Bagian 46

4.6K 242 0
                                    

Dera PoV

Setelah melewati proses yang cukup panjang akhirnya aku bisa meyakinkan pengelola apartemen ini untuk membuka pintu apartemen Velo.

Mata ku memincing melihat keadaan apartemen Velo yang gelap gulita. Sudah lewat siang hari namun tirai tirai di dalam apartemen masih tertutup rapat.

Setelah membuka sat per satu tirai tirai itu aku bergegas menaiki tangga yang melingkar menuju lantai atas dimana kamar Velo berada.

Dari ujung tangga aku melihat pintu kamar Velo sedikit terbuka, itu berarti Velo ada di dalam.

Tangan ku terasa bergetar saat meraih handle pintu dan lagi lagi ruangan itu di selimuti kegelapan. Aku melihat tubuh Velo tergeletak di ranjang dengan posisi terlungkup.

Ya Tuhan, bahkan ia masih mengenakan pakaiannya semalam.

"Velo..." panggil ku lirih nyaris tak terdengar.

Aku menyibak tirai balkon dan mendekati ranjang.

"Velo..."

Hatiku langsung bergetar melihat wajah laki laki yang selalu memenuhi pikiran ku. Penampilannya sangat berantakan, wajahnya pucat dan ada kantung hitam yang melingkari matanya.

Aku duduk di lantai bersandar pada sisi ranjang, tangan ku bergerak membelai pelan rambut lebatnya.

"Velo, maafkan aku..."

Mataku langsung beralih melihat tangan kanan Velo. Disana terdapat darah yang sudah mengering, itu pasti luka yang di bilang tante Laura tadi.

Aku meraih tangan itu dan mengecupnya perlahan, "Aku minta maaf... aku membuat mu terluka... aku sudah menghancurkan hatimu..."

Aku terisak sambil menggenggam erat tangan Velo yang terluka. Hati ku benar benar tercabik cabik sekarang, perasaan bersalah memenuhi seluruh ruang hatiku.

Tangan Velo terasa sangat dingin dalam genggaman ku, aku menyentuh keningnya...

"Astaga Velo, kau demam..."

Segera aku membalik tubuh Velo, membenarkan posisi tidurnya dan meletakkan kepalanya di atas bantal.

Mata Velo masih terpejam...

Tangan ku membuka satu persatu kencing kemeja yang melekat di tubuh Velo. Entah kenapa aku merasakan wajah ku memerah saat dada bidang Velo terpampang dihadapan ku.

Dalam keadaan seperti ini pun Velo masih saja terlihat sangat tampan. Rambutnya yang sedikit berantakan serta jenggot dan kumis yang menghiasi wajahnya membuatnya terlihat sangat maskulin.

Singkirkan pikiran mesum mu Dera... ini bukan saatnya...

Aku mengerjap dan menahan senyum ku saat pikiran aneh mulai merasuki ku.

Kini tangan ku beralih membuka celan panjang coklat yang dipakai Velo hingga menyisakan boxer yang membungkus tubuhnya.

Cepat cepat aku menarik selimut untuk menutupi tubuh topless Velo sebelum setan kembali memenuhi pikiran ku. Menurutku tidak akan ada wanita mana pun yang sanggup menolak pemandangan tubuh indah Velo saat ini. Siapa pun orangnya pasti akan tergoda untuk membelai setiap inchi tubuh Velo yang kokoh dan padat.

Aku mematikan ac kamar dan meletakan sebuah handuk kecil di kening Velo.

"Cepat lah sadar Velo... ada banyak hal yang harus kita bicarakan..."

"Akan kah kau memberikan ku kesempatan untuk memperbaiki semuanya...??"

♠♠♠♠♠

Velo PoV

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang