PART 04

116 11 3
                                    

*Ps: itu yang diatas fotonya Devon ya 😊

*****
DEVON'S POV
"ABIGAIL?!" Pekik Devon yang mendadak khawatir. Devon memperhatikan wajah Abi dari kaca dengan lekat-lekat.

"Kau cantik.." lirih Devon. Devon langsung tersadar dari lamunannya, ia langsung mengetuk-ngetuk kaca jendelanya.

"Abi...Abi..bangun" ucap Devon "apa yang lo lakuin? Buka!" Ucap Devon setengah menggedor kaca mobil. Apa? Kaca mobilnya tak ada sedikit celah pun? Gumam Devon dalam hati. Tanpa Ragu-ragu lagi, Devon segera melenpar kaca batu kearah kaca mobil belakang.

"Sorry bi,ini demi hidup lo,gue nanti ganti rugi kok" ucap Devon

PRANGG!!!
Terdengar suara pecahan kaca. Dan Devon langsung memasukkan tangannya secara perlahan dan membuka pintu abi. Dan segera membopong abi keluar.

"Abi...bangun" ucapku sambil menepuk-nepuk keningnya

"Astaga abi,badanmu panas sekali" ucapku khawatir dan segera membopongnya ke mobilku. Dan menancapkan gas mobilku ke arah rumah sakit terdekat.

*****
RUMAH SAKIT
Aku bingung mengapa abi bisa seceroboh itu? Argh! Aku berjalan mondari-mandir didepan ruangan yang ditempati abigail.

CEKLEK!
Tersengar suara pintu terbuka. Dan aku langsung membalikkan tubuhku.

"Dengan keluarga pasien?" Tanya dokter. Apa yang harus kujawab? Sebaiknya aku mengaku saja kalau aku ini kakaknya. Aku ingin tahu apa penyakitnya

"Iya saya dengan kakaknya sendiri" ucapku bohong

"Mari ikut saya sebentar" ucapnya. Aku mengikuti kemana dokter itu pergi dan kami sampai diruangan dokter tersebut.

"Dok..apa yang dialami adik saya?" Tanyaku

"Adik kamu sebenarnya sudah sering seperti ini,ia merasa tertekan dan depresi hingga ia ceroboh seperti ini. Sebaiknya kamu juga harus menjaga dia karena bisa saja ia bertindak yang tidak-tidak" ucap Dokter. Dan aku hanya membalasnya dengan anggukan.

*****
ABIGAIL'S POV
Aku mulai membuka mataku,dan tampaklah pemandangan serba putih. Dan bau obat-obatan.

"Di..dimana ini?" Tanyaku

"Lo dirumah sakit" ucap Devon

"H-hah? Rum-" belum selesai Abigail bicara Devon langsung mengacungkan jari telunjuknya kehadapan bibir mungil Abigail.

"Jangan banyak berbicara,istirahatlah dulu" ucapnya

"Btw kayak mana gue bisa disini?" Tanyaku lagi

"Eh ngeyel! Disuruh diem,nanti gue ceritain! Diem dulu,istirahat" ucap Devon. Aku hanya cemberut sambil mengerucutkan bibirku dan tidur membelakanginya.

"Aduhhh..jangan ngambek dong. Lo mau makan gak?" Tanya Devon. Sebenarnya aku laper von. Tapi aku gengsi minta tolong.

"Gak!" Ucapku dengan ketus. Lalu keheningan menimpa kami. Dan terdengar suara pintu terbuka. Kulihat kebelakang. Devon keluar? Mau kemana dia? Ihh buat apa gue pikirin. Aku memutuskan mengambil handphone Devon yang tergeletak diatas meja disamping ranjangku. Hmm... iph 6+ Silver itu lah kira-kira handphone Devon. Aku membuka iphnya dan.. betapa terkejutnya aku bahwa dia tidak memakai kata sandir dan yang lebih terkejut dia memasang fotoku sebagai layar utama dan layar kunci. Dari mana dia dapat fotoku?

Karena aku kepo. Aku membuka galeri Devon. Dan... astaga! Apa tidak ada kerjaan yang lain apa? Banyak sekali fotoku. Kurang lebih 18 foto --" untuk apa coba? Jangan..jangan... dia mau ngedukunin gue! Oh hell no.. aku mendengar suara kaki yang mulai mendekat. Aku langsung meletakkan kembali iph Devon dan membalikkan tubuhku.

"Abigail...ini gue bawain Sop ayam buat lo" ucap Devon

"Gak!" Ucapku

"Ayolah bi..makan sedikit aja. Atau mau lo gue telfon orang tua lo supaya kesini? Biar mereka khawatir?" Ancam Devon

"Telfon aja.." ucapku acuh dan aku membelak mataku. Apa?! Dia akan menelfon keluargaku? Tidak-tidak bisa-bisa rencana kaburku gagal nanti
"Oke...oke gue makan!" Ucapku

"Nah gitu dong" ucapnya sambil tersenyum. Devon pun segera menyiapkan makan untukku. Dan memberikannya disamping ranjang ini.

