Senja: "Yang paling sulit adalah menjaga, bukan mendapatkan."

253 9 0
                                    

Ya, aku melihatnya sejelas mata ini sedang berakomodasi semaksimal mungkin. Dia, perempuan yang aku cintai sepenuh hati, perempuan yang telah menemani langkahku selama lebih dari satu tahun ini, sedang berpelukan dengan laki-laki - yang seperti katanya - tidak memiliki hubungan apa pun. Dan ia menangis. Aku mungkin awam, tapi aku tidak bodoh. Mana ada sepasang manusia yang tidak memiliki hubungan apa pun, berpelukan di tempat umum begini?

@@@

Aku tidak bisa menyingkirkan bayangan kejadian itu dari pikiranku. Dan setiap kali mengingatnya, hatiku bagai teriris sembilu. Sakit yang terasa tapi tanpa luka. Oke, mungkin aku berlebihan. Tapi, sekuat mungkin aku berusaha melupakannya, kejadian beberapa waktu yang lalu itu malah semakin jelas berputar di kepalaku. Membuat pekerjaanku sedikit berantakan.

Aku memang belum memberitahu Elena apa yang kulihat, atau pun bertanya, atau pun meminta penjelasannya atas kejadian itu. Karena tanpa kuminta atau kutanya pun aku sudah tahu jawabannya. Yang membuatku sangat kecewa adalah Elena tidak pernah berusaha untuk jujur padaku tentang laki-laki itu. Apa salahnya jika dia adalah masa lalunya? Sekarang dia bersamaku, bukan bersamanya.

Mungkin memang benar apa kata orang, jika hal tersulit dalam sebuah hubungan adalah menjaga, bukan mendapatkan. Dan Elena - dalam hubungan kami yang telah berjalan hampir dua tahun ini, tidak menjaganya dengan baik. Bahkan dengan gemilang membuat kepercayaanku padanya menghilang.

"Senja? Kau mendengarku?" Tanyanya pada saat kami  sedang pergi makan malam. Waktu-waktu senggang yang sangat langka kudapatkan mengingat pekerjaanku beberapa waktu belakangan ini yang hampir menyerupai rodi.

"Ya, aku dengar. Kau sedang sering dialihfungsikan juga untuk membantu bagian back office." Kataku. Tentu saja aku mendengarnya, aku tidak sedang melamun. Aku hanya sedang kembali berusaha mengenyahkan memori kejadian sebulan lalu itu - lagi.

Aku tidak bisa begini terus. Setiap kali melihat Elena, sekarang hatiku sakit sekali. Rasa kecewa menguasaiku, memaksanya berubah menjadi amarah. Tapi aku tidak bisa - sekali pun - marah pada perempuan ini. Perempuan yang masih sangat aku cintai meskipun tanpa sadar dia telah mengecewakanku begitu parahnya.

Kupikir, membuat jarak selebar mungkin dengannya adalah hal yang tepat saat ini. Berlari menjadi alternatif yang paling memungkinkan untukku bisa meredamkan dan mengurangi rasa kecewaku. Ya, aku harus berlari. Aku harus menjauh sementara.

@@@

Tiga bulan setelah itu - aku mengatakan pada Elena bahwa aku ingin hubungan ini - selesai.***

Matahari SenjaWhere stories live. Discover now