Chapter 3

6.2K 779 25
                                    

[EDITED Jan 30, 2020]



"Air mineral lebih sehat daripada minuman beralkohol." Sebuah suara datang bersama sebotol air mineral. Harry menoleh kearah gadis yang baru saja berceloteh, kali ini gadis itu mengikat rambutnya berbentuk ponytail.


"Ya udah kalau nggak mau." Kal menarik kembali botol air mineralnya, "toh yang merasakan akibatnya juga kamu sendiri. Apalagi kamu belum sarapan. Bisa-bisa kamu kena penyakit—" ucapan gadis itu terhenti karena Harry mengambil air mineral yang berada di tangan gadis itu dan meneguknya sedikit.


"Kamu, tuh, punya kemampuan supranatural yang membuatmu bisa mengetahui semuanya, ya?" Tanya Harry setelah menelan tegukannya.


Gadis itu justru tertawa kecil mendengarnya. "There are many things that I cannot explain to you, yet." Ia tersenyum setelahnya.


"Terlalu banyak menutupi sesuatu juga bisa jadi stress," balas Harry sembari mengangkat bahu.


Gadis itu malah tertawa, kemudian ia berdehem sebelum memulai kalimatnya. "Speak for yourself." Tonjokan ketiga untuk Harry dari gadis misterius di sampingnya ini.


"Ngapain kamu disini?" Tanya Harry tanpa melihat lawan bicaranya.


Ketika beberapa detik ia tidak mendengar jawaban dari gadis itu, Harry menolehkan kepalanya dan menyadari bahwa tidak ada siapapun di sebelahnya kecuali air minum yang masih berdiri tegak di hadapannya. Kemana perginya gadis itu? Batin Harry. Ia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, berharap ia dapat menemukan gadis itu—yang mungkin mencoba bermain hide and seek dengannya.


Ternyata memang sudah pergi. Tapi kemana? Dan bagaimana caranya ia bisa menghilang secepat angin? Batin Harry lagi. Ia mengangkat bahunya dan menggelengkan kepalanya lalu mencoba menikmati angin dan pemandangan London yang terpapar di hadapannya.


Padahal yang tidak Harry tahu, dibelakangnya ada seorang gadis yang mengamatinya secara seksama. Dalam hatinya ia tahu, bahwa pria yang sedang memunggunginya ini tidak seperti yang ia lihat.


Pasti banyak rahasiadibalik sikapnya yang seperti itu. Everything happens for a reason. Batinnya lalu tersenyum.

Ghost GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang