Maafkan prilaku saya, ibu

27 2 0
                                    

Ketika Ricko sampai dirumah, ia melihat Ibu Tirinya yang dengan setia menunggunya untuk pulang sedangkan ayahnya masih berada diluar kota dikarenakan ada tugas luar kota

"Ricko, kamu darimana saja baru pulang? Kok enggak kabarin mamah, mamah cari kamu mamah khawatir" bicara Ibu Tirinya

"Oh, tumben banget nyariin. Lagi kenapa gak bilang-bilang kalo pergi dari pagi pas bangun tidur juga dirumah udah sepi, jadi jangan salahin Ricko dong" jawab Ricko dengan nada agak kesal

"Iyah maafin mamah yah, mamah cuma enggak mau ganggu tidur kamu, habis kelihatannya kamu capek sekali, makan dulu yuk mamah sudah menyiapkan makanan untuk kamu" bicara Ibu Tirinya dengan lembut

Ricko langsung menuju meja makan tanpa menjawab omongan Ibu Tirinya

"Mamah seneng banget kamu mau makan berdua dimeja makan sama mamah"

"Biasa aja, ini sebagai balas budi aku karena mamah udah mau nungguin aku sampe aku pulang, jadi jangan berbesar hati terlebih dahulu" bicara Ricko

Dengan lembutnya Ibu Tiri Ricko menyendokkan nasi kepiring, menuangkan air kegelas, hal yang tidak pernah dilakukan oleh Ibu Kandungnya saat itu, yang cukup untuk membuat hati bergetar dan membuat Ricko bertanya-tanya. Ricko masih tetap bersikap cuek dan langsung menyantap makanan dengan cukup lahap lalu setelah makanannya habis Ricko berjalan menuju kamar tetapi Ibu Tirinya tidak marah sedikitpun hanya senyuman yang selalu terukir diwajahnya itu.

Saat didalam kamar dan waktu sudah menunjukkan pukul 21.50 WIB, Ricko pun merenung dan menyendiri dikeheningan malam. Memikirkan tentang prilaku Ibu Tiri dan memikirkan tentang wanita tersebut. Rasanya hatinya ingin meringis kesakitan mengadu dengan Tuhan yang menciptakan hatinya. Ada kalanya diri ini harus berdua hanya dengan yang Maha menciptakan Manusia.

"Yaa Allah apakah yang aku lakukan selama ini terhadap ibu tiri aku salah, ia terlalu amat baik kepadaku sedangkan aku terlalu kasar terhadapnya, jangan engkau jadikan hati hamba menjadi hati yang amat gelap serta keras. Jangan engkau matikan hati hamba dengan rasa kasih sayang dan cinta, jangan engkau tanamkan begitu banyak kebencian didalam hati hamba karena kejadian dimasa lalu, jadikanlah hati hambamu ini sebagai hati yang pemaaf untuk sesuatu hal yang menyakitkan. Maafkan segala hal yang telah dibuat oleh hambamu yang sangat hina ini" bicara Ricko didalam hati sambil merenungi dengan segalal sesuatu yang terjadi

"dan yaa Allah jika memang aku harus jatuh cinta lagi, jatuhkanlah hati ini pada cinta yang benar, walaupun untuk menanti dan mencari jodoh yang indah darimu harus melalui segala kepahitan baik dalam bentuk cinta maupun kehidupan, karena untuk mendapatkan sesuatu yang indah itu tidaklah mudah. Jika memang hamba diharuskan untuk terus mengejar wanita tersebut maka jadikanlah keyakinan ini untuk menjadi sesuatu yang baik, Engkau yang Maha membolak-balikkan hati setiap hamba maka teguhkanlah hati ini pada agamamu. Jangan sampai hamba mempunyai perasaan cinta berlebihan kepada seseorang hingga melebihi rasa cinta hamba kepadamu, peliharalah selalu hati dan jiwa ini agar menjadi manusia yang selalu kuat untuk segala kepahitan didalam hidup"

Ricko pun terus merenung apa yang terjadi dengan dirinya, apakah penyebab semua kegelisahannya karena ia yang tidak begitu dekat dengan Tuhan? Hingga Tuhan melimpahkan semua keresahaan ini agar seorang hamba berkeluh kesah kepadanya karena Tuhan rindu dengan segala keluhan dari hambanya tersebut. Ricko ingin mencari tahu hal ini kenapa ia bisa merasakan ini, Ricko ingin memperbaiki semuanya. Ia pun berfikir harus minta bantuan Jojo sama Erika juga untuk ngebantu dari masalah ini.

Waktupun semakin larut Bulan semakin memancarkan cahayanya dan Ricko pun segera bergegas untuk tidur ditemani dengan renungannya dimalam hari ini, dengan harapan semoga esok pagi ketika ia terbangun, ia menjadi pribadi yang lebih mudah memaafkan dan lebih baik dari hari yang sebelumnya.

Malam pun berganti pagi dan Matahari pun sudah terbit, dan jam menunjukkan pukul 06.00 WIB, seperti biasanya rasanya badan masih menempel dikasur susah rasanya untuk beranjak, dan Ricko merasa dihari ini dirinya menjadi lebih baik serta harus merubah segala prilaku keIbu Tirinya. Eits tapi tumben banget ini bangun pagi begini biasanya juga Ricko itu kebo untuk urusan tidur.

