Maxime berjalan di sepanjang taman rumah sakit. Tidur selama tiga hari di kamarnya membuatnya bosan. Hingga langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis sedang berjongkok dan bermain dengan seekor kucing. Gadis itu memakai pakain pasyen dengan hijab menutupi rambutnya. Maxime seperti mengenali gadis itu, hingga dia ingat gadis itu adalah salah satu teman di kampusnya juga hanya beda jurusan.
Maxime masih mencoba mengingat nama gadis itu hingga tanpa sadar bahwa gadis itu telah menatap kearah Maxime heran.
"Gue inget...!" seru Maxime sembari menunjukan telunjuknya kearah gadis itu. Gadis itu yang heran malah menunjuk dirinya sendiri.
"Aku?? Aku kenapa?"
"Eh... sory... hanya aja gue baru inget nama loe" ucap Maxime. Gadis itu bertambah bingung.
"Loe Fathin kan?"
Gadis yang di pangil Fathin itu mengangguk. "Kok kamu bisa tau aku?"
"Kita satu kampus lagi..."
"Benarkah... jadi kamu juga mahasiswa di UI?" Maxime mengangguk.
"Loe sakit apa? Kenapa loe di sini?"
"Sebelumnya boleh aku tau nama kamu... jujur aku sedikit aneh kamu bisa tau nama aku, padahal aku gak tau siapa kamu"
"Oiya... kenalin gue Maxime... mungkin loe gak inget sama gue tapi loe pasti inget sama cewek yang loe kasih roti pas ospek"
Fathin nampak mengingat ingat kejadian beberapa minggu lalu saat menjalani ospek.
"Maksud kamu cewek indo jepang itu?"
"Yap... dia sahabat gue. Dan gak sengaja waktu itu gue lihat name tag loe jadi gue tau nama loe"
"Ooo... aku aja sampai lupa kejadian waktu itu" jawab Fathin tersenyum simpul.
"Terus... sekarang ngapain loe di sini?" Maxime mengulang pertanyaannya tadi.
"Ooo... aku jatuh dari pohon" ucap Fathin menunjukan kakinya yang di gips.
"Ngapain loe naik-naik ke pohon?" tanya Maxime sembari tertawa.
Bukannya kesal karna di tertawakan Fathin malah tersenyum dengan malu-malu. "Aku nolongin kucing yang gak bisa turun dari pohon..."
"Astagaaa... cuman demi kucing...!"
Fathin mengangguk. Dan keduannya pun mulai asik berbincang hingga tak terasa waktu tiga jam terlewatkan begitu saja.
"Kapan-kapan kita ngobrol lagi... sekarang gue harus balik ke kamar. Kalo kakak gue tau gue kelayapan gue bakal di bunuh" pamit Maxime yang di sambut anggukan Fathin.
"Oiya aku belum tanya dia sakit apa?" ucap Fathin yang melihat punggung Maxime telah menjauh.
"Hari ini kamu kelihatan seneng banget?" tanya Al saat di kantin makan bareng Yuki. Sejak pertemuan di perpus waktu itu Al dan Yuki memang semakin dekat. Tentu saja selain karnan mereka berada di jurusan yang sama walau Al tiga tinggkat di atasnya, ke tidak beradaan Maxime juga membuka peluang untuk Al semakin dekat dengan Yuki.
"Emang kelihatan banget ya...?"
Al mengangguk. Gimana gak kelihatan dari tadi gadis di depannya ini senyum-senyum sendiri.
"Mang ada apa?" tanya Al penasaran.
"Hari ini Maxime pulang dari Singapur" jawab Yuki tampa menghilangkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - ARTI CINTA
RandomMAXIME Jika arti cinta itu pengorbanan maka aku rela berkorban agar kamu bisa mendapatkan kebahagian dan cinta sejati walau bukan dari aku. AL Jika arti cinta itu penantian maka aku akan setian menunggu hingga hatimu berpaling padaku. YUKI Jika arti...