Desember..
Kau akan datang,menemuiku
Dalam hingar bibirku terkatup rapat
Sulit menetralkan detak jantungku
Sedetik kemudian,kau bertanyaSiapkah aku di khitbah?
Meski dalam diam
Tak sanggup ku bendung rasa bahagiaku
Lelaki yang ku cinta ingin melamarMatahari telah tiba di titik lelahnya
Sore terindah dalam hidupku
Tapi,kenapa kau bermain api
menghalangi senjaku yang anggunKau tertawa..
Dengan siapa kau bersenda gurau?
Awalnya kau sendiri,tapi
Setelah senjaku perlahan tertutup dengan sempurna
Bulan menampakkan diriMenawan
Lebih menawan dari senjaku,mungkinkah kau akan berpaling?
Nada khawatirku mulai merajuk
Membakar habis sifat lembutkuMeski tak kunjung kau membuka nada
Telah ku baca matamu
bahwa aku
Mulai rusuh
Merasa tak nyamanHingga akhirnya,akupun menyerah
Tak punya daya
Untuk kembali menarikDi kota pahlawan..
Telah ku sebut diriku hina
Lalu terbuang
Sebab indah telah di renggut
Dari raga
Kau pergi,menggenggam tangan seseorangKu tutup mataku perlahan,
Tak ku izinkan
Air mataku meleleh
Demi apapun
Aku hancurSungguh hancur..
Jum'at,6 januari
Pukul 13:25
Di timur tengah
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki Berwajah Manis
RomantizmKau tau?? Dirimu seindah alam,secerah mentari,seromantis hujan bulan desember,seharum melati sebelum mentari tinggi, Dan "apa kau tau?? Aku tanpamu bagai langit malam yang tertutup kabut "Manisku"