Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, selamat tidur.
Selamat ulang tahun, selamat makan, selamat minum, selamat membaca.
Mudah mudahan selamat terus, biar bisa melanjutkan selamat yang lain.
Mudah mudahan kamu diikuti keselamatan di mana saja.
***
Sebelumnya, aku ingin memberi saran, "Jangan membaca cerita ini saat mengantuk. Tapi kalau pengen, ya gak apa."
Aku mau bilang dulu, "Aku bukan robot, aku adalah orang. Kalau kamu tahu itu, yaudah. Berarti bentuk asliku tidak petak petak, dan hatiku tetap lembek."
"Di sini, aku mau cerita tentang Latifah Ezka, atau lebih dikenal dengan sebutan Letta. Jujur saja, beberapa adegan dari kisah ini adalah potongan dari kisah nyata yang menurutku menarik. Hanya sebagian, selebihnya adalah khayalanku; khayalan temanku; serta bacaan, pendapat dan khayalanmu; atau bacaan, pendapat dan khayalan temanmu.
"Cara mengetahui cerita ini adalah dengan dibaca. Karena kalau dibayar, uang kamu jadi habis, dan harus pergi cari uang atau minta sama orang lain. Repot, kasihan.
"Silakan mulai masuk ke dalam ceritanya ya. Sekian, salam untuk keluarga kecilmu, salam untuk mamakmu, salam untuk ayahmu, nenek, kakek, saudara, sepupu, sahabat, teman, dan pada kucingmu kalau ada."
Okelah, ayo!
KAMU SEDANG MEMBACA
LETTER (Suratku Bagimu)
Teen Fiction#137 - hati "Lihat gue, Rian!" Bentak Letta. "Jangan, kalau gue jatuh cinta, gimana? Bisa lo balas?" kata Rian santai. "Astaga!!! VEYA, AKBAR, SI RIAN UDAH STRESS!" Letta berteriak, memanggil kedua sahabatnya lagi yang mungkin sedang makan di kantin...