Dikehamilan anak keduanya, Fayyo merasa bahwa dia sedang mager sekali untuk melakukan aktifitas. Dirumah,Fayyo lebih sering mengistirahatkan tubuhnya dan bermalas malasan didalam kamar.
Arsen pun sangat memanjakan istrinya itu, Arsen juga tak keberatan bahwa Fayyo jarang mengerjakan pekerjaan rumah. Hal itu bukan karena Arsen membiarkan istrinya bermalas malasan namun,dia lebih menghargai istrinya karena Fayyo sedang mengandung anak keduanya.
Toh kalau Fayyo tidak sedang mengandung, Fayyo bakal rajin bahkan sangat rajin.Usia kehamilan Fayyo memasuki umur ke 8 bulan. Atha anak pertamanya mulai berubah jadi kakak yang mandiri, bahkan Atha sangat menantikan kehadiran adiknya itu.
"Bunda dedek bayinya kapan keluar? Atha mau main sama dedek bayi"
"Dedek bayi nya habis gini keluar sayang,doakan saja ya nak" jawab Arsen
"Ayo yang cepet nda,atha udh gak sabal"
"Kak atha coba elus perut bunda sayang"
Atha pun menuruti kata kata bunda nya untuk mengelus perut bundanya. Dan ajaib nya saat Atha mengelus, anak yg ada didalam perutnya Fayyo langsung merespon dengan tendangan kecil.
"Wow nda pelutnya bisa gelak gelak nda hihi" ucap Atha dengan ekspresi kaget nya
"Iya sayang,coba kak Atha say hello ke dedek bayi" jawab sang bunda
"Assalamualaikum dedek,ini kaka Atha. Cepet kelual ya bial kita bisa main baleng " ucap Atha sambil mengelus perut bunda nya
"Waalaikummusalam kak Atha, aku juga gak sabar buat main sama kak Atha" jawab bunda nya dengan menirukan suara khas anak anak.
*------------*-----------*
Sebulan kemudian.....Didalam mobil yang ditumpangi Arsen,Fayyo dan orang tua Fayyo panik. Pasalnya, sejam yang lalu Fayyo mengeluhkan tentang perutnya yang tiba tiba mulas lalu hilang sebentar lalu kambuh lagi membuat semua keluarga nya panik.
Mereka pun segera meluncur ke Rumah Sakit milik keluarga Arsen. Ditengah perjalanan air ketuban Fayyo pecah,Fayyo pun sudah tidak sanggup merasakan sakitnya yang luar biasa.
"M-mas Arsen c-cepetan nyetirnya perutku sudah s-saki-itt" ucap Fayyo sambil menepuk nepuk bahu Arsen dengan lemah
"Iya sayang sebentar lagi kita nyampai" jawab Arsen dengan mengelus tangan istrinya itu
Sementara itu, bunda nya Fayyo terus menenangkan Fayyo dengan mengelus elus perut dan pinggang Fayyo.
Setibanya di Rumah Sakit Arsen langsung menggendong Fayyo,sementara itu bundanya Fayyo membawa tas dan keperluan Fayyo untuk melahirkan.
"Suster cepat siapkan ruang kamar VIP dilantai 3" perintah Arsen pada suster yang ada di RS
"Siap dokter Arsen" jawab suster
Arsen dan keluarganya lalu menaiki lift untuk sampai dilantai 3. Fayyo yang masih dalam gendongan Arsen itupun meringis kesakitan, dengan sabar Arsen mengelus kening Fayyo dan sesekali mengecupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor and Pharmacist
RomanceAku mencintainya saat pertama kita bertemu - Arsenio Safian Alexander Aku membencinya saat pertama kita bertemu - Earlyta Fayyola Khanza Arsen seorang Dokter yg memiliki sifat ramah kepada pasien nya namun seringkali memiliki sifat angkuh nan dingin...