Bagian 28

4.9K 255 2
                                    

Velo PoV

Mobil yang ku kendarai memasuki sebuah komplek mansion yang megah.

Wow...

"Disebelah sana pak..."

Dera menunjukkan sebuah gerbang tinggi berwarna hitam dengan beberapa ukiran di bagian atasnya.

Tiiinn

Seorang laki laki yang berjaga di sana muncul di balik pagar hitam itu, Dera segera menurunkan kaca mobilku.

"Adam..."

Oh, itu adalah laki laki yang dulu mengawal Dera...

Adam membukakan gerbang dan menghampiri Dera...

"Dera... kau dari mana saja...?? Dia...??" Adam menatap penuh selidik padaku.

"Aku baru kembali dari kantor, Adam... hari ini ada meeting dadakan di Makassar... ini pak Velo, dia atasan ku..."

Sesaat kemudian sebuah senyum tipis tercetak di wajah Adam. Laki laki itu menyapa ku dengan ramah dan mempersilahkan kami masuk.

Benarkah ini mansion milik Veronika...??

Jadi selama ini Dera tinggal di sini...

Beberapa meter dari gerbang mobil ku berhenti di depan pintu mansion.

"Bapak mau masuk dulu...??" Tanya Dera setelah ia melepas seatbeltnya.

Mataku nyaris lepas dari tempatnya mendengar perkataan Dera.

"Kau mengajakku ke dalam...??" Aku mengulangi pertanyaan Dera dengan ragu ragu.

"Ya... sepertinya bapak harus bertanggung jawab karna telah membuat saya pulang selarut ini..." ucap Dera sambil tersenyum.

"Tentu... tentu saja..." jawabku antusias.

Pandangan ku menyapu beberapa pigura yang tertempel pada dinding di ruangan pertama yang kami lewati. Terdapat foto Sarah juga Veronika di pigura pigura itu, hanya mereka tanpa ada yang lainnya.

Dera mengajakku memasuki sebuah ruangan yang ku duga adalah ruang bersantai dengan sebuah perapian kecil dan grand piano di sudut ruangan... penataannya sangat cocok dengan gaya klasik mansion ini.

"Silahkan duduk pak Velo..." Dera mempersilahkan aku duduk di sebuah sofa besar berwarna abu abu.

"Kau baru pulang Dera...??" Sebuah suara mengalihkan perhatian kami.

Sarah muncul dari sebuah pintu yang terletak di belakang grand piano hitam itu.

Aku menelan saliva ku melihat penampilan Sarah. Ia hanya mengenakan sebuah baju tidur putih yang sangat tipis. Begitu tipisnya pakaian itu hingga dapat mencetak bentuk tubuh sintal milik Sarah.

"Kak Sarah... kakak belum tidur...??" Dera menghambur kedalam pelukan wanita yang dipanggilnya kakak itu.

"Lho, Velo...??"

Sarah tidak menanggapi pertanyaan Dera namun ia malah bergerak maju menghampiri ku sambil merangkul Dera.

"Hai Sarah... maaf aku bertamu malam malam seperti ini. Aku hanya ingin mengantarkan Dera, seharian ini ia menemaniku menghadiri meeting dadakan di Makassar. Itulah sebabnya mengapa ia baru pulang selarut ini..."

Kulihat Dera tertawa kecil mendengar perkataan ku, perkataan yang tidak sepenuhnya benar.

"Oh, tidak apa apa... aku yang seharusnya meminta maaf padamu karna adikku ini telah merepotkan mu..." ucap Sarah sambil tersenyum.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang