[EDITED Jan 30, 2020]
Author's note: I've changed the girl's name into... Well, read it for yourself if you want to know! I just changed the name, though. Not the character. This is still a Hendall fan fiction! :)
"Harry, mobilmu kenapa?" Tanya Zayn saat ia menutup lokernya, "Kulihat kaca spionmu retak dan lampu depanmu hampir hancur. Semalam kamu abis menabrak orang, ya?" Tanyanya lagi.
"Hanya sedikit kecelakaan. Kemarin tidak ada yang kutabrak. I lost my focus," Balasnya singkat.
"You okay, man?" Liam mendekap pundak Harry dan menepuk-nepuknya sebanyak dua kali.
"I'm fine. I just need some air," Harry melepaskan tangan Liam dan berjalan menuju rooftop gedung kampusnya, meninggalkan kedua sahabatnya di lorong loker. Ia sengaja membolos kelas hari ini. Entah kenapa rasanya ia ingin pindah ke atmosfer baru yang membawanya jauh-jauh dari Gwenn.
Gadis itu resmi menjadi kekasih Harry sekitar setahun yang lalu. Mereka terlihat serasi dan membuat semua gadis iri ketika melihat kemesraan mereka. Louis adalah satu-satunya sahabat Harry yang sama sekali tidak menaruh respect dengan hubungan Harry dan Gwenn. Menurut Louis, Gwenn hanya membawa pengaruh buruk bagi Harry, terlebih ketika kedua orang tua Harry memutuskan untuk bercerai enam bulan yang lalu. Gwenn sering kali mengajak Harry untuk pergi ke pub dan menenggelamkan dirinya dalam alkohol setiap malam—alih-alih sebagai distraksi dari segala permasalahan domestik yang Harry alami.
Dua bulan yang lalu, Harry bertengkar dengan Louis karena Louis mengatakan pada Harry bahwa Gwenn memiliki kekasih lain, yaitu teman Eleanor—kekasih Louis. Harry sama sekali tidak percaya karena Louis tidak pernah menyukai Gwenn. Ia berpikir bahwa itu hanya akal-akalan Louis agar ia dan Gwenn putus. Hingga akhirnya, Harry menemukan bukti bahwa Gwenn memang main belakang dan juga memanfaatkan uang Harry untuk dirinya sendiri.
"Bolos kelas itu nggak baik, loh," Harry terkesiap dan menatap seorang gadis yang kini ada di sebelahnya. Rambut yang ia gerai tertiup angin, membiarkan Harry mencium harum wanginya.
"It's none of your business," ujar Harry tanpa melihat gadis yang ada di sebelahnya. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, tetapi diluar dugaan, gadis itu malah tersenyum.
"Nggak baik juga menghindar dari masalah," kali ini gadis itu bersandar di tembok setinggi 1,5 meter dan melipat kedua tangannya di dada. Ia berdiri menatap Harry dengan senyuman. Harry masih enggan untuk melihat gadis itu.
"Masalah itu ada untuk dihadapi, bukan untuk dihindari. Alkohol juga bukan pelarian." Kalimat yang gadis itu ucapkan seakan menjadi tonjokan untuk Harry. "Kalau emang dia bukan gadis yang tepat buat kamu, cari aja yang lain. Aku tahu itu nggak segampang kelihatannya, tapi hidupmu akan terasa flat kalau kamu masih stuck dan nggak bisa move on dari mantanmu."
Sial, dia ini siapa sih?! Batin Harry saat melihat gadis yang berada di sebelahnya.
"Namaku Mikaela—Kal, biar nggak susah manggilnya. Aku mahasiswa transfer dari Journalism," ia tersenyum dan menatap pria yang ia ajak bicara, lalu memalingkan wajahnya lagi.
"Aku nggak nanya," Harry melipat kedua tangannya di dada, dan memalingkan wajahnya untuk menatap pemandangan Manchester di pagi hari. Kal hanya terkekeh melihatnya.
"Don't let anyone ruin your day, Mr. Styles. Aku pergi dulu. See you." Harry menghiraukan gadis itu, ia sudah tidak ada di tempatnya. Tapi tunggu..
Darimana ia tahu namaku? Batin Harry.
![](https://img.wattpad.com/cover/11759835-288-k215549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Girl
Fanfiction[AU] Saat seorang Harry Styles, cowok populer di kampusnya terbelit banyak masalah pribadi yang banyak menjadi penyebab berubahnya sikap dan sifatnya, bertemu dengan seorang gadis misterius yang bernama Mikaela Adams. Bagaimana jadinya kalau ternyat...