Hei Malang! Kami datang!

20 2 0
                                    

Waktupun semakin cepat berlalu dan matahari pun selalu memancarkan sinarnya, walau terkadang menjadi matahari itu tidak mudah, matahari selalu berusaha untuk menyinari dunia meskipun awan gelap telah menutupi cahanya namun ia percaya bahwa awan gelap itu akan hilang dengan sendirinya bersama hembusan angin.

Tanggalpun telah berubah menjadi 13 November, tiket dan hotel sudah dipesan dan saatnya Ricko bersama teman-temannya untuk pergi liburan bersama kekota Malang. Namun karena Ricko itu sangat kebo didalam urusan tidur ia dan teman-temannya hampir saja ketinggalan pesawat

"Aduhhhhhh rickoooooooooo kenapa kebo lu ituh enggak ilang-ilang sih, hampir aja kita gajadi keMalang cuma gara-gara ketinggalan pesawat dan kebo lu itu untung saja jalanan enggak macet dan masih keburu untuk sampai bandara" bicara Erika sambil mendorong dorong kopernya

"Yailaaaa cuyyyy biasa aja kaliii, si Jojo juga sama kebonya kayak gue. Masih mending ditinggal pesawat terbang daripada ditinggal nikah" bicara Ricko dengan santai sambil menahan rasa kantuk

"Lah! gue biarpun kebo dalam urusan tidur, tapi kalo mau pergi jalan-jalan gue gak pernah telat. Het lagi nih bocah galaunya enggak ilang ilang yak" bicara Jojo dengan memukul tangan Ricko

"Oh, udah kayak anak SD mau pergi studi tour yak Jo, gakbisa tidur semaleman karena terlalu antusias. Hahaha" sahut Ricko sambil menunggu keberangkatan pesawat mereka dibandara

Jadwal pesawat untuk keberangkatan mereka pun akhirnya tiba, Ricko, Jojo dan Erika bergegas jalan menuju pesawat terbang yang akan menerbangkan mereka keMalang. Ketiga sahabat ini pun akhirnya berada didalam pesawat terbang dan duduk dikursi yang berisi 3 orang

"Eh Erika lu duduknya ditengah yaa" bicara Jojo sambil menunjuk Erika

"Ihhh enggak mau ah! Gue maunya dipinggir dekat jendela" jawab Erika dengan agak emosi dan berusaha menerobos masuk agar duduk dibangku dekat jendela pesawat

"Yailaaaaa entar muntah lu liat ketinggian dari samping, kan kalo lu ditengah saat pesawat lepas landas kita bisa megang tangan lu gitu. Ahaide" jawab Ricko sambil memegang dagu Erika

"Lagi-lagi gue harus bersama dengan cowok-cowok modus ini, yaudah deh iya gue mah baik membantu 2 lelaki lemah yang ketakutan" Erika sambil memanyunkan mulutnya dan mencoba mengalah

Akhirnya setelah terjadi sedikit perdebatan, Ricko menduduki kursi dipojok dekat jendela pesawat, Erika dikursi tengah, dan Jojo duduk dikursi paling pinggir. Pramugari pun keluar dari ruangan dan memberikan intruksi untuk pemasangan sabuk pengaman dll saat pesawat akan lepas landas. Ricko dan Jojo pun merasa sangat ketakutan hingga mereka memegang tangan Erika dengan sangat erat walaupun sabuk pengaman mereka sudah terpasang

"Woy, Woy kita mau terbang nih bukan mau nyebrangin nenek-nenek kenceng amat sih tuh tangan meganginnya. Berdo'a aja berdoa'a" bicara Erika kearah Jojo dan Ricko

"Aduh namanya juga orang takut" ucap Ricko dan Jojo secara bersamaan

Pesawatpun akhirnya lepas landas dan tak lupa ponsel dialihkan ke Mode Pesawat agar tidak terjadi gangguan, saat pesawat sudah berada dalam ketinggian dan aman, Jojo dan Ricko pun kembali melepaskan genggaman tangannya kepada Erika

"Aduh aduh kok telinga gue pada budeg gini yak gak enak banget nih" bicara Jojo sambil menepuk nepuk telinganya

"Yehhh dasar Norakkkkkkkkk!!!!!!!, besok-besok naik odong-odong aja lu enggak usah naik pesawat" bicara Erika kesal sambil mencubit tangan Jojo

Namun Ricko malah terlihat tertidur dengan lelap dipesawat hingga tidak merasakan apa yang terjadi oleh telinganya, saat ditengah perjalanan Ricko terbangun dan merasakan ada yang aneh dengan telinganya

MenantimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang