Vanya Storie

6.2K 330 7
                                    

Aku adalah seorang putri tunggal dari pasangan Mr. and Mrs. STUART. Mereka adalah Andrew Stuart dan istrinya Mrs. Angela Stuart.

Kami hidup dalam kesederhanaan yang sangat membahagiakan. Di kawasan kota Manhattan kami membangun hidup yang sederhana.

Setelah dady pensiun, kami pindah ke Manhatan ini. Aku sendiri tidak tau pasti penyebab kami pindah, karena saat itu aku baru berumur 5 tahun.

Aku tumbuh dengan asuhan yang sangat baik dari kedua orang tuaku. Kesederhanaan yang di tanamkan padaku tetap aku ingat dan tumbuh bersama denganku hingga kini.

Sebentar lagi libur musim panas. Dan aku merengek agar dady mengajak aku dan momy berlibur.

"Dady, libur musim panas ini kita berlibur kemana? Anya ingin berlibur bersama mom and dad" rengekku bergelantungan pada lengan kokoh dady.

Aku sangat suka bermanja manja seperti ini pada dady, karena ia akan melakukan apa saja yang aku inginkan.

Dia adalah sosok ayah sempurna bagiku. Dia selalu mengusahakan kebahagiaan bagi anak dan isterinya. Sepanjang aku hidup, aku tidak pernah melihat dady marah marah kepadaku dan momy.

"Anya jangan gangu dad-mu. Ayo ikut mom, kita ke toko bunga. Hari ini ada bunga baru yang masuk. Kamu pasti suka sayang, ayo"

Momy memang tau aku menyukai bunga seperti dirinya, karena itu ia membuka toko bunga. Setiap hari aku dan momylah yang mengurus bunga bunga di sana.

"Seriosly mom? Bunga apa?"

"Bunga lily sayang. Ayo nanti kita terlambat"

Aku kegirangan mendengar jawaban momy. Ya, aku memang sangat menyukai bunga lily. Momy memang paling tau apa yang aku suka.

"Dad, pokoknya makan malam nanti Anya akan dapat jawaban kemana kita akan pergi" Ancamku dengan wajah yang sengaja di buat galak dan nada merajuk.

"Iya sayang. Pergilah" ia mencium keningku penuh kasih sayang.

"Ingat dady, ini ancaman" seruku mengingatkan

"Lihatlah. Momy sudah jauh"

Aku berlari mengikuti momy yang sudah menjauh.

***

Setelah seharian aku dan momy mengurus semua bunga yang baru masuk memenuhi stok kami yang telah habis, aku sangat kelelahan. Karena hari ini aku banyak sekali bekerja.

Mengangkat bunga dari truck mobil yang mengangkutnya, memindahkan beberapa pot bunga, menyiram bunga dan merangkai beberapa bucket yang di pesan.

Aku melangkahkan kakiku gontai memasuki rumah bersama momy.

Dady yang telah menyiapkan makan malam untuk kami menunggu dengan sabar. Dan begitu aku dan momy pulang, dady langsung menyapa dengan senyum ramahnya.

Dady memang lelaki super yang sangat menyayangi keluarganya. Selain kehangatannya, ia sangat jago dalam hal memasak. Dan itu nilai plus yang membuatku semakin mencintai lelaki itu. Aku selalu mendambakan laki-laki seperti dadylah yang akan menjadi siamiku kelak.

Aku mencurahkan semua rasa lelahku pada dady yang dengan setia menanti dan mendengar semua celotehku. Dan momy yang menyimak hanya geleng geleng sambil tersenyum geli mendengarku yang sesekali berlebihan.

Hari-hariku berlalu penuh dengan keceriaan. Sampai suatu hari ketika dady dan mommy akan pergi ke acara teman dady.

Entah mengapa malam itu mommy dan dady tidak mengajakku. Tak seperti biasanya. Dari sore aku sudah di suruh menutup toko bunga mommy dan menjaga toko peralatan milik dady di samping rumah.

I Want You, Just You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang