ABIGAIL'S POV
Argh! Kenapa lagi sih,aku harus sebangku sama laki-laki itu? Malah dia cerewet kali. Kenapa dia gak pakai rok aja sih? Bisa-bisa Budeg kupingku dengerin dia ngomong. Astaga sumpah aku gak tahan lagi. Untung saja aku tadi langsung cabut. Aku menancap gas mobilku dengan kecepatan tinggi. Dan menyusuri jalanan pinggir kota.
Rasa Sedih menghampiri diriku lagi. Aku masih belum bisa untuk menerima kenyataan ini lagi. Entahlah,aku pusing. Namun,rasa amarahku juga mulai menaik mengingat kenyataan tersebut. Rasanya aku ingin membalaskan dendam tersebut. Tapi,tidak sekarang tunggu waktu yang tepat.
Kuhentikkan mobil ku tepat di salah satu cafe favorite ku. "Chawa Caffe" yah disitu lah my fav place. Langsung kuraih tas ranselku dan menuruni mobil dan memasuki cafe tersebut. Dan langsung saja kupesan.
TRING!
Terdengar suara pesan masuk dari hpku. Awalnya aku tidak tertarik namun,seketika aku penasaran. Langsung saja kubuka dan kubaca. Mata ku mendadak membulat. Tidak-tidak. Aku harus segera mencari tahu semua ini. Aku langsung berlari keluar dari cafe tersebut dan langsung kulajukkan mobilku.
*****
"Tante...sebenarnya apa yang terjadi pada mereka?" Tanyaku cemas
"Tante baru saja tahu,bahwa mereka sudah tiada sejak 2 tahun yang lalu" ucap Tante Miranda dengan tatapan sendu
"Apa?! Gak gak mungkin,tante bercanda kan?" Ucapku setengah menangis dengan frustasi
"Tenang lah dulu Abi,bagaimana tante bisa menjelaskannya jika kanu sudah terpuruk duluan?" Tanya nya setengah mengelus rambutku. Aku menangis tanpa suara. Dan mulai menerima kenyataan.
"Ternyata mereka telah memberikanmu pada Grace & Adam sejak kamu berumur 3 tahun, itu semua karena terpaksa. Lalu setelah kamu beranjak dewasa. Saat kamu duduk di kelas 6 sd. Mereka terjerat kasus hukum karena tuduhan. Namun,mereka tidak memiliki bukti yang cukup kuat sehinggga mereka harus dipenjara 10 tahun" ucap tante Miranda yang diakhiri dengan helaan nafas
"Gak mungkin..." ucapku yang terus menangis "apa masalah mereka sehingga harus memberikan ku pada mom&dad?" Tanyaku lesu
"Ntahlah itu semua terjadi karena nyawa mu terancam. Ada seseorang yang dari dulu ingin menghancurkan keluargamu. Mulai dari perusahaan orang tuamu bangkrut,kecelakaan, kedua orang tuamu masuk penjara. Itu semua masih menjadi misteri" ucap Tante Miranda
"Tante...dimana mereka dimakam kan?..hiks...hiks...aku rindu mereka. Aku sangat ingin kesana" ucapku sedih
"Yang tante dengar,mereka tidak dikuburkan disini Abi. Mereka dikuburkan di Yogya" ucapnya lagi
"Tante,siapa sih sebenarnya dalang dibalik semua ini?" Tanyaku lesu dan terduduk lesu diatas sofa
"Hanya ada dua orang yang tante curigai saat ini" ucap tante serius
"Apa maksud tante? Siapa mereka? Dan mengapa mereka melakukan ini?" Tanyaku sedih
"Dulu. Ada kerabat dekat kita. Dan mereka memiliki dendam dan maksud tersendiri. Entahlah,bisa jadi mereka bersekongkol selama ini. Namun,kita tidak tahu pasti. Tante akan segera mencari tahu ini semua" ucap Tante yang langsung memelukku
*****
Aku masih tak bisa menerima semua pernyataan tante Miranda. Sekarang aku sudah berada di taman komplek. Aku hanya bisa duduk merenung sambil menatap kosong ke depan.
"Hai Abi" sapa seseorang yang membuatku terkejut dsn langsung merubah 180 derajat menjadi datar dan dingin.
"Boleh aku duduk?" Tanya seseorang yang tak kukenal. Aku langsung menatap kearahnya dan mengacuhkannya dan tanpa aku izinkan ia langsung duduk langsung disebelahku.
"Tinggalkan aku sendirian" ucapku dan orang itu malah duduk disebelahku. Aku mendorong bahunya dan membuatnya kaget
"Aku gak bakal pergi,lagian ini kan tempat umum" balasnya
"Argh! Yah udah biarin aku aja yang pergi" ucapku dan segera berdiri dan hendak pergi namun,lagi lagi aku harus ditahan olehnya sampai-sampai aku tidak dapat menjaga keseimbanganku dan terjatuh. Aku memejamkan mataku.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
5 detik...
Lah? Kok gak sakit ya? Gumamku dalam hati,kuputuskan untuk membuka mataku dan. Aku melihat mata berwarna hitam berkilat. Aku terhanyut dalam manik matanya tersebut. Aku melihat ketenangan disana hingga aku tersadar dan segera berdiri tegak.
"Gak usah bantuin aku!" Teriakku
"Gak tahu diri! Bukannya terimakasih" ucapnya tak kalah kuat. Aku tak ingin berbicara panjang lebar dan segera menatapnya tajam lalu pergi.
*****
Sekarang,disinilah aku berada. Dirumahku,aku sudah pulang. Aku berencana bahwa lusa aku akan ke Yogya untuk kepemakaman tanpa sepengetahuan mom & dad. Jika mereka tahu,mungkin mereka tidak akan membiarkan ku.Aku masih kesal dan sakit hati pada mom,dad dan Fellicia. Kakak yang selalu ku banggakan. Tanpa kusadari cairan bening keluar melalui pelupuk mataku. Aku hanya bisa menangis dalam diam. Aku sudah sangat lelah atas semua kebohongan yang selalu mereka lakukan. Oh tuhan...aku merindukan mereka ya, mereka yang tak akan bisa kembali lagi. Mereka yang tidak bisa memelukku, mereka yang tidak bisa kulihat raut wajah dan senyumnya. Oh tuhan,kalau bisa ambil lah nyawaku. Agar aku bisa tenang bersama mereka.
Aku mulai menarik selimutku,untung saja tadi aku lansung mandi dan besok tidak ada pr (MUNGKIN) karena aku tidak tahu harus bertanya pada siapa. Aku tak memiliki teman dekat. Aku hanya lebih nyaman sendirian. Hingga satu persatu orang yang kusayangi pergi. Aku mulai menutup kelopak mataku. Dan...
TOK-TOK-TOK
Astaga...tidak bisakah aku tenang sebentar? Seseorang telah menganggu waktu istirahat ku!
"Abi.." ucap seseorang dari luar. Aku tak menjawabnya dan pura-pura tidur
CEKLEK!
Pintu kamarku pun terbuka,dan aku mendengar suara langkah kaki menuju kasurku. Aku tidak tahu siapa.
"Kamu sudah tidur ya? Kamu gak mau makan? Maafin kakak tadi pagi ya udah nampar kamu" ucap Fellicia setelah membelai rambutku. Hampir saja aku terhanyut dalam belaiannya namun,aku tak sebodoh itu. Aku hanya tetap berpura-pura tidur
"Yah sudah...kamu tidur ya,istirahat. Kalau lapar,turun aja nanti. Mom udah masak" ucap Fellicia lagi sambil mengecup pipiku. Sontak membuatku kaget
"JANGAN MENCIUMKU!!!" Teriakku sambil bangkit dari tempat tidur dan berjalan mundur. Fellicia menatapku bingung
"Ka..kamu kenapa Abi? Aku ini kakakmu! Kenapa kamu takut?" Tanya nya panik
"SISTER, HUH?!!" Tanyaku setengah menyeringai "BULLSHIT!" Umpatku dan segera mendorong tubuhnya keluar kamar.
"Abi...Abi..apa ini? Apa yang kau lakukan? Kenapa Mengusirku? Kenapa kau seperi ini?" Tanya Fellicia lagi
"GET.OUT.FROM.MY.ROOM!" Teriakku dan kutekankan setiap perkataan yang kuucapkan
BAM!
Terdengar suara bantingan pintu. Aku muak dengan semua kebohongan ini,aku lelah.. rasanya aku ingi berlari ke tengah jalan lalu berteriak dan mati. Atau,aku lompat dari ketinggian gedung? Atau aku menggantung diri? Huh? Aku lelah...
****
Segini dulu ya... hehe,jangan Lupa Voment ya 😊 semoga ceritanya seru dan banyak yang suka .
YOU ARE READING
Mysterious Girl 🤦🏻♀️
Não FicçãoGadis Yang memiliki aura dingin yang kuat,tatapan tajam yang siapa pun melihatnya dapat terhanyut dalam manik matanya yang berwarna biru hazel tersebut. Yang selalu saja tertutup pada siapa pun,dan tidak pernah berbica panjang lebar. Ia selalu dingi...
