Kau tahu tentang masa lalu? Baiklah,
ia tiba-tiba mengetuk memoriku, memutar sekiranya yang bisa kulihat bagai teater mini di dalam otakku. Semakin kucoba menghentikan, ia semakin memainkan kinerja otakku yang memang sudah kepayahan."Untuk apa ia datang? Mengiris luka yang selalu kucoba sembuhkan sendiri? Atau mempermainkan hidup baruku?, untuk apa?" Geramku. Perih itu!
Namun tidak untuk kali ini, tidak untuk menitikkan airmata lagi maupun memupuk kembali dendam. Aku sudah membunuhnya dalam setiap waktu, tulisan dan lajur hidupku. Ia mungkin tak pantas kuhidupkan sekalipun dalam kenangan. Terlalu banyak hal terlalui tanpanya, hingga ketegaran bagai perisai pertahanan, kaki yang semula kuragukan kini mampu menapaki lini jurang sekalipun.
" enyahlah dari jalanku atau bahkan hidupku!" Aku wanita, dan akan terus berjalan kedepan. Tak perduli seberapa banyak aral melintang, bahkan akan kukais sisa kewarasan, dan memanggul dunia tanpa lelah.
Seperti itu akan menjadi yang lalu, terlewatkan tanpa kutatap lagi dibelakang. Biarkan terkubur bersama waktu yang seiring jalan memberikan damai di dalam perjalanan 'ku, ijinkan aku Tuhan; kulukis ulang hari-hari baru dengan seseorang yang menjadi alasan kebahagiaan di hidupku.
Tanpamu aku masih baik-baik saja ...
Di buat pada:
Selasa, 070217
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Aksara
PoetryJika ada yang tersisa dari waktu adalah kenang, maka di tiapnya terekam pula setiap jejaknya. R9