Bagian 42

4.5K 225 0
                                    

Velo PoV

Dua minggu sudah hubungan ku dan Dera merenggang. Masing masing dari kami bersikap dingin, tidak ada saling sapa seperti biasanya. Aku dan Dera juga hanya berbicara seperlunya saja. Dera jarang sekali masuk ke dalam ruangan ku jika tidak karna terpaksa, bahkan untuk menyampaikan jadwal jadwal ku ia menuliskannya lewat sebuah notes yang di letakannya di meja ku sebelum aku datang.

Aku tidak pernah lagi mengantar Dera pulang ke mansionnya. Tidak ada lagi keintiman di antara kami, saat ini kami lebih mirip dua orang yang tidak saling mengenal.

Dera, taukah kau betapa aku sangat merindukan mu...??

Setiap kali Dera masuk ke dalam ruangan ku maka aku akan menatapnya dalam dalam untuk mengobati kerinduanku.

Ah, aku merasa seperti tak bernyawa...

Seperti ada yang hilang dari jiwaku saat ini.

Ceklek

Pintu ruangan ku terbuka, sosok wanita yang paling kucintai sepanjang hidup ku berdiri di sana dengan anggunnya.

"Mama..." ucapku sambil menghampirinya.

"Apa yang mama lakukan sepagi ini di kantor...??" Aku memeluk mama dengan sangat erat seolah ingin meredam kegelisahan yang sedang ku rasakan.

"Kebetulan mama sedang berada di sekitar sini dan mama memutuskan untuk mengunjungi mu, sudah lama mama tidak datang ke kantor mu ini..."

Aku menggandeng tangan mama dan mengajaknya duduk di atas sofa.

"Apa yang terjadi padamu Velo...?? Lihat, penampilan mu begitu buruk. Kau seperti tidak mengurus dirimu..."

Aku mengusap wajahku yang mulai ditumbuhi bulu bulu halus di sekitar dagu dan bibirku.

"Seberat itukah pekerjaan mu...??"

Wajah mama menyiratkan kekhawatiran yang begitu besar, aku jadi merasa bersalah saat menatapnya.

"Tidak mam, tidak seperti itu... aku hanya belum sempat merapihkan diriku. Jangan khawatir, tidak ada yang terjadi..." aku melingkarkan tangan ku di bahu mama mencoba mengusir kegelisahan yang dirasakannya.

"Tapi mam, maaf, aku tidak bisa menemani mama lebih lama. Sebentar lagi aku ada pertemuan dengan klien di luar..."

"Tidak apa apa Velo, mama hanya mampir saja. Mama sungguh mengkhawatirkan keadaan mu... kau tidak lagi pulang ke rumah, dan lihat keadaan mu saat ini... kau terlihat kacau..."

Aku kembali memeluk mama, "Everything is okay mam... jangan terlalu memikirkan diri ku..."

Aku jadi merasa bersalah sekarang.

Renggangnya hubungan ku dengan Dera ternyata berdampak besar pada diriku.

Ya, aku pun sebenarnya menyadarinya. Selama dua minggu ini aku tidak sekali pun pulang ke rumah untuk menengok mama. Aku hanya menghubungi mama lewat telepon sekedar menanyakan bagaimana kabarnya. Aku lebih banyak menghabiskan waktu ku di apartemen, memikirkan Dera... memikirkan hubungan kami.

Hubungan kami...??

Aku tersentak...

Ya, bagaimana sebenarnya hubungan ku dan Dera selama ini...??

Kami begitu dekat, tapi aku tidak pernah mengungkapkan perasaan ku padanya. Aku tidak pernah memintanya menjadi kekasih ku.

Sial, sekarang aku merasa seperti orang jahat.

Aku tidak pernah memberikan kepastian pada Dera tentang status hubungan kami.

Dasar bodoh...

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang