part 4

116 12 2
                                    

"pah..?" tanya Cinta yang heran melihat papanya hanya diam saja.

"ihh, papaaaaah!" kesal Cinta dengan sedikit berteriak.

Dimaspun tersadar dari lamunannya.
"i....iya sayang" ucapnya terbata

melihat papanya yang tidak menghiraukannya membuat Cinta kesal. dilipatnya kedua tangan Cinta di depan dada
"cinta ngambek ah" ucap cinta yg membuat Dimas terkekeh mendengarnya.

"loh, koq ngambek sih, nanti cantiknya ilang loh!" seru Dimas menggoda Cinta dengan mencubit pipi tembam anak mungilnya.

Cinta mengerucutkan bibirnya tanda tak suka. tapi itu malah membuat dimas semakin gemas di buatnya.

dan akhirnya pertanyaan yang terlontar dari mulut Cinta pun perlahan-lahan tak dihiraukan lagi oleh cinta.
Dimas merasa lega, setidaknya ia bisa menghindar dari pertanyaan yang sama sekali tak ingin di dengarnya.

***

AMIRA POV

Tak terasa hari sudah mulai pagi. akupun harus bersiap-siap pergi ke kantor.
Dan kalian tau?, hari ini adalah hari terburuk yang pernah ku alami. Tadi aku bangun kesiangan, dan sekarang motorku mogok.

aku tau semua tak akan sesuai seperti yang kita inginkan. tapi apa harus separah ini? aku pegawai baru di kantor , dan jika aku terlambat habis-lah sudah . bisa-bisa aku di pecat tanpa pesangon.

aaaaaaa...
lama-lama bisa gila kalau ku pikirkan terus menerus..

ku terus saja berjalan mendorong motor mogokku ini. kupikir harus secepatnya aku temukan bengkel. Dan benar saja tak lama ku berjalan ku dapati bengkel yang sejak tadi aku cari-cari .

"alhamdulillah ya Allah" ucapku bersyukur.

tanpa basa basi langsung saja ku hampiri mas-mas pekerja bengkel ini.

"maaf mas mengganggu sebentar, motor saya mogok, apa bisa diperbaiki" ucapku to the point saja, aku tak mau mengulur-ngulur waktu.

mas-mas itu hanya diam melihatku
'apa ada yang aneh' pikirku

"bisa di perbaiki SECEPATNYA MAS?" ucapku sedikit kesal.

mas-mas itu terlihat kaget dan salah tingkah, "i...iya mbak tunggu sebentar" ucapnya terbata.

aku hanya bisa menggeleng melihat tingkah mas-mas ini.
'ganteng-ganteng lemot' pikirku

mas-mas itu terlihat sedang mengotak-atik motorku , aku hanya diam sambil sesekali melihat ke arah motorku yang sedang diperbaiki. Dan kalian tau, ternyata pandanganku bukan hanya pada motorku saja, sesekali ku pandangi mas-mas pegawai bengkel itu. badannya yg tinggi kekar, tubuhnya yang atletis, wajahnya yang tampan, dan senyum manisnya itu membuat hatiku meleleh ..

'ya tuhaaaan.. apa ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama' gumamku dalam hati

*POV end

10menit Amira menunggu, Amira semakin resah karna motornya tak kunjung juga selesai. diliriknya berkali-kali jam tangan yang bertengger manis di pergelangan tangannya, sudah 20menit berlalu. tiba-tiba amira dikagetkan dengan suara klakson, segera Amira menoleh ke arah suara dan menunggu seseorang keluar dari mobilnya.

Betapa kagetnya Amira ternyata sang empu-nya mobil adalah Dimas, bos besar di perusahaannya.

"gawat ini, pasti pak Dimas mau marahin aku. duhh gimana dong." gumam Amira sedikit takut kalau Dimas akan menegurnya karna akan terlambat.

*DIMAS POV

ku lajukan mobilku menyisiri jalanan ibukota. pikiranku sedikit kacau saat ini karena sebelum berangkat tadi tak biasanya Cinta putri kecilku memelukku dengan erat, hatiku semakin tak karuan ketika Cinta meminta sesuatu padaku

"papah..papah..cepet bawa pulang mamah ya pah..jemput aja pah biar mamah mau pulang"

mungkin harus cepat-cepat ku temui cyntia

cyntia

mengingat nama itu saja rasanya sakit sekali. satu nama namun menyimpan sejuta luka di dalamnya.

---

di tengah perjalanan, dari kejauhan aku melihat seorang wanita tengah berdiri di depan sebuah bengkel, karena laju mobilku yang memang pelan, aku bisa melihat dengan jelas siapa wanita itu

"Amira" gumamku

langsung saja ku tepikan mobilku, kubunyikan klakson, membuka seatbelt serta pintu mobil, dan menghampiri Amira

"sedang apa mir?" tanyaku

" eh pak Dimas, jangan marah ya pak, saya ga niat terlambat koq pak. motornya aja yang gak bisa diajak kompromi.jadi saya..." Amira nyerocos saja tanpa ada jeda

Dan apa-apaan dia ini memangnya aku terlihat orang yang suka marah-marah apa?.

*pov end

"sudah..sudah.. kamu ga mau terlambat kan?" ucap Dimas memotong perkataan Amira.

Amira hanya mengangguk

"yaudah, ayo naik mobil!" ajak Dimas

"iya..iya pak" ucap Amira menurut.

mas-mas pekerja bengkel menghentikan Amira saat dilihatnya Amira akan menaiki mobil.

"mbak tunggu mbak" ucap mas-mas itu

Amira menghentikan langkahnya
"iya..kenapa"

"nomor mbak berapa? nanti biar saya hubungi kalau sudah selesai" ucap mas-mas itu sambil menyerahkan buku dan pulpen kepada Amira.

"eh iya saya lupa (menulis nomornya) ini mas" lalu menyerahkan buku itu.

" iya mbak makasih."

Amirapun segera menaiki mobil. setelah Amira masuk, mobil itupun melaju dengan perlahan..

"CANTIK"
gumam mas-mas pekerja bengkel dalam hati. dan tak hentinya dia memandangi nomor yang tadi ditulis oleh Amira dengan senyum yang sangat sulit untuk diartikan..

to be continue

pasti tau kan siapa mas-mas itu?. hhe

voment lagi ya.. ;-D
buat semangatku nambah.

see you guys
makasih bgt yang udah setia baca ceritaku yang super ngawur ini.. :-D

ini hanya sebatas melepas kangen sama best couple kita..

sedih ya mereka belum bisa seprojek lagi
:-'(

Cinta Takkan KeliruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang