Chapter 5

6K 752 20
                                    

[EDITED Jan 30, 2020]



Harry benar-benar dibuat gila dengan gadis itu. Hampir seminggu berlalu sejak Mikaela bertemu dengan Liam dan Louis di rooftop, kini ia hilang bagaikan ditelan bumi. No signs of her. Niall juga tidak mengatakan apapun soal Kal. Gadis itu benar-benar menghilang.


Siang ini Harry dengan raut wajah cemas. Ia—lagi-lagi—membolos saat pelajaran dan memilih untuk menerjang hujan lebat. Bagaimana tidak? Ia mendapatkan telpon dari kakak sepupunya kalau keponakannya hilang! Harry mungkin terlihat cuek dan tidak peduli dengan segala hal semenjak kedua orang tuanya berpisah, namun tidak untuk keponakannya. Harry sangat amat peduli terhadap keponakannya.


Ia mengusap wajahnya saat melihat sebuah nama muncul di layar ponselnya. Hembusan napas berat terdengar sebelum ia mulai berkata, "I'm on my way, Louise. Take a deep breath. Mungkin Lux bermain tidak jauh dari rumah," ujar Harry.


"Aku sudah mencarinya hingga keluar kompleks, Harry! I found nothing!" Terdengar isak tangis dari Louise Teasdale, kakak sepupunya. "Lou, she's just 3. What do you expect?" Balas Harry yang masih fokus menyetir. "I should've known better than to call you for help. You never cared about anything anymore, Harry! I'm sorry if I—"


Tidak, Harry tidak memutuskan sambungan telpon seperti biasanya. Harry justru melihat sosok gadis berambut panjang yang ia kenal sedang menggendong seorang anak kecil yang terlihat persis seperti Lux, keponakannya. Harry yakin betul kalau gadis yang sedang menggendong Lux adalah Kal. Ya, gadis yang membuatnya gila karena sikap misteriusnya yang menghilang secara tiba-tiba.


"I found her. I'll call you back later, Louise." Ia meletakkan ponselnya di sakunya kemudian memberhentikan mobil tepat di depan trotoar. Harry berusaha mengambil payung satu-satunya yang ia miliki dan beranjak keluar menyusul gadis itu.


"Hei! Kal!" Harry berteriak melawan derasnya suara hujan dan gemuruh petir.


"Harry? What are you doing here?" Tanya Kal yang juga berteriak karena hujan.


"Uncle Hawwy!" Lux menggeliut di gendongan Kal dan beranjak memeluk Harry, tanpa memerdulikan guyuran hujan.


Harry mengusap-usap rambut gadis kecil itu ketika ia berada dalam gendongan Harry. "Where have you been, Lux? Your mum has been looking for you everywhere. She's so worried and thought you were taken by the bad guys." Harry tetap mengelus rambut gadis kecil itu.


"Harry, hujannya terlalu deras. Lux udah terlalu lama hujan-hujanan. Sebaiknya kamu bawa dia pulang." Kal mengingatkan Harry akan kondisi hujan dengan gigi gemletukan.


"Fine. But you're coming with me." Kal hanya bisa menganggukkan kepalanya.



•••



"Here, I'm sure it'll fit." Louise menyerahkan baju miliknya untuk dipinjamkan kepada Kal.


Kalian harus mengerti betapa bahagianya Louise saat Harry pulang bersama anak semata wayangnya. Maksudku, hei! Bahkan Harry tidak pernah peduli terhadap keponakannya itu sejak perceraian orang tuanya. Mungkin Gemma beberapa kali menghubungi Louise untuk menanyakan soal Lux, but she changed too much since their parents' got divorce.


"Gemma nggak pulang lagi?" Tanya Harry pada Louise sembari mengacak-acak rambutnya menggunakan handuk.


Oh, mereka tinggal seatap. Anne, Des, Gemma, Harry, Louise, Tom dan juga Lux. Mungkin dulu semuanya baik-baik saja dan mereka terlihat seperti keluarga besar yang harmonis. Tetapi tidak sejak perceraian Anne dan Des.


Louise hanya menggelengkan kepalanya sembari menghanduki Lux. "Go get change, Harry. I'll take care of her." Harry mengangguk dan segera menaiki tangga untuk mencapai kamarnya.


Saat di kamarnya ia terus merenungi hilangnya Kal yang bisa dibilang mendadak. Ia pergi tanpa jejak dan tidak satupun mahasiswa—selain kelima pria itu—yang mengenalinya. Lalu sekarang, ia muncul secara tiba-tiba dan menemukan Lux.


Harry memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan menemukan Kal hendak pergi dari rumahnya. "Uh, I've got to go now. Um.. Akan kukembalikan bajumu pada Harry besok."


Harry berlari kecil untuk menahan Kal agar ia tidak pergi dari rumahnya. "Kal, tunggu!" Ia berhasil menahan tangan Kal sebelum gadis itu beranjak dari tempatnya. "Stay here tonight, please. Ada banyak hal yang mau kuceritakan."


Entah setan apa yang merasuki Harry untuk meminta Kal tinggal di rumahnya malam ini. Entah angin darimana yang mendorong Harry untuk berkata seperti itu. Tetapi ia benar-benar dibuat gila oleh gadis misterius itu. Sebentar-bentar datang, kemudian mengucapkan sesuatu seolah-olah ia mengerti duduk perkara yang sedang terjadi di dalam kehidupan Harry, lalu kemudian pergi begitu saja.


"Please, Kal. I'm begging you to stay," ujar Harry lagi, kali ini ia sudah berada di hadapan gadis itu dan menatap matanya dalam-dalam.

Ghost GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang