Senin minggu ketiga, Mei
“Hai”
Dia masuk dan menyapaku sambil tersenyum, senyum yang entah sejak kapan mulai menghapus pesona senyuman milik kekasihku sendiri, aku membalas senyumnya dengan satu senyum yang sama.
“Sudah lama” sambungnya sambil duduk disebelahku.
“Lumayan” kataku sambil mengendurkan ikatan dasi yang kupakai, disaat yang sama aku melihat kalau matanya agak sedikit sembab.
‘Apalagi ini!’ keluhku dalam hati sambil menggigit lidahku sendiri, aku sadar kalau aku tak punya hak untuk menanyakan hal itu padanya.
Hal-hal pribadi tidak dibicarakan disini dan lagipula kami hanya sebatas teman satu hobi yang menghabiskan senin minggu ketiga disetiap bulannya untuk bersenang-senang bersama.
Lita mulai melihat-lihat daftar lagu terbaru pada layar lcd touchscreen komputer pencari lagu, dahinya berkerut sesaat melihat deretan lagu tersebut. Aku berani berasumsi kalau banyak diantara lagu itu yang asing ditelinganya.
“Bete deh liat lagunya” komentarnya sambil balik mentapku cemberut.
“Kenapa?” tanyaku.
“Banyak yang belum aku dengerin itu lagunya Fer, kamu ada usul nggak kita mau nyanyiin lagu apa, secara, ide kamu kadang-kadang lumayan juga”.
Aku tertawa kecil mendengar coletehannya itu....aku memang kadang menentukan kami akan menyanyikan lagu apa...kadang dalam dua jam kebersamaan bulanan ini, kami akan menyanyikan semua lagu duet kesukaan kami, atau kadang kami akan menyanyikan lagu korea seluruhnya...selalu begitu, dan semuanya sangat menyenangkan.
“Dangdut gimana?” tanyaku.
“Bosen Fer...belum ada lagu baru, masih iwak peyek sama alamat palsu aja yang diputer-puter terus.
“Duet?”.
“Bulan kemarin kan udah”.
“Sountrack anime?”.
“Nggak ah...banyak nggak tau”.
“Sama” aku tertawa sendiri karena keisenganku menanyakan hal yang sama sekali nggak penting itu.
Tangannya terulur kekepalaku untuk menjitaknya dengan lembut sambil tertawa-tawa sendiri “Serius dikit dong fer...entar waktu kita habis cuma buat hal-hal gini”.
Aku tersenyum sekilas... ‘justru hal-hal yang seperti inilah yang kucari dari kebersamaan kita Lita’ aku mengatakan itu dalam hati.
“Oke!” aku kembali berpura-pura serius “Aku kasih tantangan kekamu, berani nggak?”
“Ho...berani dong”.
“Yakin?”.
Dia mengangguk, aku menyeringai “Kita cari sepuluh lagu yang banyak kata ‘cintanya’ trus kita nyanyiin tuh lagu..”.
“Itu sih gampang banget Fer” potongnya cepat.
“Hush ah....aku belum selesai ngomong” kataku sambil memelototinya galak.
Dia menatapku sambil memanyunkan wajahnya “Iya...iya...”.
Aku nyengir lagi “Kata ‘cinta’ nya harus diganti...”
“Diganti! Diganti apaan fer?”.
Aku nyaris tak dapat menahan tawaku yang rasanya ingin pecah saat membayangkan bagaimana nanti dia saat menyanyikan lagu-lagu yang kupilih.
“Yang buat kamu, kata ‘cinta’ nya diganti jadi susu...nah yang buat gue diganti jadi burung...gimana setuju nggak?”.
Matanya yang lebar semakin melebar sedetik setelahnya dia menoyor kepalaku lagi “Idiiiih dasar mesum”.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story Book (One Shoot)
Historia Cortakumpulan one shoot milik naiqueen...disini tempatnya.