2 - Wrong?

2.6K 303 16
                                    


Beberapa kali ia nyaris saja mencapai mobil itu, tapi mobil itu terlalu cepat, dan sepertinya pengendara itu berusaha menghindarinya. Gadis hantu itu mati-matian mengejar mobil tadi tanpa mengenakan sepasang alas kaki pun sambil berteriak. Itu tak masalah baginya karena dia hanya seorang hantu yang diberi kesempatan untuk mencari seseorang yang sudah terikat janji dengannya.

Ia bisa merasakan bagaimana dinginnya jalanan malam melalui kakinya yang terus-terusan bekerja kesana kemari. Dan saat ini, disaat dia memang sudah tidak kuat melanjutkan pencariannya, ia duduk di sebuah motor scopy.

Dan saat itu matanya menemukan sesuatu yang ia cari. Mobil hitam itu terparkir rapih di halaman parkir sebuah Cafee di depannya. Tanpa ragu ia berjalan menyebrangi jalan untuk melihat sang pemilik mobil yang siapa tahu ada di sekitar sana.

"HA!" serunya. Ia berniat mengagetkan pemilik mobil itu dengan menempelkan wajahnya di salah satu kaca. *krik krik krik krik*. Tapi ternyata mobil itu kosong, menandakan pemiliknya tidak ada dalam mobil.

"Ya ampun. Kemana laki-laki itu?" ujarnya sambil mondar-mandir. "Apa aku harus mencarinya di dalam sana?"

Seorang Lelaki tinggi berumur sekitar 16 tahun keluar dari cafe itu saat gadis itu hendak melangkahkan kakinya. Pria itu berderap menuju gadis itu, tepatnya menuju mobil hitam berplat unik itu.

Gadis itu bukannya senang, ia malah mengerutkan wajahnya. Jarinya mengetuk-ngetuk dagunya, matanya mengecil untuk menyelidiki Lelaki itu.

"Hm.. Kok jadi aneh yah. Perasaan lelaki yang menabrakku badannya bukan seperti ini." ujarnya.

Lelaki itu memakai jaket berhodie hitam dan celana jins biru serta sepatu berwarna senada dengan jaketnya.

"Tapi pakaiannya sama kok! Tapi badannya jadi lebih berotot gitu yah? Setahuku lelaki ang menabrakku badannya jauh lebih kecil."

Lelaki itu semakin dekat dengannya. Ia berjalan dengan agak terburu-buru.

N"Ah! Sepertinya memang dia! Daripada menyesal lebih baik aku masuk." kata gadis itu saat lelaki itu mulai membuka pintu mobilnya.

Sementara di bagian dalam Cafee terlihat sangat padat malam ini. Bisa terlihat bagaimana banyaknya mobil dan motor yanh terparkir diluar Cafee, orang-orang dengan beraneka ragam ekspresi keluar-masuk, Para pelayan yang terlihat kewalahan akibat banyaknya yang memesan, Para kasir yang sama sibuknya melayani para pelanggan yang membayar bill mereka, dan masih banyak lainnya.

Tidak seperti orang-orang lainnya yang rata-rata datang bersama dua sampai beberapa orang, disebuah meja yang terletak ditengah-tengah Cafee tersebut, seorang lelaki dengan pakaian casual-nya duduk sendiri sambil menghabiskan minumannya yang baru saja datang. Entah apa yang membuatnya hingga sehaus itu.

Pelayan yang mengantarkan minumannya itu terkejut, bagaimana tidak, lelaki itu baru saja memesan minuman yang isinya berliter-liter, tapi ia malah menghabiskannya dalam sekali tegak.

"Saya pesan satu lagi," ujarnya berbarengan dengan suara besarnya yang bertabrakan dengan meja sehingga menghasilkan suara 'Ting'. Dan tanpa ragu ia mengedipkan matanya dengan nakal pada pelayan perempuan itu. Pelayan itu melebarkan matanya dan berusaha mengontrol dirinya saat melihat kedipan nakal lelaki itu.

Setelah melihat pelayan tadi pergi dengan terburu-buru, lelaki itu berujar sambil memainkan ponselnya,

"Jungkukis! Lo dimana sekarang? Makasih yahh udah nolongin gue." Dia mengetik kalimat yang diucapkannya dalam PC-nya dengan Jungkook dalam aplikasi Line.

"Untung aja si Jungkook tadi kaga sibuk. Kalau engga kayanya gue udah dimasukin ke penjara sama cewe yang ngejar-ngejar gue tadi." ujarnya dengan lega.

Am I Just A Ghost For You (난 너한테 귀신만입니까요?) [Taehyung - Lisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang