Aku masih saja terus menatap manik mata Devon. Begitu juga dengannya. Ia menatap ku seperti tatapan yang tak dapat diartikan. Aku langsung saja mendorong tubuhnya.
"Lo kira lo ringan? Berat tauk!" Omelku
"Yeh...siapa suruh lu pakai acara tidur2an segala di tanah. Gak punya kasur? Sini gue beliin" ucap nya
"Siapa juga yang tidur2an? Jelas-jelas gue kesandeng eh lu nya malah modus. Trus malah nyalahin gue!" Ucapku sambil menuju kearahnya dan segera menginjak punggung kakinya
"aduhh!!! Aw aw sakit! Eh buset! Lu cewek tapi tenaga lu kuat" ucap Devon kesakitan
"Bodoamat!" Ucapku dan segera berlalu menuju motor Devon.
*****
"Wahh ini pemandangannya bagus banget dev" ucapku sambil tersenyum dari belakang punggung Devon"Iya...dulu gue sama keluarga gue sering kesini. Apalagi ngelihat matahari terbenam,itu makin membuat gue rindu sama orang tua gue" ucapnya sambil tersenyum yang dapat kulihat dari kaca spion
"Dev...gue paham jadi lo gimana. Gue juga kangen banget sama ortu gue. Dari dulu gue gak pernah ketemu mereka. Lo masih beruntung" ucapku sambil tersenyum setengah berkaca-kaca pada Devon
"Aa..ap...apa? Lo gak pernah ketemu sama ortu lo?" Tanya Devon panik
"Iya...gak pernah. Mungkin pas gue masih kecil aja kali ya. Pas gue udah besar. Gue gak pernah ketemu" ucapku sambil terus menatap lurus kearah matahari terbenam
"Hmmm...Abi" panggil Devon dan langsung kutatap ia. "Lo...disekolah gak main gitu sama temen2 lo?" Tanya Devon
"Hmm...enggak" ucapku
"Kenapa? Apa mereka sering ngebully lo?" Tanya Devon heran
"Gue? Dibully? Buahhahaha... yang ada mereka pada takut sama gue" ucapku sambil setengah tertawa
"Serius?" Tanya Devon
"Iya...and gue lebih suka sendirian" ucapku
"Berarti cuman gue dong yang pemberani?" Tanya Devon polos
"I dont know.." ucapku
"Gue pemberani :v hahaha... gue berani dekatin mak lampir satu ini" ucap Devon sambil tertawa
"Apa?! Mak lampir ? Enak aja lo ya! Awas lo Devon kalau ketangkep gue ceburin lu ke pantai" ucapku sambil mengejar Devon yang telah berlari kedepan
"Gak kasian kamu sama aku yang? Ntar aku kamu ceburin trus kedinginan gimana yang? Sayang mah gak sosweet" ucap Devon yang terdengar menggelikan di telingaku
"Ih! Jibang gue ama lo!" Ucapku sambil terus mengejar Devon. Devon tiba-tiba berhenti dan spontan aku menabraknya dan aku langsung terjatuh
"Eh kupret! Sakit badan gue nih" ucapku sambil menatapnya sinis
"Biasa aja napa lihatinnya mbak? Saya tahu kok saya ganteng" ucap Devon usil
"Ihh!! Pede amet lo" ucapku
"Hidup ini harus pede. Kalau gak pede ntar gak berani ngomong didepan banyak orang" ucapnya sok bijak
"Bising lo! Ayok pulang... udah mau maghrib nih" ajakku
"Gak mau.." ucap Devon
"Gue.mau.pulang." Ucapku disetiap kata penuh penekanan
"Gak mau" ucap Devon sambil cemberut
"Atau gak gue gak bakal mau ngomong sama lo lagi. Gue bisa pulang sendiri! Bye!" Ucapku sambil berjalan kearah pinggir jalan
"Eh..yaya tunggu tunggu! Ayo pulang" ucapnya sambil menahan pergelangan tanganku
*****
"Thanks" ucapku cuek dan langsung memasuki pekarangan rumah ku"Gue gak diajak masuk nih?" Tanya Devon
"Gak USAH!" Teriakku
"Ih tega kamu yang sama aku" ucapnya sok dramatis
"Ih diem lu! Najong gue ama lu" ucapku sambil memasuki rumah. Dan Devon langsung menaiki motornya dan langsung pergi pulang.
"Akhirnya gue bisa istirahat..." ucapku sambil merebahkan diri diatas kasur.
"Hmm...kira-kira apa kabar ya ? Ayah sama bunda? Abi kangen" ucapku sambil berdiri menatap langit
"Yah...bun...mudah-mudahan Devon itu orang yang baik dan dapat dipercaya yah. Abi udah ada temen deh. Hehehe .-." Ucapku berbicara sendiri
"Devon...ialah orang yang berani mendekati ku secara terang-terangan dan hanya ialah yang tahu kisahku namun,aku juga tidak boleh terlalu muda percaya padanya. Bagaimana jika ia jahat? Arghh... sudahlah pening aku"
LINE!
Terdengar suara notif line masuk dari handphoneku. Segera kuambil. Dan ternyata itu devon.Devon : "hy bi... udah makan? Udah
Udah mandi?"
Abigail: "hy bawel...tadi kan udah,
Udah lah -.-"
Devon : "ooo baguslah. Besok ada pr"
Abigail: "B aja sih"
Devon : "kerjain cepet biar dapat nilai"
Abigail: " gue mah BOMAT"
Devon : "idihh macam nilai lo bagus aj"
Abigail: "iri aja lo"
Devon : "besok-besok jangan cabut ya
Gue gak ada temen. Jadi, klau
Mau cabut gue ikut"
Abigail: "suka suka gue lah. Mau lo ada
Temen kak,mau enggak. Bkan
Urusan gue!"
Devon : "judes amat sih mbak nanti
Cepet tua lho!"
Abigail: "sibuk amat lo!"
Devon : "jangan tidur malam-malam"
Abigail: "bising! Bye gue mau tidur"
Devon : "bye! Lopyou :* "
Abigail: "najis! Alay"
Devon : "biarin. Kan aku syg kamu"
Devon : "yahh dikacang"
Devon : "yah kok cuman di read aja bi"
Devon : "yah...abi mah gitu"
Devon : "Abii!!! Jawab"
Devon : "awas lo disekolah. Gue cubit
Pipi lo!"Setelah itu tidak ada lagi notif line masuk dari Devon. Aku malas jika dia seperti itu. Namun,aku senang karena aku memiliki teman. Apapun yang bakal devon lakukan besok. Aku tidak terlalu perduli
******
"Astaga! Gue telat!" Ucapku panik ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.00 sedangkan aku masuk jam 07.15 aku tak peduli. Aku langsung berlari mencuci muka dan menyikat gigi lalu memakai seragamku.Setelah siap aku langsung berlari ke depan dengan jalan kaki. Aku tidak membawa kendaraan. Untunglah jarak dari rumah baruku dengan sekolah dekat.
"Shiitt!" Umpatku ketika melihat pagar sekolah sudah mau ditutup
"Pak! Tunggu pak! Saya masuk dulu" ucapku memohon
"Gak bisa neng...ini sudah bel" ucap pak umar
"Yah..bapak mah gak seru! Cuman telat 2 menit aelah pak!" Gerutuku
"Gak bisa neng..." ucapny lagi
"Astaga pak! Itu didalam ada anak kelahi pak!" Pekikku sambil menunjuk ke dalam sekolah
"Mana neng? Mana? Biar bapak pisahin" ucapnya sambil melihat-lihat kearah sekolah seperti orang kebingungan. Aku menggunakan kesempatan ini untuk masuk. Dan.. berhasil. Aku segera berlari seraya berkata
"Makasih pak! Udah selesai tadi berantemnya pak! Bapak baik deh" ucapku setengah berteriak
"Eh neng!! Oalah saya ditipu toh" ucap Pak Umar.
BRAKKK!!!
Aduh kenapa hidupku ini penuh dengan tabrakan. Kenapa aku lagi-lagi menabrak orang sih! Gerutuku"Abii...oh my god! Finally i found you!" Ucapnya. Sepertinya suara ini sangat familiar.
"Abi... kamu kemana aja? Semua orang dirumah tuh cemas sama kamu!!" Ucapnya setengah mengguncang-guncangkan tubuhku. Aku menatapnya sinis dan membuang muka.
Orang yang selama ini tak ingin kutemui lagi. Kin muncul kembali...
Hy hy hy semuanya... authore kambekk :v jangan lupa tinggalkan Voment kalian ya.. :3
YOU ARE READING
Mysterious Girl 🤦🏻♀️
Non-FictionGadis Yang memiliki aura dingin yang kuat,tatapan tajam yang siapa pun melihatnya dapat terhanyut dalam manik matanya yang berwarna biru hazel tersebut. Yang selalu saja tertutup pada siapa pun,dan tidak pernah berbica panjang lebar. Ia selalu dingi...