Chapter 11 - Kasus 2

65 10 17
                                    

Mr. X mengarahkan mobilnya ke sebuah gang di pusat kota, gang itu gelap dan kedua ujungnya mengarah ke jalan besar, setelah memarkirkan mobilnya di belakang bak sampah besar, ia menggendong Sayuri dan berjalan sejauh tiga puluh meter dari mobil.

Perempuan itu sedikit mengerang ketika terpental di gendongan Mr. X.
Mr. X membaringkan Sayuri di tanah, dan perempuan itu tidak melawan ketika lehernya disayat.

Lelaki itu bergeming sebentar ketika darah mulai mengalir dari leher Sayuri. Ia menyentuh darah itu, hanya seujung jari. Hidungnya mencium berbagai penyakit yang ada.
Melap jarinya, Mr. X menuju belakang tumpukan barang bekas.

Mengabaikan berbagai bebauan yang mengganggu. Ia mengeluarkan pistol dan menunggu.

Darah segar memancing para vampir sipil seperti gagak yang mengerubuti kematian.

Betul saja, tak lama sesosok tubuh berdiri di ujung lorong. Sosok itu melihat ke kanan dan kiri seakan memastikan sesuatu dan tergesa-tergesa maju. Mr. X tahu yang datang adalah makhluk incarannya.

Sayuri disembunyikan dengan baik dalam kegelapan. Tak mungkin orang biasa dapat menemukannya, kecuali mencium bau darah samar, yang tak akan bisa tercium oleh hidung manusia biasa.

Vampir lelaki muda yang haus, dan dia menyantap darah Sayuri dengan rakusnya. Sibuk mengisap darah, mengurangi kewaspadaannya, dan baru sadar saat sebuah peluru menembus bahunya. Saat peluru kedua menghantamnya, dia berbalik dan melompat, matanya melihat ke arah tumpukan barang bekas.

Mr. X tegang, tapi vampir itu mendatanginya dengan agresif dan tidak memberikan serangan yang berarti. Gerakan tubuhnya kacau, yang menunjukkan bahwa vampir ini masih proses belajar mengendalikan tubuhnya setelah masa transisi.

Dua peluru lagi ditembakkan, tapi tak berpengaruh pada pergerakan vampir muda itu. Jelas bahwa Demosedan—obat penenang kuda—tidak cukup kuat untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

Terpaksa dia harus berhadapan langsung dengan vampir ini.
Sebuah tendangan di arahkan Mr. X tepat ke arah kepala vampir muda itu dan bisa dilihat hasilnya vampir itu terjatuh ke dinginnya aspal.

Vampir ini masih kurang berpengalaman, batin Mr. X.

Teriakan vampir itu cukup mengganggu, tapi dengan sekali hantaman di tengkuk sudah cukup membungkam vampir itu untuk sementara. Tapi sialnya terikan itu menarik perhatian beberapa orang.
Terlihat dari siluet dua orang di ujung gang, tapi dari baunya itu hanya para destroyer yang sedang bertugas. Tapi tetap saja mereka tidak  boleh memergokinya, hal ini bisa menjadi masalah .

Sebenarnya ia lebih suka membunuhnya langsung, tapi sudah tak ada waktu. Mr. X segera berlari secepat dia bisa, merapat ke tembok, meninggalkan vampir muda yang tergeletak tak bergerak. Menuju mobil dan segera berbaur dikeramaian lalu lintas.



#Keesokan harinya

-----Kamar Haruhi-----

Alarm Haruhi berhenti menyala, ia sendiri yang mematikannya, suara dengungan itu benar-benar mengganggu. Sebenarnya ia sudah terjaga setidaknya selama satu jam, sebenarnya Haruhi bangun lebih awal dari biasanya karena tamunya semalam pergi juga sejam yang lalu.

Ingatannya berkelebat mengingat beberapa hal yang menurutnya unik. Ia tidak pernah merasakan perasaan seaneh itu jika bersentuhan dengan laki-laki. Tapi laki-laki itu---Shuu--- dia berbeda. Entah apa daya tariknya yang dimilikinya sampai membuat dirinya semalam seperti perempuan kurang waras.

Bangkit dari kasur, dan segera memulai ritual paginya. Ia masih merenung. Siapa sebenarnya lelaki itu, apa tujuannya? Benarkah untuk melindunginya? Tapi melindungi dari siapa?

Mysterious LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang