Part 4

14.6K 638 9
                                    

"Kamu ikut saya ke ruangan saya" ucap Arsen dingin

"Ih dasar gunung es" gumam Fayyo

*-----------*

Ceklek
Pintu  ruangan terbuka,kemudian Arsen dan Fayyo memasuki ruangan tersebut.

Arsen duduk dikursi kebesarannya dan Fayyo masih dengan posisi berdiri,nampak wajah Fayyo memucat.

"Kenapa masih berdiri?" Tanya Arsen dengan santai dan menaikkan salah satu alisnya

"Eh iya ini saya mau duduk"

"Nah gini saya mau bilang sama kamu"

"Eh iya mau bilang apaan dok"

"Kamu harus nikah sama saya" perintah Arsen

"Haa?? Maksud anda apa berbicara seenaknya" bentak Fayyo

"Kamu akan menjadi istri saya,Tidak ada penolakan sayang" tegas Arsen

"Dasar om kurang ajar" cibir Fayyo dengan kesal.

Lalu Fayyo keluar dan menutup pintu ruangan itu dengan kasar.

*---------*
Di Ruang Apotek

Fayyo masih mengingat jelas perkataan Arsen tadi,dan menurut Fayyo itu adalah sikap yang kurang ajar. Dengan seenak ati Arsen meminta Fayyo menjadi istri nya. Kenal aja masih 2 hari eh tiba" minta nikah.

"Dasar orang sinting" gerutu Fayyo dengan kesal

"Ada apa Fay" tanya salah satu Asisten Apoteker

"Eh gapapa kok,Btw kamu ngerti kepala RS disini gak?"

"Tau lah,Dokter Arsen spesialis Anak itu kan yang gantengnya seperti orang Arab trs yang ramah dan suka dengan anak kecil" cerita Indah panjang lebar

"Masak sih? Tapi kok waktu ngomong sama aku kek orang sok gitu" sambil mengerucutkan bibirnya

"Terkadang sih Dokter Arsen begitu,tapi aslinya baik kok"

Fayyo menanggapi nya dengan ber-oh ria

*-------------*

Sesampai dirumah Fayyo menghempaskan tubuhnya dikasur yang sangat empuk. Pikirannya lalu berkeliaran kemana-mana apalagi saat Arsen memutuskan untuk menjadikannya Istri.

Fayyo POV

Dasar orang sinting,seenaknya ngambil keputusan sepihak. Apapun keputusan dia,aku tidak akan menyetujuinya apalagi jika menikah dengan Gunung es tersebut. Kenal aja kagak,masak iya harus jadi Istri dia. Tapi tampan juga sih,apalagi dia suka banget sama anak-anak. Bayangin coba pasien anak-anak aja diperhatiin apalagi anak kita kelak. Ehhh? Kok jadi ngelantur sih omongannya.

Tok...Tok...Tok...

Siapa lagi sih yang ngetok pintunya,gatau apa kalau lagi capek.

"Fay sayang buka pintunya" pinta Bunda

"Apaan Bun,aku capek mau istirahat sebentar" kesalku

Doctor and PharmacistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang