tepat setelah membaca pesan dari Bryan alram Lia berbunyi,lalu lia mulai melakukan aktifitas rutinnya setiap pagi sebelum pergi sekolah,setelah semuanya selesai Lia menuruni anak tangga menuju ruang makan yang disana sudah ada mama dan papanya.

"Sekolahnya gimana lee ,?"tanya papa

"Baik baik aja kok pa,yaudah Lia pergi dulu ya pah mah,,!udah ada janji nih,,daaah,"

Lia berlari keluar rumah ,dan disana sudah ada Bryan yang tengah bersandar ke mobil silver miliknya,lalu dengan langkah yang sangat lamban lia berjalan menuju Bryan,Lia memang menjauhi Bryan sejak kejadian itu,tapi bagaimnapun ia harus ingat bahwa ia pernah berteman dekat dengan Bryan,dan Bryan pernah menyelamatkan nyawa lia sebelumnya,andai saja itu tidak terjadi pastilah Lia tidak akan mau lagi berhubungan dengan Bryan.

Lia menaiki mobil itu,dan Bryan mulai mengendarai mobilnya perlahan namun pasti

"Lee gue mau bilang sesuatu sama lo,,!"

"Iya apa,,?"

"Gue sayang sama lo!itu udah gue rasaiin sejak lama,tapi gue gak mau perasaan gue ngerusak hubungan kita,jadi gue putusin buat jadian sama Aura,tapi apa yang terjadi,lo malah jauhin gue sejak itu,sampai sekarang gue masih sayang sama lo,,!"terang Bryan

"Lo kalo becanda mikir dulu rey,lo pacaran sama Aura ,masa lo bilang sayang sama gue si,,!"
Tukas Lia dengan nada Gugup

"gue tau,tapi gue bener bener sayang sama lo Lee,Dan gue ngak suka ngeliat li deket sama Randa,,"

"Rey,dulu lo ninggalin gue karna Aura,tapi sekarang lo tiba tiba dateng ngelarang gue deket sama Randa,,,?emang lo siapa yang berbuat sesuka lo,ngatur ngatur gue lagi,,!"ucap Lia emosi

"udah ya rey,ini masih pagi jangan ganggu mood gue deh,mending lo jalanin tu jalan yang udah lo pilih,kalo emang lo sayang sama gue inget pesan gue baik baik jangan kecewaiin Aura,itu aja."

"Ta-tapi lee,,"

"Udah diem,hentiin mobil lo gue mau turun,kalo lo gak berhenti gue bakal loncat,,!

Dengan wajah cemas Bryan menghentikan mobilnya,lalu Lia turun dan berlari sekencang mungkin agar Bryan tidak bisa menemukannya.

Lia tetunduk lesu ,ia duduk di sebuah halte untuk menunggu sebuah taksi yang akan mengantarnya ke sekolah,gerimis mulai membasahi pipinya perlahan,tubuhnya menggigil karna kedinginan,angin lembut datang dan membelai rambutnya pelan,tiba tiba motor yang dikenalinya mendekat ke arahnya dan berhenti tepat di depan Lia.

"Lia,,lo ngapain disini,,?"tanya Randa

"Gue lagi nunggu taksi "jawab Lia pelan sambil menghapus air matanya

"Lo nangis,,?"Randa mengangkat dagu lia perlahan

"Ngak kok gue gak papa,,!"

Hujan bertambah lebat ,Randa memutuskan untuk menunggu hujan sedikit reda agar ia bisa berangkat ke sekolah,Melihat Lia yang muali menggigil kedinginan Randa membuka jaket yang ia kenakan lalu Memakaikannya ke tubuh Lia yang sangat kedinginan,awalnya lia menolak tapi karna paksaan dari Randa akhirnya ia memakainya juga.

Entah mengapa hati kecil lia memintanya untuk menceritakan semuanya pada Randa
"Sebenernya gue tadi bareng Rey  ,,,!"

"Terus dia ninggalin lo disini sendiri,,,?"tanya Randa kaget

"Ngak sih ,gue aja yang minta turun !"

"Emang masalahnya ap lee,sampai lo turun dan ujan ujanan gini??"

Lia menceritakan semuanya pada Randa,bahkan ia juga mengatakan bahwa ia pernah naksir sama Bryan dan dia menyesali semua itu

"Jadi itu masalahnya,belakangan ini dia jauhin gue karna dia mikir lo jadian sama gue,!?"

"Lo bener Ran,o iya,tolong jangan bilang siapa siapa ya Ran,terutama Rey,cuma lo satu satunya orang yang tau tentang ini,!!"

"Oke deh lee,ujannya udah mulai reda tuh,jalan yuk,,!"

"Ya udah,,!"

pagi itu dan lagi Lia bareng Randa ke sekolah,bukan hanya cewek ganjen yang menatap mereka dengan tatapan sinis,tapi Bryan juga melakukannya.

...

Arghh,lia menarik nafas kesal,dan lagi ia luluh di depan Randa tapi kenapa harus Randa??,apa mungkin lia naksir sama Randa,??,tapi sepertinya Randa tidak menganggapnya istimewa,dia baik dan selalu tersenyum manis kepada lia,sama seperti kepada yang lainnya.

Bel pulang sekolah berdering,semua siswa mulai barkemas untuk pulang,tapi tidak dengan lia,dia malah sibuk menghayal hal yang benar benar mustahil,selesai berdo'a murid murid mulai bersalaman dengan guru dan keluar dari kelasnya masing masing.

"lee,pulang bareng yuk,kayaknya lo lagi gak enak badah deh,,!"

"Lo duluan aja ra,gue mau siap siap buat acara besok,,!"

"Tapi lo jangan terlalu capek,ntar lo tepar ,,"

"Oke beibh,"

"Ish,geli gue,,! gue duluan ya lee,,"

Ara sudah menghilang,dengan malas Lia melangkah ke aula sekolah,dan disana sudah ramai,hanya saja Lia yang belum datang .

Persiapan untuk besok baru 50%,semua anggota osis itu sedang bena benar sibuk,Randa yang sedang sibuk mengatur susunan acara ,rico yang sedang memasang pernak pernik di aula yang besar itu,Lia yang sibuk menulis puisi yang akan dibacakannya untuk para guru besok,tiba tiba ponsel lia berdering seperti biasa,tapi kali ini mama yang telfon

"Iya ada apa mah,,?"

"Papamu kecelakaan sayang,sekarang udah dibawa ke rumah sakit,mama udah minta supir buat jemput kamu dan suruh dia nganter kesini kok,buruan keluar,,,!"

"mah,tapi..."
Telepon terputus,Randa yang tak sengaja mendengar percakapan Lia mendekati lia dan memberikan sarannya kepada lia

"Sorry ya lee,tadi gue denger semuanya,soalya tadi lo speakerin,mending sekarang lo pergi deh,kasian mama lo sendirian disana,!"

"Tapi gimana sama tugas gue,,!"

"Udah jangan dipikirin,biar gue yang ngerjain tugas lo,udah buruan,,!"

"ya udah,gue pergi ya,sorry ya gue ngerepotin lo,,!"tukas lia sambil mengambil tas nya,dan berlari keluar

Persiapan untuk acara besok sudah 90%,hanya tinggal sedikit lagi dan itu akan disiapkan besok pagi,semua anggota osis sudah kembali ke rumahnya masing masing begitupun denlgan Randa.

ihha,gimana guys,udah ngena blom,!!  jangan lupa coment sama vote nya yaa,,,

first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang