aku pernah menepis rasa ini, mencoba mengikis dengan bersandar pada bahu-bahu lapang yang sekiranya mampu menampung ku dengan payah. meski ada sekalipun terbesit ingin bertegur sapa kembali denganmu. namun kulihat kau bahagia bersamanya, tak ada sedih, duka, tangis dan sendu sendiri di wajahmu.
namun sekali lagi matamu tempat bermuara segala resah tak dapat membohongi, ada begitu banyak luka terpendam. yang mungkin takkan pernah ku beranikan tanya kepadamu.
saatsaat tak kasat mata ini, memberikan ruang tersendiri dari keheningan. aku menyanggupi adanya akanmu yang menjadikan hariku begitu meriah sebab bahagia, berada di dekapanmu meski untuk sejenak, dan akan berlapang hati. hingga saat itu tiba, apa kata takdir; dan, Tuhan. sebab aku tak ingin mengiranya akhir hari ini seperti apa. karena pada nyatanya, tetap bersamamu; kesempurnaan dari kewarasanku.
15 Des '17,
Dini hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Aksara
PuisiJika ada yang tersisa dari waktu adalah kenang, maka di tiapnya terekam pula setiap jejaknya. R9