"Apa nggak ada yang bilang kalau lo itu laki-laki nggak punya perasaan? Merasa diri lo hebat dan merendahkan orang dengan kata-kata lo yang sinis."
"Surprisingly tampang lo yang galak itu kayak anak anjing sewaktu lo pakai setelan jas warna merah itu. PS: yes lo mirip boiben. But what's wrong with boyband looks? Mereka lebih enak dilihat ketimbang aktor sombong nggak punya hati."
"Apa-apaan dengan kalimat "lebih baik kamu cari public figure lain yang load pekerjaannya nggak sebanyak aku untuk kamu ganggu dan kamu mintai pekerjaan"? Lo mau sombong di antara seleb, lo paling populer? Should I post it online? Supaya banyak orang yang tahu lo cuma seleb yang angkuh dan sinis."
"Sori. Sepertinya aku lagi nggak sadar waktu ngetik sms-sms tadi. Sori ya... Btw kamu kelihatan lebih segar dengan setelan jas yang kemarin. Kelihatan beda. Aku baca di situs online, penampilanmu katanya beda dan istimewa. Hei, pilihanku nggak sepenuhnya salah kan?"
"Ehm, malam ini kamu jadi siaran di radio Metro Female kan? Mau dibawain sesuatu nggak? Kayaknya nanti malam aku lewat daerah situ deh..."
"Terlalu sibuk untuk balas sms? Itu artinya kamu masih butuh manajer. Can you give me another chance, please?"
"Btw, just so you know... I was trying so hard to finish my job last night. Aku bahkan harus ninggalin mobilku di parkiran stasiun radio hanya supaya nggak kena macet parah saat ke Balai Sarbini. Pulangnya kehujanan parah dan sekarang terbaring sakit. Apa sedikitpun kamu nggak merasa bertanggungjawab?"
"Aku nggak minta macam-macam. Cukup berikan aku pekerjaan dan kesempatan sekali lagi. Please..."
***
Gilang menggelengkan kepalanya. Rentetan sms-sms yang masuk ini membuatnya menyesal buru-buru menyalakan ponselnya. Awalnya ia heran panggilan yang dipakai pengirimnya berbeda-beda. Di sms awal, nada kemarahan tampak jelas dalam sms-sms itu yang terbukti dengan si pengirim memakai sebutan lo-gue. Sementara sms-sms terakhir, si pengirim seolah lupa dengan kemarahannya dan kembali memakai sebutan normal aku-kamu. Dan kesemuanya dikirim oleh orang yang sama.
Kenapa ia tidak terkejut dengan datangnya sms-sms ini? Tidak, rasanya ini sudah bisa diprediksi mengingat level kengototan cewek itu tidak bisa diremehkan. Cepat atau lambat, cewek bernama Arina itu akan kembali merecokinya. Gilang hanya tidak menyangka semua berlangsung secepat itu?
Apa cewek itu nggak punya harga diri? Gilang sudah berkali-kali menolaknya bahkan bicara sedikit kasar semalam--meski ia sedikit menyesali hal itu sesudahnya. Tapi mengingat itu tidak membawa pengaruh apa-apa bagi cewek yang sangat ceroboh itu, penyesalannya terasa percuma.
Gilang mendesah. Ia tidak ingin jadi orang jahat bagi siapapun, tapi tampaknya bagi cewek ini tidak punya pilihan lain untuk terus bersikap jahat. Ia sudah membuktikan sendiri kinerja cewek itu? Karirnya bisa jatuh hingga ke dasar jika ia nekat mempekerjakan cewek itu jadi manajernya.
Ini soal bukan dirinya bersikap jahat, melainkan ia yang sedang berpikiran waras. Sesederhana itu.
Dan bukti bahwa ia tidak mau lagi dipersulit karena kecerobohan Arina adalah ia tidak mau ke depannya ada hari seperti hari ini, di mana ia harus mengorbankan waktu luangnya yang berharga untuk bekerja dengan tarif separuh dari standar yang ia tetapkan.
Harusnya kemarin ia memperingatkan Arina betapa liciknya seorang produser radio jika orang itu sudah berniat untuk 'curang'.
Kembali Gilang menghela napas, ia mengingatkan untuk sedikit 'memarahi' produser yang seingatnya bernama Kelly untuk tidak berbuat begitu pada pengisi acara siapapun itu.
Ia mematikan mesin mobilnya. Mobilnya sudah lama berhenti di area parkir stasiun radio ini, namun karena sms-sms yang menyita perhatiannya, Gilang terlambat menyadari bahwa ia sudah menghabiskan waktu terlalu lama di dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Miss Manager (Tamat Di KK)
Chick-LitPengorbanan demi cinta tidak selalu berujung manis. Arina menyesal telah memberikan semuanya untuk Jody, pacar yang dicintainya. Di hari ulangtahun pacarnya, Arina mendapati kenyataan bahwa Jody pergi dengan membawa semua uang Arina yang harusnya di...