Chapter 10

4.7K 679 48
                                    

[EDITED Apr 03, 2020]

Author's note: Song for this chap: Say Something that performed by Alex and Sierra. (it's because I'm in love with them and I think it's the right song for their situation)



Sudah seminggu Gemma di rawat di rumah sakit, selama itu juga Harry tidak melepaskan perhatiannya dari gadis misterius yang tiba-tiba memasuki kehidupannya dengan cara menonjoknya dengan kata-kata dan menyelesaikan satu persatu—namun pasti—permasalahan hidupnya.


Mulai dari perhatiannya pada Lux, Gemma, dan yang terakhir ibunya sendiri.


"Kal," panggil Harry sembari menepuk pundak Kal. Gadis itu menoleh dan melepaskan airpods yang ia gunakan untuk mendengarkan lagu. "Mau ikut aku ke rooftop?" Tawar Harry.


Kal mengangguk dan seketika itu juga tangan Harry menggenggam lembut tangan Kal, membuatnya merasakan perasaan nyaman dan aneh secara bersamaan.



•••



Angin malam menerpa rambut panjang Kal yang ia biarkan tergerai. Harry teringat saat pertama kali mereka bertemu di sekolahnya, ia juga mencium harum wangi yang sama dari rambut panjang Kal.


"Kal... Promise me, you won't leave me again." Harry menggenggam tangan gadis yang sekarang menghadap kearahnya.


"I told you, Harry. Sebentar lagi aku akan pergi... Jauh," balas Kal sembari menunduk dan membuang mukanya. Ia takut. Takut melihat raut kecewa yang sekarang terpampang jelas di wajah Harry.


"Kapan? Kemana? Dan berapa lama kamu pergi, Kal? Aku bisa ikut nemenin kemanapun kamu pergi," ujar Harry, sementara lawan bicaranya tidak menjawab pertanyaannya.


"Kal... Look at me," Harry menarik dagu Mikaela agar gadis itu melihatnya, melihatnya tepat di kedua mata emerald green yang sering kali ia puja.


"Aku tahu kita mungkin belum kenal lama, but I love you, Kal." Tubuh Mikaela serasa terbang di udara saat Harry menyatukan bibirnya dengan milik pria berambut ikal itu. Mereka membuat suasana dinginnya Manchester menghangat, hanya untuk mereka sendiri.


"Harry, I can't," Kal berusaha berontak dari pelukan Harry, namun ia salah, justru Harry lebih kuat daripada dirinya. Gadis itu menyerah dan menyandarkan wajahnya pada pundak Harry. Ia menangis disana, Harry tahu itu. Ia tahu seakan-akan Mikaela-nya hendak pergi dalam jangka waktu yang lama.


"Just tell me.. Tell me and I'd follow you wherever you go," ucapan Harry membuat air mata Kal semakin menderas.


"Harry, you better stop that," ujar Kal saat ia berhasil melepas pelukan Harry dan memunggungi Harry.


"Kenapa? Apa aku salah kalau aku jatuh cinta sama kamu dan nggak mau kamu pergi ninggalin aku?" Tanya Harry sembari menyentuh punggung Kal.


"I'm not real, Harry! Aku bakalan ninggalin kamu bentar lagi, aku bakalan nyakitin kamu!" balas Kal dingin.


"What do you mean that you're not real? Kamu nyata, Kal. Aku bisa melihat, menyentuh, memeluk, bahkan beberapa menit lalu aku menciummu!" Harry mengacak-acak rambutnya frustasi. "I love you, Kal. Just please.. Don't go." Harry mendekap tubuh Mikaela dari belakang.


Mikaela membalikkan tubuhnya dan beranjak menyatukan bibirnya dengan milik pria yang ada di hadapannya. Basah. Ciuman mereka basah. Hilangkan pikiran kotor kalian, karena Mikaela mencium Harry bertepatan dengan jatuhnya air mata di pipinya.


Dan sepersekian detikkemudian Harry tersadar bahwa Mikaela sudah tidak ada dipelukannya.

Ghost GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang