[EDITED Jan 30, 2020]
"Kamu kelihatan beda hari ini, mate," ujar Louis sembari memicingkan matanya. "Apa ada gadis baru lagi yang berhasil menarik hatimu?" Kali ini Louis menaikkan alisnya.
"Tidak," jawab Harry sembari menggeleng tanpa mengalihkan pandangan dari tugas Postcolonial Literature miliknya. "Tapi ia berhasil menonjokku." Louis terkesiap—bahkan hampir terjatuh dari bangkunya dan hampir menjadi pusat perhatian seluruh murid yang sedang membaca di perpustakaan.
"Apa kamu bilang?!? Kamu.. Ditonjok.. Oleh seorang gadis??" Tanya Louis yang awalnya meninggikan suaranya, kemudian merendahkan suaranya serendah bisikan.
"Iya, tapi nggak seperti yang kamu bayangkan, Lou. Gadis itu menonjokku dengan kata-katanya, balas Harry—yang masih terpaku pada layar laptopnya. "Namanya Mikaela. Kamu kenal nggak, Lou?" Tanya Harry yang kali ini menatap Louis. Ia berharap Louis mengerti gadis itu.
"Nggak, aku baru dengar nama itu. Emangnya dia murid sini?" Tanya Louis dengan tatapan tanpa dosa.
Harry beranjak memukul Louis dengan setumpuk paper miliknya. "Ya iya lah, bodoh. Kalau bukan aku juga nggak mungkin nanya," balas Harry kemudian melanjutkan mengetik.
Louis hanya menyengir sembari mengusap kepalanya. "Siapa tadi namanya?" Tanya Louis.
"Mikaela, Lou," balas Harry tanpa mengalihkan wajahnya dari layar laptopnya.
"Sepertinya Niall kemarin cerita kalau di kelas American Novel-nya ada anak baru bernama Mikaela. Mikaela Adams. Katanya, sih, dia mahasiswi transfer dari Journalism," ujar Louis lagi. Harry manggut-manggut kemudian.
Pada detik selanjutnya kedua mata hijau milik Harry bertemu dengan sosok gadis berambut panjang yang dikuncir ala ponytail. Tepat saat gadis itu hendak membuka pintu perpustakaan, ia menoleh, dan ia mendapati sesosok pria berambut keriting sedang melihatnya. Ia tersenyum lalu membuka pintu perpustakaan dan keluar dari ruangan itu.
"Louis, aku duluan, ya." Harry menenteng kertas, buku, laptop, dan jaketnya sementara tasnya ia sampirkan di bahu kanannya. Ia sedikit berlari untuk mengejar gadis berambut panjang yang beberapa hari ini menyita pikirannya. Harry sedikit kecewa ia tidak menemukan gadis yang ia cari di luar perpustakaan. Yang ada hanya sekumpulan gadis-gadis yang menjerit tertahan karena Harry baru saja keluar dan terlihat terburu-buru—yang jujur saja.. Wajahnya menggemaskan sekali jika seperti itu!
Mungkin ia di rooftop. Pikir Harry.
Ia membuka pintu darurat dan menaiki tangga menuju rooftop. Angin berhembus tenang dan menyapa Harry begitu ia sampai di rooftop gedung kampusnya. Harry sedikit memaksakan senyuman saat ia sampai disini karena ia tidak menemukan siapapun di tempat ini. Walaupun gadis yang ia cari tidak ada di sini, tetapi tempat ini cukup menenangkan juga, ia tidak keberatan untuk tinggal beberapa saat.
"Looking for me?" Tanya seorang gadis yang tiba-tiba ada di sebelahnya sembari menyandar di dinding pembatas setinggi 1,5 meter dan melipat kedua tangannya di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Girl
Fanfiction[AU] Saat seorang Harry Styles, cowok populer di kampusnya terbelit banyak masalah pribadi yang banyak menjadi penyebab berubahnya sikap dan sifatnya, bertemu dengan seorang gadis misterius yang bernama Mikaela Adams. Bagaimana jadinya kalau ternyat...