Bagian 24

5K 265 0
                                    

Author PoV
...

Dua minggu setelah pertemuan Velo dengan Sarah di cafe, semuanya berjalan baik baik saja. Velo berusaha menepati janjinya pada Sarah untuk menjaga Dera selama gadis itu ada bersamanya. Bukan hanya mengenai janji itu, namun ada sesuatu dalam diri Velo yang membuatnya begitu ingin melindungi Dera. Ia tidak ingin Dera menangis atau ketakutan lagi, tidak sampai nanti Velo tau apa yang sesungguhnya terjadi pada masa lalu Dera.

Dera melihat sekilas lampu interkomnya menyala, tanpa perlu menjawabnya terlebih dahulu ia langsung masuk ke dalam ruangan Velo untuk menemui bosnya itu.

Dera melihat Velo yang sedang serius menatap laptop di depannya, tanpa berkata apa apa ia memutuskan menunggu hingga laki laki itu bersuara terlebih dahulu.

Ada sesuatu...

Dera berusaha membaca raut wajah Velo.

Ia bisa menduga pasti ada sesuatu yang buruk yang sedang dihadapi Velo. Wajah Velo terlihat sangat serius... ia menatap laptopnya dengan dahi yang berkerut.

"Dera, pergilah ke apartemen saya... cari tas hitam yang berisi berkas berkas proyek kita yang ada di Makassar. Saya lupa dimana saya meletakkan tas itu, mungkin di ruang kerja atau mungkin juga di kamar... entahlah. Pokoknya kamu cari saja dan bawa kembali ke sini segera..."

Tanpa berkata apa apa Dera menerima kartu apartemen yang di sodorkan Velo.

"Dera..." panggil Velo lagi tepat saat Dera baru akan menarik daun pintu.

"Ya, pak..."

"Felix akan mengantarmu... dan mintalah Lisa untuk menemani mu..."

"Baik pak..." Dera tersenyum sebelum meninggalkan ruangan Velo.

Di depan lift Dera bertemu dengan Erlangga. Laki laki itu nampak terburu buru sambil menenteng sebuah map di tangan kirinya.

"Hai Dera..." sapanya cepat saat mereka berpapasan.

"Selamat siang pak Erlangga..."

Dera menatap Erlangga yang berjalan cepat menuju lobby ruangannya.

Ada apa sebenarnya...??

Pak Erlangga bahkan terlihat terburu buru menemui pak Velo...

Dera terus saja melamun hingga lift berhenti di lobby lantai satu.

"Hai Lisa..." sapanya di depan meja resepsionis cantik itu.

"Hallo Dera... sepertinya kau akan keluar...?? Tadi Felix yang mengatakan padaku..." ucap Lisa sambil memperlihatkan barisan giginya yang rapih.

"Ya, pak Velo memintaku mengambil berkas di apartemennya... dan ia juga berpesan padaku untuk mengajakmu menemani ku ke sana..."

"Benarkah...??" Lisa berteriak sambil berdiri dari duduknya.

Wajah Lisa berseri seri mendengar perkataan Dera. Bukankah sesuatu yang luar biasa jika ia berkesempatan mengunjungi apartemen pribadi Velo...??

Selama ini belum ada karyawan yang pernah menginjakkan kakinya di apartemen Velo kecuali Aprill dan Dera, sekretarisnya.

"Kalau begitu cepatlah, pak Velo tidak akan suka menunggu..." Dera berjalan mendahului Lisa menuju audi merah yang sudah terparkir di depan lobby. Felix, supir perusahaan ini sudah menunggu di dalamnya. Sedangkan Lisa langsung mengikuti langkah Dera setelah berpamitan pada rekan kerjanya.

"Hm Dera, bukankah sesuatu yang aneh jika pak Velo menyuruhmu mengajak ku ke apartemennya...?? Maksudku, yaa... kau taukan bagaimana bos kita itu..." ucap Lisa pelan.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang