Perasaan yang tersimpan

19 2 0
                                    

Empat bulan berlalu, Ricko semakin akrab dengan kegiatan-kegiatan sosial yang ia buat bersama Fatma dan Khadijah. Menjalani sisa-sisa waktu luang dengan kegiatan sosial membuat Ricko memahami bahwa saling membantu dan memberi itu terasa sangat menyenangkan, sehingga akan banyak orang yang memberikan do'a melalui perbuatan sosial walaupun dalam bentuk yang kecil. Ricko pun tidak lupa untuk bertemu dengan sahabatnya Jojo dan Erika, untuk sekedar ngopi seperti dahulu, Ricko pun menghubungi kedua sahabatnya itu untuk bertemu dikedai kopi tempat biasa ia menongkrong waktu kuliah dahulu

"Cuy, nanti ketemu dikedai kopi tempat biasa yah, pukul 20.00. Jangan sampai telat yah. Gue kangen soalnya. Haha" Ricko mengirim pesan via WhatsApp kepada Erika dan Jojo

Setibanya dirumah, RIcko pun langsung membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk pergi menuju kedai kopi

"Mah, Ricko mau keluar dulu yah. Mau ketemu sama Erika dan Jojo. Assalamu'alaikum" Ricko pamit dengan Ibu Tirinya

"Wa'alaikumsalam" sahut Ibu Tirinya

Tepat pukul 20.15 Ricko pun tiba disana, ternyata Erika dan Jojo terlebih dahulu sampai

"Ah payah nih bos, katanya kangen. Janjian jam 20.00 sampenya jam 20.15. Emang gak pernah berubah dari dulu" sapa Jojo sambil langsung memberikan pelukan rindu untuk sahabatnya itu

"Auuu nih si Ricko selalu aja telat. Heran" menyusul Erika memberikan pelukan untuk Ricko

"Santai....santaiiii. Haha. Gue yang traktir kali ini. Kalian boleh makan sepuasnya" Ricko mencoba membujuk kedua sahabatnya agar tidak marah

Akhirnya mereka bertiga bisa berkumpul seperti dahulu lagi. Dan cerita ini tamat. Hahaha belum belum.

Pelayan kafe pun menghampiri mereka untuk mencatat makanan yang mereka pesan. Rasanya sudah lama sekali mereka bertiga tidak tertawa bersama seperti dahulu. Pada malam itu persahabatan mereka menjadi hangat lagi, meskipun Jojo masih tetap memendam perasaannya untuk Erika

"Ehm, Ricko udah punya calon istri belom lu?" tanya Jojo yang mencoba memancing Ricko soal perasaannya terhadap Erika yang selama ini Jojo selalu menyangka bahwa Ricko menyimpan perasaan

"Alhamdulillah belom laku nih. Haha" jawab Ricko dengan santai

"Iyalah gimana mau laku, kelakuan aja masih gitu-gitu aja" Erika pun ikut menjawab

"Lah lu emang udah Jo?" Ricko menanyakan hal yang sama kepada Jojo

"Udah dong, tapi orangnya gatau kalo gua udah menanti dia dari dulu. Haha" jawaban Jojo yang seakan menyindir

"Yaila baru ketemu udah mellow aje si lu Jo" sahut Erika yang seolah tidak tahu apa-apa

"Hahaha kayaknya perlu ada yang diklarifikasi nih, kalian masih inget kan omongan gue yang waktu diMalang?" tanya Ricko yang ingin memperjelas semuanya

"Iyaa masih" sahut Jojo dan Erika

"Nanti bakalan kita bahas yaa, insyaAllah lusa deh kita ketemu lagi yah. Sekarang kita kangen-kangenan aja dulu. Kan gaseru nih baru ketemu udah debat. Ntar masuk berita lagi telah terjadi kekerasan. Haha" Ricko yang mencoba membuat suasana menjadi cair kembali

"Iyaa kabarin aja, gue sama Jojo mah kan gak terlalu sibuk gak kayak lu. Yegak Jo?" sahut Erika

"Betul banget. Maklum bos mah beda" sahut Jojo sambil meminum kopi

"Oia Ko, kemarin lu mau kemana? Tumben banget lu lewat-lewat depan rumah gue. Kangen ya? Mau liat gerbang rumah gue aja udah seneng" tanya Erika yang penasaran dengan Ricko

"Ada deeeeeh mau tau aja sih kamyuuuu" sambil Ricko mencolek dagu Erika namun Jojo hanya terdiam

Jojo semakin yakin bahwa selama ini diantara Erika dan Ricko mempunyai suatu hubungan tetapi Jojo tidak mau mengambil kesimpulan secara cepat, Jojo ingin tahu apa sebenarnya yang ingin dibicarakan Ricko nanti. Pertemuan ketiga sahabat dimalam itu telah selesai, mereka harus kembali kerutinitas masing-masing esok hari, namun kali ini ketiga sahabat ini membawa kendaraan masing-masing, Jojo sudah tidak selalu pulang bareng dengan Erika. Padahal Jojo sangat merindukan moment seperti itu, kelihatannya spele namun sangat berarti. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika seorang sahabat telah mempunyai rutinitas yang lebih penting ia jalani dari sekadar berkumpul dengan sahabatnya sangatlah sulit untuk didapatkan, maka selagi banyak waktu untuk berkumpul dengan sahabat berpuas-puaslah menghabiskan waktu dengannya, karena apabila seorang sahabat mempunyai rutinitas yang sangat menyita waktunya, hal sekecil ini pun sangat sulit untuk didapatkan. Karena waktu selalu berputar, kehidupan selalu berubah dan seseorang pasti ingin merubah hidupnya menjadi lebih baik. Maka pergunakanlah waktu dengan sebaik mungkin bersama seseorang yang sangat berarti didalam hidup, karena yang datang pasti akan pergi walaupun akhirnya kembali meskipun hanya sekedar untuk singgah.

Benih-benih cinta telah tumbuh dihati Ricko, saat pertemuan dengan Fatma dipanti, Ricko mulai jatuh cinta padanya namun Ricko tidak berani untuk mengungkapkannya, Ricko berniat ingin meminta bantuan Khadijah untuk lebih mendekatkan dirinya dengan Fatma. Keesokan harinya, ia pun meminta Khadijah untuk menemuinya direstoran tempat ia dan Khadijah mengajukan kerja sama

"Ricko, ada apa kamu ingin menemui saya. Apa ada yang tidak kamu setujui dari hasil kerja sama kita?" tanya Khadijah

"Oh tidak Khadijah, perihal kerja sama kita berjalan dengan sangat baik. Saya hanya ingin meminta bantuanmu" jawab Ricko

"Apa yang bisa saya bantu?" Khadijah semakin ingin tahu dengan maksud Ricko mengajaknya untuk bertemu

"Bisakah saya meminta bantuanmu untuk mendekati saya dengan Fatma?" bicara Ricko dengan sangat serius

"Tentu saja, tapi apakah kamu yakin?" sahut Khadijah yang seakan ragu dengan Ricko

"Saya sangat yakin. Sejak pertama kali saya melihatnya, saya merasa bahwa ialah yang akan mampu membuat saya semakin lebih baik. Dan itu saya rasakan saat saya bisa bergabung dengan panti sosial yang ia kelola. Dan jika kamu ingin membantu saya, saya sangat amat senang. Karena baru pertama kali saya jatuh cinta seperti ini" Ricko yang mencoba menceritakan keadaan dirinya

"Jadi selama ini kamu tidak pernah berpacaran atau semacamnya?" tanya Khadijah yang semakin penasaran

"Tidak Khadijah, ada banyak hal yang tidak perlu saya ceritakan karena saya sudah mencoba untuk melupakan semuanya" jawab Ricko singkat

"Tekadang kita memang harus belajar dari masa lalu, karena masa lalu adalah pelajaran yang sangat berharga untuk menjadikan diri ini menjadi lebih hebat dari sebelumnya. Tentu saya ingin membantu, karena saya sayang dengan Fatma dan ingin melihatnya bahagia" bicara Khadijah

"Memang ada apa dengan Fatma?" tanya Ricko heran

"Sewaktu dulu, Fatma sempat mengalami kecelakaan yang membuat dirinya menjadi sangat tertutup dan pemalu, Fatma mengalami cedera dibagian punggungnya yang mengharuskan dia untuk memakai alat bantu. Sudah sangat lama sekali saya tidak melihat Fatma tersenyum dan selalu mengurung diri, dengan adanya panti sosial yang ia kelola, kembali membuat semangatnya bangkit. Dan tentu saya sangat ingin Fatma mendapatkan pendamping yang baik dan bisa menjaganya." Khadijah sedikit menceritakan tentang Fatma

"InsyaAllah saya bisa menjadi yang terbaik untuknya. Terimakasih Khadijah sudah ingin membantu saya" Ricko pun tersenyum

"Sama-sama Ricko, tetapi saya harus menanyakan hal ini terlebih dahulu kepada Fatma. Nanti saya akan memberitahumu lagi. Maaf yah Ricko saya harus segera kembali kerumah karena akan ada acara syukuran" sambil Khadijah mengambil tasnya dan bersiap untuk pergi

"Hati-hati dijalan Khadijah, sampai bertemu kembali" Ricko pun menatap kearah Khadijah hingga ia hilang dari hadapannya

Ricko semakin yakin bahwa Fatma adalah jodohnya, semoga dengan meminta bantuan sahabatnya Khadijah, Ricko bisa bersama dengan Fatma dalam ikatan yang halal dan Khadijah tidak terjebak didalam cinta saat menjadi perantara antara hubungan sahabatnya dengan Ricko

%22f;v>

MenantimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang