"Mudah2an saya bisa bantu." ucap seorang laki-laki yang tak lain adalah Dimas.
Amira membalas senyuman itu
"Terimakasih mas...." Ucap Amira menggantung seakan bingung harus menyebutkan nama pemuda itu apa sedangkan namanya saja dia tidak tahu. "Mas ganteng." lanjutnya tak sadar telah mengundang kekehan pelan dari seorang lelaki disampingnya."Ini kartu nama saya. Dan ini lamaran kamu saya mau baca dulu. Nanti saya akan segera kabari kamu." Seru Dimas menggenggam sebuah amplop coklat. Ya, lamaran kerja Amira.
Dengan perlahan Amira mengambil kartu nama yang di berikan oleh Dimas. Tak lama kemudian Dimas pun berlalu dari hadapan amira.
"Dimas Erlangga Nazar, jenderal manager di PT.ABADI SEJAHTERA" Amira berucap dengan tidak percaya
"Amira Khoirunnisa Rahma" seru Dimas setelah sampai tepat di depan mobilnya
Dimas dan Amirapun sama-sama tersenyum setelah mengetahui nama masing-masing. Sungguh tadi mereka berbincang seakan seperti 2 orang yang sudah mengenal lama . Padahal sebelumnya mereka tidak saling mengenal satu sama lain .
Flashback off
Hari ini adalah hari kedua Amira bekerja. Amira patut berbangga diri karenanya. Sangat susah bagi orang lain untuk bisa melamar bekerja diperusahaan yang dinaungi Dimas itu.
Kini Amira telah di tempatkan di bagian administrasi. Jabatan yg cukup tinggi memang untuknya di perusahaan sebesar itu mengingat Amira yang hanya lulusan SMK . Akan tetapi Dimas meyakini Amira akan bisa bertanggung jawab dengan tugas nya setelah melihat nilai-nilai kemampuan Amira. Amira cukup cerdas dan mungkin hanya terganjal biaya saja untuk melanjutkan study, pikir Dimas.
Tidak bisa dipungkiri keputusan Dimas memang membuat sebagian karyawan di perusahaan itu merasa iri terhadap Amira. Mereka saja harus berusaha keras untuk bisa naik jabatan. Sedangkan Amira dengan satu langkah saja dia berhasil menduduki jabatan yang banyak karyawan disana inginkan.
"pagi mbak.!" suara seseorang menyapa
"eh.. Amira udah dateng?" sahut seseorang yang sedari tadi di dalam ruangan yang tak lain bernama Ranty
Dengan senyum tipis di bibirnya, Amira mengangguk meng-iyakan. Ranty pun tersenyum .
"Amira. mbak mau ke ruangan mbak ya. Kamu gak apa-apa kan gak sama mbak?" ucap Ranty sedikit tak enak
"loh bukannya ruangan mbak disini?" tanya Amira heran
"sebenarnya mbak itu d bagian marketing mir, cuma karena kemarin nadya gak masuk jadi mbak di suruh untuk temenin kamu dulu." balas ranty
Amira memberenggut, pasalnya dia sudah terlalu nyaman dengan Ranty.
Seakan tau apa yang Amira pikirkan, sekilas senyum terukir di wajahnya
"udah ada bagian nya masing2 Amira. kamu tenang aja nadya juga baik."Amira tersenyum mengangguk meng.iya kan .
"ya udah deh mbak. tapi mbak sering-sering ya main kesini."" iya cantik . tenang aja " seru ranty dengan tatapan menggoda dan berlalu mninggalkan Amira yang tersenyum simpul dibuatnya.
Tengah asyik dengan lamunannya, tanpa sadar seseorang masuk ke dalam ruangan dan berdiri tepat di belakang Amira
"hey, kerja koq ngelamun. Awas nanti kesambet loh!" seru orang itu
sedikit kaget Amira menoleh ke belakang menuju sumber suara
"eh pak dimas. maaf pak""kamu kebiasaan ya. jangan minta maaf kalo gak punya salah." seru dimas tertawa kecil dan menggeleng gelengkan kepala, tak habis pikir dengan tingkah Amira
"hhe.. iya pak refleks soalnya!" sahut Amira menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal
ketika asyik dengan perbincangan mereka seseorang datang dari luar
"selamat pagi." ucap orang itu lembut dan menyimpan tas yang ia bwa
dua orang yg berada di ruangan itu sontak menoleh ke arah suara
Amira melongo tak percaya ketika melihat orang yg masuk ke dalam ruangan nya
"NADYA, kamu kerja disini juga?" ucap Amira dan langsung berhambur memeluk NadyaDimas seakan heran di buatnya. trnyata mereka berdua sudah saling kenal.
Tak di pungkiri perempuan yg bernama Nadya itu pun sama tak percayanya dengan Amira. Karyawan baru yang di maksud ternyata adalah Amira wanita yang sangat di kenalnya . Namun berbeda dengan Amira yang kegirangan karna ternyata teman satu ruangan nya adalah orang yg di kenalnya . Nadya justru hanya melongo mendapat pelukan mendadak dari Amira . antara tak percaya, marah dan kesal kini berkeliaran di benaknya.
'kenapa aku harus ketemu lagi sama kamu Amira..' batin nadya
to be continue
Ah.. aku kembali.. setelah sekian lamanya 😂
Masih ada yg nunggu?..
Masih adakah nazara disini... 😁
Kayanya udh lupa jg sama ceritanya.. hihihi
Tp gk apa.. jgn terpaku sama nazara aja ya.. semua bebas berimajinasi... ini cuman cerita fiksi yg ku buat karena dr dulu aku cinta mati sama nazara 😁
Cerita ini aku repost ulang.. semoga masih ada yg suka.. karena kelamaan hiatus semenjak lahiran dan urus anak.. uups curhat 😁.. skrng kngen nulis lg 😍
Udh gtu aja deh ya.. bingung mau bilang apa..
Happy reading 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Takkan Keliru
Fanfictionamira adalah seorang janda muda yang harus berjuang untuk merawat mamanya yg tengah trauma. pertemuannya yg tak sengaja dgn dimas membuatnya mendapatkan pekerjaan.. entah kenapa amira memutuskan untuk memulai hubungan dengan richo.. dan tanpa amira...