Tidak lama kemudian Hp Ricko pun menerima pesan WhatsApp dari Erika

"Ko ntar jam 9 pagi keruma gue yaa, ada yang mau gue omongin ajak Jojo juga enggak apa-apa sekalian kita ngerjain skripsi barengan, biar cepet lulusnya deh. Nanti jalan-jalannya sehabis wisuda aja biar makin mantep"

"Wahhhh boleh tuh, nanti langsung ketemuan diruma lu aja gue sama si Jojo kebetulan ada keresahan yang mau gue sharing nih sama kalian, lu udah ngabarin Jojo juga kan?"

"Iyaa gue udah ngabarin si Jojo juga kok Ko, oke adek tunggu abang yaa"

"Hahaha iyaak tunggu kedatangan abang yaa dekk. Lu jangan lupa mandi, sekali-kali kalo dateng keruma lu pagi-pagi pengen ngeliat lu udah cantik dan wangi"

"Iyaaa tampaaah bawel banget si lu sama aja kayak si Jojo requestnya sama"

"Kissnya mana dekkk buat abang Ricko?"

"Nihhh pake kakiiiiiiii"

Terkadang Erika itu lucu dan menggemaskan juga, tapi enggak mungkin aja rasanya apabila Ricko menaruh harapan dengannya, mungkin Jojo pun berfikiran yang sama dengan yang Ricko rasakan. Terkadang tidak munafik juga apabila didalam persahabatan perasaan itu pasti selalu ada cepat atau lambat.

Rickopun keluar dari kamar, lalu mencuci muka dan bersiap untuk sarapan walaupun belom mandi yang pentng wajahnya masih ganteng, saat ia menuju meja makan sudah tersedia roti panggang dan segelas susu

"Siapa yang bikin nih? Tumben udah ada dimeja? Wah jangan-jangan jodoh gue nih. Eeeh kepikiran jodoh mulu. Haha" bicara Ricko dalam hati

"Eh anak mamah sudah bangun ternyata, ayok sarapan dulu mamah sudah sediakan ini untuk kamu sarapan nanti, ternyata kamu sudah bangun lebih awal" bicara Ibu Tirinya

Ricko hanya tersenyum dan langsung menyantap sarapan, karena ia masih bingung untuk bersikap seperti apa yang harus ia tunjukkan untuk Ibu Tirinya. Setelah Ricko selesai sarapan Ibu Tirinya pun memulai pembicaraan

"Nanti kamu ada acara atau enggak Ko" tanya Ibu Tirinya

"Iya ada kok, kenapa?"

"Gapapa mamah cuma mau tanya ajah kok, biar mamah tahu kamu pergi kemana. Walaupun kamu bukan anak kandung mamah, tapi mamah menyayangi kamu dengan tulus"

Hati Ricko pun langsung bergetar dan ia hanya terdiam tidak bisa menjawab apapun

"Boleh mamah pinjam waktu kamu sebentar sebelum kamu pergi keacara teman kamu?" tanya Ibu Tirinya

"Iyaa bicara aja apa yang perlu dibicarakan" jawab Ricko

"Mamah tahu kamu masih belum bisa menerima keadaan mamah karena mamah ini bukan ibu kandung kamu dan mamah sama sekali tidak ingin untuk menggantikan posisi ibu kandung kamu, mamah hanya ingin memberikan kamu perhatian layaknya seorang anak dan ibu. Maafkan perilaku mamah apabila membuat Ricko tidak nyaman, mamah hanya ingin berbuat yang terbaik. Itu semua dikarenakan mamah tidak bisa punya anak dari rahim mamah sendiri. Mamah harap suatu saat kamu bisa menerima keadaan mamah dengan setulus hati kamu, yasudah mamah cuma mau berbicara itu saja" bicara Ibu tirinya dengan lembut dan penuh kasih sayang

Ricko hanya diam dan mendengarkan tanpa menjawab sepatah kata pun kemudian beranjak dari meja makan dan pergi menuju kamar, disaat ia sedang berjalan menuju kamar, Ricko sempat menoleh kebelakang dan melihat Ibu Tirinya mengusap air mata yang ada dipipinya, padahal sejak tadi mengobrol Ibu Tirinya selalu menunjukkan senyuman yang tidak pernah lepas dari wajahnya. Ternyata ada kesedihan yang selama ini Ibu Tirinya pendam, dibalik sebuah senyuman pasti ada seribu kesedihan didalamnya, terutama wanita sangat mudah untuk ditebak apabila ia sedang bersedih, bisa terlihat dari sorot dan tatapan matanya yang penuh dengan kepedihan.

Ricko bergegas mandi dan bersiap-siap untuk pergi menuju rumah Erika, dan pamit ke Ibu Tirinya untuk pergi

"Mah Ricko pergi dulu ya, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" Ibu Tirinya menjawab salam dengan senyum yang berseri-seri diwajahnya


MenantimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang