Tak ada orang tua yang tidak bahagia menunggu kelahiran baby nya didunia ini. Termasuk ayah dan bunda mu ini nak.
- Arsenio & Fayyola*-------------*
Usia kehamilan Fayyo telah memasuki bulan ke 8, Arsen pun lebih protektif dalam menjaga Fayyo. Tak jarang, Fayyo selalu digendong Arsen bukannya dia manja namun, Fayyo rasanya kelelahan jika berjalan dan juga Arsen tidak mau terjadi apa apa pada Fayyo.
Seperti pada pagi hari ini Fayyo meminta Arsen untuk menggendongnya ke ruang makan. Arsen pun tak akan menolak permintaan istrinya itu. Kapan lagi Fayyo bisa manja kayak gini
"Mas kamu gendong aku gak berat?" Tanya Fayyo yang masih digendongan Arsen
"Gak lah sayang,mau kamu lagi hamil atau enggak berat badanmu tidak melebihi batas kok" jawab Arsen. Fayyo yang mendengarnya itupun jadi tersipu malu.
Sesampainya diruang makan,Arsen menurunkan Fayyo dengan sangat hati-hati lalu Fayyo menyiapkan sarapan untuk mereka berdua yang menu nya Nasi goreng chicken cheese.
Sesekali Arsen membantu untuk mengupas bawang dan memotong ayam. Tapi hasil kerjaan Arsen pun tak pernah rapi,Fayyo yang melihat kejadian itu hanya menggeleng gelengkan kepala sambil tersenyum tipis dan mengelus perutnya yang sudah buncit itu.
"Sebaiknya kamu duduk aja deh mas,daripada bantuin tapi malah ancur semua" sembur Fayyo
"Hahaha maaf sayang aku kan cuman pengen bantuin kamu" jawab Arsen sambil mencium pipi Fayyo
Hanya Arsen lah yang bisa merubah mood Fayyo menjadi baik lagi. Terbukti dengan Arsen mencium pipi Fayyo,dia langsung tersipu malu dan memegangi pipinya.
Selesai sarapan,Arsen langsung bergegas untuk berangkat ke Rumah Sakit. Sebenarnya,Arsen merasa khawatir jika ia kembali bekerja lagi. Takut Fayyo kenapa" ,tapi bukan Fayyo namanya kalau tidak bisa merayu suaminya itu. Fayyo menyuruh Arsen bekerja karena Fayyo merasa sudah bisa menjaga dirinya dan bayi yang dikandungnya . Fayyo mengantar Arsen sampai kedepan rumah tak lupa ia mencium tangan Arsen dan setelah itu Arsen mencium kening Fayyo. Sudah menjadi tradisi mereka sejak menikah.
"Nanti pulangnya jangan sore-sore mas,aku sendirian dirumah" kata Fayyo
"In Sya Allah sayang,kalau ndak ada jadwal operasi nanti aku pulang jam 2 siang" jawab Arsen
"Cancel aja operasi nya mas" jawab Fayyo sambil menyengir. Lalu Arsen hanya mengacak-acak rambut Fayyo sebagai jawabannya.
Fayyo kembali masuk ke dalam rumah dan membereskan piring-piring serta alat dapur yang habis dipakai masak nasi goreng. Setelah semua nampak bersih,lalu Fayyo kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurnya.
Semenjak memasuki bulan kedelapan ini,hormon Fayyo berubah lagi yang dulu nya rajin bangett mengerjakan pekerjaan rumah tapi sekarang dia nampak malas sekali. Memasak untuk suaminya pun sebenarnya malas,tapi tidak ia tunjukkan karena bisa membuat Arsen merasa kecewa atau hal lain.
Di lain tempat,Arsen sedang fokus menangani pasien yang menderita kanker darah atau leukimia. Pasien tersebut masih terbilang muda karena umurnya baru menginjak 16 tahun. Diusia seperti ini seharusnya lagi seneng senengnya keluar bersama teman-teman untuk mengeksplor dunia luar, lagi giat giatnya mengejar prestasi,lagi galau-galau nya ketika mengenal cinta tapi kenyataan nya dia harus melawan penyakit yang terbilang ganas itu sendirian.
Sebagai dokter,Arsen sebenarnya tidak tega melihat pasien pasien nya yang sedang melawan penyakitnya. Namun mau diapakan lagi,itu sudah merupakan jalan yang Allah buat dan pasti ada hikmah dibalik semuanya. Seperti yang ada di surah Al -Baqarah ayat 286 yang artinya
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor and Pharmacist
RomanceAku mencintainya saat pertama kita bertemu - Arsenio Safian Alexander Aku membencinya saat pertama kita bertemu - Earlyta Fayyola Khanza Arsen seorang Dokter yg memiliki sifat ramah kepada pasien nya namun seringkali memiliki sifat angkuh nan dingin...