Penantian itu telah berakhir

38 1 0
                                    

Hari ini adalah saat yang membahagiakan untuk Ricko, karena ia akan melamar kekasih hatinya tepat pada siang hari yang cerah ini. Tak lupa untuk mengantongi sebuah cincin yang berada disaku kantungnya, dan Jojo bersama Erika turut serta hadir mengiringi dirinya

"Santai aja yaa Ko, rasanya cukup ngebuat jantung pengen berhenti berdetak" bicara Jojo dengan membisiki telinga Ricko

"Alay lu Jo, gue mah strong. Haha" sahut Ricko santai

Ricko beserta keluarganya pun segera pergi menuju rumah Fatma, sesampainya disana Khadijah pun turut untuk menemani Fatma diacara proses lamaran tersebut

Ricko segera menemui orang tua Fatma dan menejelaskan maksud dan tujuan kedatangannya, setelah semua selesai dibicarakan Fatma dipanggil untuk keluar, dan ditanya apakah Fatma bersedia untuk menjadi istrinya Ricko

Fatma terenyum dengan sangat sumringah dan menjawab

"Iyaaa"

Semuanya pun memberikan tepuk tangan dan mengucapkan rasa syukur atas kebahagiaan yang telah terjadi dihari itu. Proses lamaran pun berjalan dengan lancar, cincin emas telah terpasang dijari manis Fatma menggantikan posisi cincin yang sebelumnya pernah terpasang ditangannya itu.

Hari telah berganti menjadi bulan, burung-burung berkicauan menyambut datangnya bulan pernikahan Ricko dan Fatma serta Jojo dan Erika. Ricko pun teringat dengan ibu kandungnya untuk mengundangnya agar datang dihari acara pernikahannya nanti, Ricko segera mencari tahu nomor ponsel yang beberapa tahun lalu telah menelfon keponselnya yang lama. Dan nomer itu ternyata masih bisa untuk dihubungi dan Ricko langsung menanyakan dimana lokasi ibunya tinggal dan ternyata ibunya sedang berada diJakarta

Ricko mengajak Fatma untuk bertemu dengan ibunya

"Fatma, ikut denganku yah. Aku akan memperkenalkanmu dengannya, meskipun aku tidak tahu seperti apa wajahnya sekarang, tetapi aku sudah menghubunginya untuk bertemu dengannya. Kamu mau kan?"

"Tentu saja aku mau calon suamiku" bicara Fatma dengan lembut dan tersenyum

"Calon istri yang baik, kamu tenang saja yah Fatma. Aku janji akan menjadi suami yang terbaik untuk kamu dan anak-anak kita nanti. Saat ijab Kabul terucap kamu akan menjadi tanggung jawabku sepenuhnya dan aku senantiasa akan selalu membuat kamu bahagia" sambil Ricko mengusap kepala Fatma dan bergegas pergi untuk bertemu dengan ibunya

Sejam kemudian Ricko pun tiba ditempat sesuai dengan perjanjian ia dengan ibunya, dan terlihat ada seorang Ibu yang sedang duduk mengenakan dress dan kerudung berwarna Orange, tetapi Ricko tidak ingin gegabah dan memilih untuk menghubungi ibunya dahulu

"Halo assalamu'alaikum, mamah pakai baju apa yah?" bertanya Ricko

"Mamah memakai baju motif bunga dan kerudung warna Orange nak, kamu sudah sampai mana?" ucap ibunya dengan menahan tangis

Ricko gemetar dan menutup telfonnya, terlihat mata yang berkaca-kaca dan Fatma baru pertama kali melihat Ricko sangat gemetar seperti itu, perlahan Ricko menghampiri wanita itu menepuk bahunya dan berkata "Mah", wanita itu pun melihat kearahnya dan seketika air mata Ricko pecah dan Ricko menangis dengan terisak sambil memeluk wanita berkerudung Orange tersebut

"Mah, ini mamah kan. Ricko kangen banget sama mamah. Akhirnya Ricko bisa melihat mamah lagi sekarang, bisa memeluk mamah dengan erat, bisa mencium mamah. Ricko rindu mah"

"Rickooo anak mamah, maafkan mamah yah nak. Maafkan mamah yang telah banyak berbuat salah untukmu, maafkan mamah yang telah menyebabkan amu menerima banyak penekanan. Mamah belum bisa jadi ibu yang baik untuk kamu" ibu kandung Ricko menangis dengan terisak

"Enggak mah, mamah gak boleh berbicara seperti itu, Ricko udah memaafkan mamah. Mamah jangan menghilang lagi yaa, Ricko mohon"

"Iyaaa nak, mamah tidak akan lagi meninggalkanmu. Makasih kamu sudah mau menemui mamah"

"Biar bagaimanapun, mamah adalah ibu yang telah melahirkan Ricko. Oia mah Ricko sekalian mau memperkenalkan mamah sama calon istri Ricko, namanya Fatma" Ricko menyudahi tangisnya dan memperkenalkan Fatma kepada ibunya, Fatma pun terlihat begitu sangat terharu dengan pertemuan ibu dan anak

"Assalamu'alaikum tante, perkenalkan saya Fatma" Fatma mencium tangan ibunya

"Wa'alaikumsalam, kamu cantik sekali Fatma. Beruntungsekali Ricko bisa mendapatkanmu" bicara ibunya dengan tersenyum

Fatma pun hanya tersenyum lebar

"Ricko berencana ingin mamah untuk hadir keacara pernikahan Ricko nanti, soal mamah tiri sama papah. Mamah tenang saja yaa, Ricko sudah membicarakannya dengan mereka, dan mereka tidak merasa keberatan"

"Dengan senang hati nak, mamah akan datang untuk menghadiri pesta pernikahanmu" bicara ibunya dengan tersenyum

Banyak pengorbanan, penantian dan air mata mewarnai perjalanan Ricko Ferdian dan sahabatnya. Persoalan yang cukup mengguncang jiwanya saat itu kini menjadi kebahagiaan yang tidak ada tandingannya, kesedihan yang telah berubah menjadi kebahagiaan membuat Ricko mengerti tentang hadirnya cinta. Bahwa dengan cinta dan kasih sayang dapat menyatukan sebuah kebencian dan kembali untuk memaafkan. Dengan menerima segala kesalahan yang pernah dilakukan membuat kebahagiaan itu menjadi utuh kembali, pengorbanan yang tidak sebentar membuat jiwa menjadi lebih kuat dan tegar dengan apa yang terjadi, meskipun belum tahu akan berakhir bahagia atau tidak setidaknya ia telah berusaha dengan semaksimal mungkin, dan kenyatannya kebahagiaan masih berpihak kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MenantimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang