[EDITED Jan 30, 2020]
Harry termenung di kafetaria kampusnya. Gadis itu sama sekali tidak terlihat hari ini. Bahkan sekarang hanya tinggal ia, Louis, Niall, dan juga beberapa mahasiswa lain yang melakukan kegiatannya masing-masing.
"Kamu mau nungguin dia sampai kapan, sih, Harry? You heard Niall, she's absent today. No signs of her. Not even in the rooftop," ujar Louis.
"Kalau kamu mau pulang, ya udah pulang aja duluan, Tommo. Aku tetap nunggu Kal disini," balas Harry.
"Terus apa gunanya ponsel, Harry? Teknologi udah canggih," ujar Niall.
"One slight problem, though.. Aku nggak tahu nomor ponselnya," balas Harry kemudian ia mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
"Ya udah lah, Harry. Mungkin ada urusan yang buat dia nggak bisa masuk hari ini," ucap Louis. Harry mengangguk pasrah dan beranjak mengambil tasnya.
"Mungkin besok. Kita tunggu dia lagi besok, Harry," Niall menepuk-nepuk pundak kawannya yang terlihat lesu karena gadis yang ia tunggu tidak datang.
•••
"Uncle Hawwy nggak sama Aunty Kal, lagi? Aku mau main sama Aunty Kal." Sudah hari ketiga sejak gadis itu menemukan Lux di jalanan. Ia tidak kunjung kembali.
Tetapi positifnya, Harry kembali intens memperhatikan Lux. Bahkan sekarang Lux tidak hanya berdua dengan Louise jika ia bermain hide and seek. "Nggak, Lux. Aku nggak tahu dimana dia sekarang," balas Harry yang sedang bersama Louise dan Lux yang sedang sibuk menyisir rambut Barbienya.
Louise mengernyitkan dahi. "Kok kamu bisa nggak tahu dimana gadis itu sekarang? Terus dia siapa, dong? Kok kayaknya kalian udah saling kenal, gitu."
Harry menggeleng. "Dia.. Anak baru di kampus—well, mahasiswi transfer, sih, actually. Aku ketemu dia di atap gedung kampus waktu aku baru putus dari Gwenn," balas Harry. "Terus dia menghilang, dan muncul lagi saat Sara memanggilku karena nilai-nilaiku turun drastis," lanjutnya.
"Aunty Kal menghilang? Kayak hantu aja," Lux berkata sekenanya. Tetapi Harry tertohok mendengarnya. "I'd never believed it if she was a ghost, either. Mum once told me when she was read me a bed time stories, hantu tidak ada yang cantik. Aunty Kal cantik. Dan kakinya menapak tanah. Mum juga bilang kalau hantu tidak menapak tanah." Lux terus menyisir rambut blonde boneka Barbienya.
"Kemarin aku membacakan cerita tentang nenek sihir, bukan hantu. Lux emang lagi senang mengembangkan imajinasinya. Kemarin buktinya waktu kuceritakan tentang cerita raksasa yang ada di film, dia cerita ulang ke papanya kalau dia berpetualang di sana bersama raksasa yang punya belalai," kata Louise yang sontak membuat Harry tertawa mendengarnya.
Tetapi ia masih tidak bisa mengesampingkan gadis itu. Senyumannya, tawanya, seakan memenuhi pikirannya.
Bunyi nyaring ponsel miliknya terdengar memekakan telinga, menyadarkan Harry dari lamunannya tentang Kal.
Gemma?
Jemari Harry beranjak menggeser layar ponselnya. "Tumben kamu menelp—"
Belum sempat Harry menyelesaikan kalimatnya, ia justru mendengar suara seorang gadis yang bukan merupakan milik kakaknya. "Harry, it's me, Mikaela." Harry mengerutkan dahinya.
"Kok..? Gimana bisa kamu sama Gemma?" Tanya Harry.
"It's a long story, but I need you to get here immediately. Gemma kecelakaan."
"Kalian dimana, Kal? Aku kesanasekarang." Balas Harry.
![](https://img.wattpad.com/cover/11759835-288-k215549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Girl
Fanfiction[AU] Saat seorang Harry Styles, cowok populer di kampusnya terbelit banyak masalah pribadi yang banyak menjadi penyebab berubahnya sikap dan sifatnya, bertemu dengan seorang gadis misterius yang bernama Mikaela Adams. Bagaimana jadinya kalau ternyat...