i catch you

11.5K 405 11
                                    

Niel merapihkan setelannya saat bersiap beranjak pergi. "Ah, atna.." niel tersenyum.

"Niel!"

Niel menoleh.

"Kali ini aku ikut ya,," ria menggelaut manja ke tangan pacarnya.

Niel melirik pakaian ria yang menggoda. Belahan dada yang terlalu rendah itu benar-benar,,,, niel menggeleng. " buat apa kau ikut sayang?"

Dia tersenyum manis. " menemanimu, apa lagi?"

" tapi aku takut kau lelah nanti," niel melepas tangan ria dari lengannya jasnya. "Bagaimana kalau kau masuk dan berma- emmh"

Ria langsung mencium pria disampingnya cepat. Dia tak ingin dirinya ditinggalkan begitu saja. Dan membiarkan pacarnya mengambil wanita baru? Yang benar saja?!

"Hentikan!" Niel mendorong ria menjauh. "Jangan menghambatku, ria. Kau tau aku ada urusan bukan?"

"Huh, urusan menemui atna?" Sindir ria dengan senyum sinis. "Jangan membodohiku, niel. Aku tak mau dibuang!"

Niel tergelak. "Membuangmu?" Tanyanya balik dan berjalan mendekat. "Jangan berpikiran buruk, sayang. Kau tau aku mengandalkanmu buat urusan wanitaku bukan? Kali ini, anggap aja aku mau menemui pacar sewaanmu," niel mencubit payudara ria gemas sebelum berlalu meninggalkannya dengan tamparan di bokong.

...................

Alkohol, musik yang berdentum, dan wanita yang menari.

Niel menatap sekitarnya datar. Dia sedang tidak ingin bermain sekarang. Jadi, apa aku harus menemui karla dulu? Atau mencari gadisku?

Dia memutuskan menemui sang tuan rumah. Lagipula, mungkin karla tau dimana gadis itu bukan?

"Ah, niel. Senang kau bisa datang," karla menyambutnya hangat.

"Ya, tempat ini juga menakjubkan" pujinya balik. " kau terlihat sangat cantik malam ini,"

"Trimakasih, tapi jangan harap aku terima rayuanmu niel,"

"Oh, aku hanya memujimu. Sungguh,"

Mereka tertawa.

"Apa leo tidak datang?" Tanya niel heran karena tak melihat keberadaannya.

"Oh,  dia baru saja pergi dengan atna ke balkon. Aku baru ingat kalian teman sd,"

" ke balkon?"

"Ya. Sepertinya gadis itu tidak menyukai keramaian. Leo membantunya karena dia terliat pusing."

Niel menyembunyikan senyum kemenangannya. "Baiklah, kalau gitu aku pamit pergi menemui teman lamaku dulu," niel melambaikan tangannya dan berlalu.

Balkon. Niel melangkah cepat. Dia tak tau apakah leo menyukai atna atau tidak. Tapi melihat mereka seperti ini,,

"Pergilah, aku baik-baik saja," atna mendorong leo menjauh.
"Kau yakin? Aku takut kau jatuh pingsan disini. Melihat mukamu seperti itu-"

"Leoo!" Rajuk atna sebal.

"Oke, oke, jangan ngambek seperti itu" leo mengangkat tangan menyerah. "Hubungi aku jika kau butuh bantuan okey?" Katanya sambil membuat lambang telpon dengan jarinya dan berlalu pergi.

Niel melangkah perlahan memasuki balkon dan mengunci pintunya tanpa suara. Menatap cinta pertamanya yang kini memungunginya dan menghela nafas -entah karena apa- lumayan keras.

"Jadi, lama tak jumpa atna," niel tersenyum saat melihat atna berbalik dan menatapnya kaget.

"Kau-!" Atna menunjuk niel kaget dan tak percaya. "Sejak kapan kau disana hah?!"

"Baru, mengapa kau kaget seperti itu?" Niel berjalan mendekat.

"Apa yang kau lakukan?" Atna menghindar saat niel berniat merangkulnya. "Minggir. Aku tak punya urusan denganmu"

"Wah, wah. Mau kemana kau sayang?" Niel tertawa melihat atna tak bisa membuka pintu balkon. "Kau tau aku mencintaimu bukan?"

"Brisik." Hardik atna tegas dan terus mencoba. Mengapa ini tak terbuka? Sialan.

"Tatap mataku atna!" Niel menyentak gadis itu menghadapnya. "Kau cinta pertamaku," niel memelas.

"Jangan katakan itu." Atna berusaha menjauhkan wajahnya dari niel, tapi dia terpojok.

"Aku terus memikirkanmu selama ini," niel berbisik di telinga gadis itu.

Atna tertawa pelan. " playboy sepertimu? Jangan bercanda." Dusta.

"Akh-" atna menjerit tertahan saat telinga digigit.

"Jangan mengejekku," niel menjilat daun telinga atna gemas setelah menggigitnya. "Ikutlah denganku"

"Tidak!" Atna sekuat tenaga menahan rasa geli di belakang telinganya. "Hentikan niel, kumohon."

"Aku memaksa- slurp" niel menyukai reaksi geli gadisnya.

"Ah.." atna gak kuat. Nafasnya sudah terengah-engah sekarang. "Stop, niel"

"Tak akan" niel mengeluarkan sapu tangan dan membekap atna cepat. "Aku tak akan melepasmu kali ini" bisiknya di tengah hilanganya kesadarannya atna.

"I cath you baby,," senandung niel senang.

her my obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang