Ini cerita dari masa-masa abad kegelapan :) harap dimaklumi kalo berantakan disana sini. sekedar buat yang kepo sama hubungan Kayna Trey di awal pernikahan boleh deh ngintip.
---------------------------------------------
"Sesuai dengan keputusan yang diambil bersama oleh Tuan Naraditya Trenaldi dan Tuan Rahman Sahid, maka dengan ini kalian berdua diminta untuk meninggalkan Villa ini," Tamahar Yunus, atau yang biasa dipanggil dengan sebutan akrab Om Tama oleh sepasang suami istri muda dihadapannya mengatakan itu dengan suara dan ekspresi datar.
Kayna dan Trey mengerangkan rasa kecewa mereka dengan kompak
"Ini cuma main-main kan om?" tanya Trey sambil cengar-cengir "Papi nggak seriuskan mengusir kami dari Villa.
"Iya," sambung Kayna, "Jangan becanda yang kelewatan deh, Papa dan Papi nggak mungkin sekejam ini sama anak-anaknya"
"Om sangat serius," sahut pengacara bersama keluarga Naraditya dengan keluarga Sahid "Orangtua kalian sendiri yang membuat keputusan ini" kata Om Tama sambil membanting map yang berada ditangannya kehadapan keduanya.
"Kalian harus segera membenahi barang-barang kalian, om akan mengantarkan kalian ke tempat tinggal kalian yang baru"
"Di mana?" tanya Kayna curiga.
"Nanti juga kalian tahu sendiri, Oh ya kalian juga harus menyerahkan semua kartu kredit dan ATM kalian sama om."
"Apaaaa !!!!! "
"Ini penyiksaan nama-nya" gerutu Trey kesal
"Melanggar Ham" timpal Kayna sewot
"Kalian sudah menandatangani sendiri persetujuan kalian untuk ikut peraturan yang ditetapkan oleh orangtua kalian sebelum Om membebaskan kalian dari Kantor Polisi"
"Tapi Om, kali ini kita berdua nggak salah," bantah Kayna membela diri. "Trey mukulin cowok brengsek itu gara-gara dia kurang ajar sama Kay"
"Sesalah apapun orang itu harusnya Trey nggak main hakim sendiri," komentar Om tama santai. "Akibat dari pemukulan yang dilakukannya pemuda itu mengalami cedera parah di wajah dan tubuhnya."
"Dia pantas untuk menerimanya" bantah Kayna sekali lagi.
"Kay, dalam hal ini Trey ada diposisi yang salah"
Kayna menatap kearah suaminya yang sejak tadi hanya berdiam diri saja.
"Lagi pula hukuman yang diberikan oleh kedua orangtua kalian bukan hanya karena kasus pemukulan yang dilakukan oleh Trey."
Keduanya menatap kearah pengacara terkenal itu dengan bingung.
Yang ditatap hanya memberikan seulas senyum lebar. "Kalian berdua tidak tidur sekamar padahal kalian suami istri yang sah, kalian juga selalu sibuk dengan urusan masing-masing. Apalagi kamu Trey, kamu nyaris nggak pernah ada di sini."
"Dari mana Papi tahu tentang hal itu?" tanya Trey keheranan.
"Seluruh kegiatan kalian selama di Bali tentu saja diketahui oleh kedua orangtua kalian."
"Sial!" maki Trey kesal. "Dimata-matai lagi ya?"
Om Tama mengangguk santai, "Jadi serahkan semua isi dompet dan Om kasih kalian waktu untuk membenahi pakaian selama satu jam saja, dan ingat jangan coba-coba melawan atau melarikan diri, kalian pasti akan segera tertangkap lagi oleh orang-orang keluarga Naraditya dan keluarga Sahid".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story Book (One Shoot)
Короткий рассказkumpulan one shoot milik naiqueen...disini tempatnya.