"Aww!" Pekikku karena aku tidak kuat memegang sendoknya lalu kuah sup yang panas itu jatuh ke tanganku.

"Hati hati gail..." ucapnya "udah sini gue suapin" ucapnya

"Bisa sendiri!" Ucapku namun dia tetep keukeh. "Eh! Gue bukan anak kecil ya!" Ucapku sambil menatap tajam padanya

"Gak peduli mau anak kecil,mau tante2,sekali pun lo nenek2. Gue bakal tetap suapin lo! Gue gak nerima bantahan" ucapnya

"Lo! Arghh!" Ucapku kesal

"Atau mau gue telfon?" Ancamnya

"Iya! Deh iya!" Ucapku pasrah. Devon segere menyuapkanku dengan hati-hati. Selama aku mengunyah ia selalu memandangku,aku merasa risih. Aku segera mendorong pipinya

"Ngapain lo liatin gue kayak gitu?!" Tanyaku sinis

"Lo cantik!" Ucapnya. Sayangnya gue bukan tipe cewek baperan/ yang dipuji langsung BLUSHING!

"Aaak!" Teriakku sambil membuka mulut dan langsung disuapin oleh Devon

"Lo lucu kalau gini haha... kayak anak kecil" ucapnya sambil tersenyum. Devon lo manis juga ya. Eh? Gue ngomong apa sih? Gak gak.

"Paan sih lo!" Ucapku ketus. "Woi! Mobil gue mana?" Tanyaku

"Oh mobil lo lagi dibengkel" ucapnya enteng dan berhasil membuat mataku membulat.

"APA?!! MASUK BENGKEL? SIAPA RUSAKKIN?" Tanyaku khawatir

"Gue" ucapnya singkat. Aku langsung menatapnya tajam

"WHAT THE HELL?! LO APAIN MOBIL GUE SAMPAI KAYAK GITU HAH?! ASTAGA DEVON. ITU MOBIL KESAYANGAN GUE ANJIR!" Teriakku sambil menoyor kepalanya

"Yang penting udah gue perbaiki dan gue rusakkin mobil lo bukan tanpa alasan. Itu gara-gara gue nyelamatin lo dalam mobil yang bodohnya mengurung diri dalam mobil tanpa membuka kaca mobil sedikit pun" ucap Devon dengan jelas. What? Devon nyelamatin aku?

"Argh! Pusing dah,yang penting gua mau besok pagi tuh mobil dah dirumah gue" ucapku sinis

"Udah gue suruh supir gue untuk antar kerumah lo" ucapnya singkat

"Yah udah... thanks! Gue mau pulnag sekarang" ucapku

"Yah lo udah mendingan kan? Kata dokter lo malam ini boleh pulang. Siap-siap gue anter" ucapnya lagi

"Hmm.." ucapku

*****
"Thanks" ucapku dan segera turun dari mobil.

"Eh..gue gak lo ajak masuk?" Tanya nya. Yang langsung ku beri tatapan mematikan

"GAKPENTING!" Ucapku

"Yah udah gue canda kali,gue pulang dulu ya. Jaga kesehatan lo. Bye gail" ucapnya

"Hmm" ucapku dan langsung masuk ke dalam rumah. Aku masuk begitu saja dan mendapati mom,dad, dan kak Fellicia.

"Kamu sudah pulang gail. Syukurlah,dari tadi mom mengkhawatirkan mu. Karena kamu tidak kunjung membalas/menjawab telpon mom" ucap mom yang hanya aku abaikan dan segera menuju ke kamar

"ABIGAIL!" Teriak seseorang dengan suara berat nya nan khas itu. Siapalagi kalau bukan DAD

"Hm?" Jawabku datar

"Tidak sopan kamu.tidak mengucap salam,tidak menyalami orang tua dan malah mengabaikan mom" ucap dad dingin

"Oh..sorry" ucapku lalu segera naik dan pergi menuju kamarku

AUTHOR POV
Semenjak Abigail masuk ke dalam kamar. Kedua orang tua nya dan Fellicia memperdebatkan tentang sifat Abigail. Dad nya yang selalu marah,mom nya yang selalu membela dan Fellicia yang mendukung ayahnya.



Wah... Maaf yah kalau di part ini kurang seru. Kebanyakan ADE (Abigail-Devon) nya :v heheheh.. jangan lupa VOMENT YA readers. VOTE + Comment. Menerima kritik dan sarannya 👍🏻

Mysterious Girl 🤦🏻‍♀️Where stories live. Discover now