sorry

42 6 0
                                    

permainan basket berlangsung satu babak,tim SMA Darah Indonesia berada di bawah atau bisa disebut kalah dari tim lawan

Para penonton tidak heran itu terjadi,karna mereka sudah pesimis dari awal,jika tak ada Randa,kita pasti kalah itulah presepsi mereka dari awal pertandingan

Lia duduk di sudut lapangan sendirian,awalnya ia tak mau ikut tapi karna paksaan dari Ara dan juga Erlin ,lia terpaksa ikut

Pertandingan semakin sengit skor mereka Kini sangat berbeda jauh sedangkan waktu pertandingan semakin singkat

Bukan karna mereka lebih jago dibanding tim DI,tapi mereka hanya sedikit lebih tinggi sehingga mereka bisa dengan mudah menangkap bola dari teman seregunya

"Bruuukkkk!"

Vernando terjatuh dengan sangat mengerikan,tim lawan itu begitu menyebalkan,bagaimana tidak dia dengan sengaja menungkai kaki vernando sambil memegang erat tangannya,sehingga vernando tidak memiliki tumpuan,jadi kepalanyalah yang lebih dahulu terhempas ke lantai

Suara penonton sangat heboh saat kejadian itu,namun suara itu hilang lenyap begitu saja saat seseorang pemain masuk untuk menggantikan vernanado

Lia heran dengan kejadian itu,kepalanya yang awalnya tertunduk diangkatnya untuk mencari tahu apa yang terjadi,tak ada yang bisa dilihatnya mungkin karna ia terlalu pendek dari pada kebanyakan siswa

Lia memutuskan menemui erlin dan ara ke bagian depan lapangan,agar ia tahu apa yang terjadi

"Eh lin,kok orang orang pada diem sih?"

"It-tu lee!"

Lia mengalihkan pandanganya ke arah tangan Erlin

"Ra-randa!" tutur lia gugup

Randa dengan sengaja mengedipkan matanya ke arah lia,suasana yang hening kini kembali ricuh saat kedipan nakal randa terarah pada lia

Waktu petandingan habis ,tim DI tidak menjadi juaranya ,semua orang kecewa dan juga kesal

"Yaah!" ucap erlin menghembuskan nafas kesal

"Lo tenang aja,ntar pasti menang !" ucap ara

"Semoga aja gitu,kan ada randa!"

pertandingan belum berakhir karna skor mereka seri,jadi permainan ditambah satu babak lagi untuk mencari pemenangnya

Kali ini pertandingan lumayan menyenangkan karna Randa membalaskan semua kekesalan pada tim lawan dengan caranya sendiri

"pliiiiiiit"

Peluit panjang berbunyi tandanya pertandingan berakhir,
tentu saja tim DI menjadi pemenangnya karna pada akhirnya mereka yang berjalan dijalannya akan mendapatkan bonusnya

Lia Bertepuk tangan saat pertandingan selesai,lalu mengikuti yang lainnya meninggalkan lapangan

Lia kembali dengan sebotol air mineral dan memberikannya pada Randa yang berada di tepi lapangan

"Nih minum dulu!!"

"Thank's lee!"

"Maafin gue ya ran!"

"Buat???"

"Buat semua kesalahan gue ,apapun itu!"

"Gue juga minta maaf!Lo mau kan maafin gue??"

"so pasti!!"

Mereka tertawa serentak,lia tersenyum bahagia seakan semua beban yang ditanggungnya hilang begitu saja begitu saja

"selama ini lo kemana ran?" lia bertanya pelan

"Ada urusan penting dan gak bisa gue tinggalin,penting banget"

"Trus udah kelar?" lia penasaran

"Belom" jawabnya polos

"Terus" lia tidak mengerti

"Ya terus gimana,gue bakal pergi lagi "

"Secepat itu ran??"

"Gue sebenernya juga gak mau lee,tapi harus"

Lia menatap nanar ke arah lapangan,perlahan air matanya menetes

"Lee,gue boleh ngomong sesuatu gak?"

Lia hanya mengangguk tak bersuara

"Gu-gue harus pergi sekarang"

Suasana hening ,lua menghapus air mata yang menggenang di pelupuk matanya

"Terus ??"

"Gue cuma mau bilang itu"

"Iya terus?" suara lia meningkat

"Gue mau pergi sekarang" balas randa sedikit meninggi Lalu mulai melangkahkan kakinya

Awalnya lia hanya diam ,namun menatap ke sekeliling dan berteriak

"Terus buat apa lo kasih tau gue kalo lo bakalan pergi hah?"

"Kenapa?buat apa??"

Langkah Randa terhenti,dadanya berdetak lebih kencang,selama ini ia belum pernah membuat seorang wanita menangis

"Karna gue sayang sama lo,gue cuma gak ingin saat gue balik lo gak peduli sama gue" Randa berteriak lebih keras

Hening,yang terdengar hanya suara seorang gadis yang menangis tersedu,,pertahanan randa runtuh,hatinya meleleh,Tanpa menunggu lama randa berbalik dengan tatapan sangarnya lalu memeluk erat tubuh lia

"Maafin gue" lirih randa

"next,to the next comvote nya harus ya sob!"

first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang